Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 28, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kebodohan Yang Tak Disadari

 Banyak istilah dalam dunia politik  muncul bila situasi politik sedang hangat. Seperti istilah test the water, proof ballon, petahana, coat-tail effect atau ekor jas yang belakangan ini sedang mengemuka. Menurut Wikipedia coat-tail effect adalah suatu keadaan atau hasil yang akan diraih oleh suatu pihak dengan cara  melibatkan tokoh penting atau tersohor baik langsung maupun tidak langsung melalui perhelatan. Tampaknya, inilah yang sedang dilakukan Surya Paloh akhir2 ini : Coat-tail effect. Karena ingin memperoleh ekor jas, sejak dini Surya Paloh melalui rakernas lalu menyodorkan 3 nama yang sedang populer : Anies, Ganjar,  Andhika. Dengan harapan - karena nama2 tsb sedang populer - Nasdem pada pemilu 2024 akan ikut memperoleh ekor jas, sehingga akan menguntungkan pencapaian di legislatif. Teorinya menyodorkan pasangan Anies-Ganjar (kelompok religius -nasionalis) adalah untuk meredam polarisasi dan identitas seperti yang telah terjadi pada 2019, yang mengakibatkan t...

Teka-Teki Politik

 Meski pendaftaran capres/cawapres baru akan dibuka 19 Oktober 2023, namun partai2 politik sudah  pasang kuda2 sudah mulai ada yang membentuk koalisi. Dimulai dengan koalisi Ind.bersatu,(Golkar,PAN dan PPP), lalu (Gerindra dengan PKB), koalisi kebangkitan Indo.Raya. Kedua koalisi tsb meski telah terbentuk namun belum menentukan capres dan cawapresnya. Berbeda dengan Nasdem meski belum berkoalisi, tapi sudah menyodorkan capresnya yaitu : Anies, Ganjar dan Andhika. Aneh. Harapannya, akan ada partai lain yang  melirik  ke 3 calon tsb dan mau berkoalisi dengan Nasdem. Sepertinya ini adalah strateginya Surya Paloh mengajukan Anies-Ganjar. Dengan tujuan agar tak terjadi lagi polarisasi dan politik identitas seperti yang telah terjadi di pilpres 2014 dan 2019. Idealnya memang begitu.Tapi apakah keinginan itu bisa terlaksana?  Dan bila Demokrat serta PKS merapat ke Nasdem, maka koalisi terdiri dari Demokrat ,PKS,Nasdem dengan jumlah kursi 163. Tapi pertanyaannya : mungk...