Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Yang Abadi Itu ...?

Seorang teman bertanya : lebaran mudik? Saya jawab tidak. Kampung halaman saya  Karawang. Jadi mudiknya ya di Karawang tidak kemana2

Selain itu,saya sudah tak punya ortu. Sudah lama.Malah sekarang kita yang jadi ortunya anak.

Kalaupun mudik paling ke kampung isteri. Tapi juga tidak ada keinginan untuk mudik. 

Lho,kenapa? Itu kan sudah tradisi.Tradisi  setahun sekali?

Ya,memang tradisi,tapi selain kedua ortu isteri juga sudah tidak ada sekarang kondisi fisik kita berdua  sudah repot. Sepertinya fisik juga sudah tidak mendukung lagi kalau harus bepergian ke ke-mana2, ketempat yang jauh2.

Oo...begitu?

                    *

Tradisi adalah suatu perbuatan ber-ulang2 dalam jangka waktu yang lama.Biasanya dilakukan secara turun temurun dan dilakukan dengan sangat menyenangkan.Tradisi hampir sama pengertiannya dengan habit. Juga hal yang sama yang  dilakukan ber-ulang2. Tapi kalau habit tidak mesti turun temurun,karena biasanya kasuistik. Personal.

Baikkah tradisi itu? Jawabannya : bisa baik, bisa juga tidak. Tergantung  kontennya positip atau negatif. Juga sangat tergantung pada kondisi dan situasi.

Tapi tradisi kan biasanya menyenangkan,karena itu dilakukan ber-ulang2 dan turun temurun?

Memang betul menyenangkan. Tapi juga sangat tergantung.

Tergantung apa? 

Yaa....secara umum tergantung situasi dan kondisi.Karena itulah adakalanya boleh dilakukan,adakalanya juga tidak.

Contohnya?

Seperti 2 tahun yang lalu pemerintah melarang kita mudik lebaran secara massal karena sedang covid,sedang pandemi. Jadi kan sangat beresiko.

Tapi faktanya banyak juga kan yang melanggar memaksakan diri? Karena selain sudah tradisi juga pada kangen dengan keluarga,sanak saudara sudah lama tak bertemu. Kangen.

Itu dia. Disitu kelirunya mengartikan tradisi secara masinal, hantam kromo, berfikir pendek  tak berfikir lain2.Tak berfikir panjang. Berfikir pendek bukan hanya mudik ketika covid sedang ganas2nya. Tapi juga masih ada tradisi2 lain yang sebenarnya susah dimengerti secara akal sehat kenapa tradisi seperti itu terus menerus dilakukan, turun temurun.

Contohnya?

Ya... adalah tidak usah disebutkan satu persatu.

Karena sumbu pendek?

Ya,kasarnya begitu. Tapi jangan bilang sumbu pendek. Tiap orang kan lain2 cara berpikirnya. Sayangnya,biasanya cara berfikirnya cuma sampai C atau D,tidak sampai H apalagi sampai Z.

Jadi kongkritnya penjelasan tradisi itu bagaimana?

Ya...segala sesuatu yang akan kita lakukan dan kerjakan itu harus dicerna dulu,direnungkan,dipikir dulu baik tidaknya, manfaatnya, untung ruginya, resikonya. Dibeuweung diutahkeun kalau kata pepatah orang Sunda.

Sebab?

Ya karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini -apapun - selalu berubah tidak abadi. Perubahan itulah yang bisa menimbulkan akibat tidak baik,yang kadang2 sudah tak sesuai lagi dengan apa yang kita inginkan.Kita harapkan.

Jadi yang abadi itu.....? Yang abadi itu perubahan bukan tradisi.

Sudah dulu ah,mau sahur.

                  *

Komentar