Postingan

Menampilkan postingan dengan label #DPR

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Nonton Machfud MD Ngegas di DPR (2)

Tapi karena kembali ke kantor saya harus menulis apa yang telah saya liput,dan ini merupakan tanggung jawab pekerjaan, saya pun tetap  menulisnya meski dengan suasana hati yang sangat datar.                                 * Seorang wartawan adalah pewarta,  penyebar informasi. Dia harus bisa  memberikan informasi kepada masyarakat dengan benar dan jujur. Selain tulisan yang encer agar enak dibaca. Harus memberikan public opinion yang positip sekaligus juga education , agar masyarakat tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi.Untuk itu,wartawan harus "kejar info", harus kreatif, aktif  berfikir dan bertanya. Tak boleh pasif, se-olah2 keadaan sedang baik2 saja tak  terjadi apa2. Berbeda dengan masyarakat yang selalu dan terbiasa konsumtif dalam informasi. Seorang wartawan adalah pemberi yang harus produktif dalam menyuguhkan informasi yang benar, sehingga situasi bisa menjadi sangat ter...

Nonton Machfud MD Ngegas di DPR (1)

Tadi malam saya sempat membuka konten YouTube  tentang dengar pendapat  antara komisi III DPR dengan menkopolhukam Machfud MD . Saya sekarang sudah jarang nonton teve, karena selain tak ingin lihat sinetron dan lainnya,berita dan informasi yang sedang in di teve pun sudah ada di YouTube dalam waktu yang hampir bersamaan. Melihat konten itu saya jadi teringat 37 tahun yang lalu ,ketika itu saya masih aktif sebagai wartawan di Jakarta dan sering meliput acara dengar pendapat di DPR.  Ada perbedaan yang sangat menyolok dalam kegiatan dengar pendapat di DPR kala itu,di tahun '70an, diera Suharto, dibanding sekarang setelah era reformasi. Kala itu dengar pendapat sangat tertib,tak pernah terlihat dan terdengar gaduh,riuh, antara para anggota DPR yang bertanya dengan para pejabat pemerintah. Tanya jawab berlangsung tenang,bahkan santai tak terlihat ada ketegangan diantara mereka. Bahkan lucunya,pertanyaan dan jawaban pun sudah ada dalam buku panduan yang dibagikan  kepada ...

Anggota DPR Yang Jumawa

Menjelang akhir pekan ini kita disuguhi informasi yang tak sedap :  Arteria yang kontroversi. Arteria, yang nama lengkapnya  Arteria Dahlan,adalah anggota komisi III DPR dari fraksi PDIP. Sebuah partai yang kini sedang berkuasa karena anggotanya di DPR terbesar, 128 orang. Tampaknya,ini bukan yang pertama kalinya Arteria kontroversi. Sebelumnya, ia pun pernah melakukan hal yang relatip sama. Dalam suatu acara talk show di televisi, Arteria sempat bersitegang dengan Emil Salim hanya karena berbeda pendapat dengan mengatakan bahwa Emil Salim adalah profesor sesat. Juga sempat menghina Kemenag di tahun 2018 dengan mengucapkan kata  bangsat. Dengan nada bicara yang tinggi dan keras Arteria sempat mengacungkan telunjuknya dan menunjuk-nunjuk Emil hanya karena berbeda pendapat. Kita tahu,Emil Salim yang kini sudah sepuh adalah selain beberapa kali mantan menteri diera Suharto,ia pun seorang ekonom yang bergelar profesor doktor, Phd lulusan dari Berkley universitas terkemuka di ...