Postingan

Menampilkan postingan dengan label #Politik

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Situasi Politik Yang Semakin Rumit (2)

Disaat Surya Paloh sedang kebingungan karena tak memperoleh dukungan dari partai2 lain yang mau bergabung, tiba2 hadir yang menamakan dirinya Koalisi Besar. Koalisi ini meski  baru omong2 dan belum resmi terbentuk, merupakan gabungan dari 5 partai pemerintah.  Mereka adalah: Golkar, PAN, PPP, PKB dan Gerindra. Yang juga gabungan dari KIB dan KIR yang ber-sama2 meleburkan diri. Barangkali tujuannya selain menentukan capres/cawapres,kira2 bertujuan  sebagai  barrier   terhadap KPP yang capresnya kini tampak semakin unstopped. Tentu saja kehadiran koalisi besar akan membuat KPP ketar-ketir, karena bila Koalisi Besar benar2 terwujud dan solid akan merupakan batu sandungan bagi KPP , karena kekuatan politiknya yang sangat besar : 284 kursi di DPR. Hadirnya koalisi besar selain merupakan penghalang bagi KPP ,juga merupakan tonjokan Jokowi kepada Megawati sebagai kekecewaannya,karena  batalnya piala dunia U-20 di Indonesia. Dengan hadirnya Koalisi Besar, PDIP...

"Layangan Putus" Dipertarungan Politik

Menang dan kalah itu hal yang biasa dalam pertarungan politik. Bahkan bukan hanya didunia politik,dibidang lainnya pun sama : ada yang menang tentu ada yang kalah. Itu adalah hukum alam semesta. Bila kita lihat konstelasi politik menjelang pemilu 2024 ini,kita masih melihat betapa sangat rentannya perubahan terjadi. Peta politik sekarang yang memperlihatkan,ada KPP (koalisi perubahan persatuan),ada KIB dan KKIR,sebenarnya ini adalah koalisi angan2 atau koalisi yang masih yang masih diharapkan. Tapi yang namanya harapan tentu belum tentu pasti terjadi,terlaksana.   Dibidang apapun. Apalagi didunia politik yang permainan silatnya mengandung banyak inspirasi dan variasi,tentu akan lebih sulit lagi ditebak kepastiannya. Didunia politik juga ada istilah politik itu dinamis karena masih bisa cair,belum betul2 mengkristal. Istilah ini secara implisit menyimpulkan bahwa orang2 politik sebenarnya tidak bisa dipegang omongannya : isuk dele sore tempe kalau kata orang Suriname. Karena it...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (1)

Perlukah masyarakat tahu tentang situasi politik ditanah air?  Perlu. Minimal tahu secara elementair perkembangan politik yang sedang terjadi. Meski pasif dan tak ikut dalam politik praktis. Kenapa perlu tahu? Sebab,bila masyarakat sama sekali tidak tahu dan tak mengikuti perkembangan politik (dalam pemilu masyarakat salah memilih pemimpin), maka pada akhirnya masyarakat luas jugalah yang akan menanggung resikonya.  Bila ini terjadi,maka yang akan menderita adalah masyarakat itu sendiri,yang hanya disebabkan oleh ulahnya para pemimpin. Sebagai contoh :  bila ditahun 1965 G30S berhasil dan menang,maka republik dan masyarakat Indo.akan menjadi negara komunis.  Maka taklah berlebihan bila masyarakat sedikit banyak perlu tahu tentang situasi politik yang sedang terjadi.                           Pemilu,yang akan menentukan nasib masyarakat luas,tinggal setahun lagi. Maka wajar bila para politisi yang s...

Untuk Apa Bikin Partai?

Mari kita bicara secara sangat sederhana,lugas gamblang,dengan bahasa awam yang mudah,dan bisa dimengerti. Begini.Nyawa pemerintah suatu negara ada di partai2. Ibarat tubuh manusia, partai adalah jantungnya. Bila jantung berhenti berdenyut,tamatlah orang tsb. Begitu pula negara/ pemerintah. Sama. Bila tak ada partai,tak akan ada negara/pemerintah. Sebab,bagaimana akan ada negara bila tak ada pemerintahan.Begitu pula bagaimana akan ada pemerintahan bila tak ada pejabatnya. Dan bagaimana pula akan ada pejabat bila tak ada partai.  Siapa, dan bagaimana caranya memilih para pejabat yang akan duduk dipemerintahan kalau aturan mainnya tidak lewat partai. Karena itu partai mutlak sangat diperlukan bila ingin ada dan  terciptanya suatu pemerintahan. Jelasnya : Bagaimana caranya untuk memilih dan menentukan calon para pejabat bila tak ada/ tak lewat partai. Karena itu adanya partai sangatlah penting. Fungsi dan tugas partai  selain menciptakan kader2 yang berkualitas,  member...

Diatas Kertas Atau Diatas Bumi

Now or Never. Sekarang atau tidak pernah. Itulah komentar Rocky Gerung sang raja nyinyir ketika Megawati menyetujui dan merestui putrinya Puan Maharani untuk maju sebagai capres 2024. Kali ini Rocky memuji keputusan Mega yang  sangat percaya diri dan  tak tergantung dari hasil survei. Seperti diketahui hasil survei mengatakan elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi  melampaui elektabilitas Puan Maharani. Namun Mega tetap teguh dan merestui Puan untuk maju pada pilpres 2024. Sepertinya Mega dan Rocky benar. Orang memang harus punya keyakinan dan kepercayaan diri untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu berdasarkan reasoning dan akal sehatnya.  Tidak hanya tergantung dari pendapat orang atau pihak lain, apalagi pendapat yang subyektif yang belum tentu hasilnya, kebenarannya.  Apa yang terjadi diatas kertas memang bisa berbeda dengan yang terjadi diatas bumi.Tapi confident berdasarkan  keyakinan diri sendiri juga sangatlah penting.  Meski keyakinan diatas ...

Koalisi Pecah Kongsi

Samar2 sudah terlihat bagaimana peta koalisi partai politik menghadapi pemilu 2024. Meski terlihat masih mentah. KIB (Golkar,PAN,PPP) meski sudah lebih dulu membentuk koalisi,tapi belum mendeklarasikan capresnya. Nasdem kebalikannya, meski masih sendirian tapi sudah mengajukan Anies Baswedan sebagai capresnya agar dipinang oleh partai2 lain untuk berkoalisi. Golkar dan PKB meski baru berdua (sudah memenuhi PT) dan sudah berkoalisi tapi juga belum menentukan siapa capres dan cawapresnya. Kemudian PDIP  yang masih sendirian, tapi sudah bisa mengusung capresnya,yang menurut Efendi Simbolon bisa dipastikan capresnya Puan Maharani. Tinggal tunggu diumumkan oleh Mega saja. Secara samar2 sudah ada 4 koalisi yang akan bertarung di pemilu '24.Dengan catatan , semua koalisi masih prematur, masih bisa ber-ubah2 karena beberapa sebab. Bagi Nasdem,partai2 yang akan mendekati berkoalisi kemungkinan besar PKS dan Demokrat. Karena bila mereka hanya berdua (Demokrat dan PKS) tak memenuhi syarat PT....

Pemahaman Yang Terbatas

Sah2 saja bila orang ingin berkuasa. Siapapun juga. Dimanapun.Boleh. Selama orang itu mampu, bisa meraihnya tak masalah. Tentu agar bisa mencapai keinginan untuk berkuasa orang harus bisa memenuhi persyaratan dan kriteria. Antara lain memiliki kemampuan berbicara dan pandai meyakinkan orang lain, mampu mentransformasikan serta mempresentasikan gagasannya, yang bisa diterima oleh orang lain. Dengan kata lain,orang harus bisa mengutarakan gagasan atau pahamnya kepada orang lain dengan  baik,benar, meyakinkan. Sebab hanya dengan paham atau gagasanlah orang akan bisa "diikat", disatukan persepsinya, menjadi suatu kesatuan dengan pemahaman yang sama,yang pada akhirnya akan sampai pada suatu titik yaitu memperoleh massa. Jelasnya : paham akan menghasilkan massa, yang akan menimbulkan  kekuatan. Yang tujuan akhirnya  kekuasaan. Begitulah galibnya proses atau mekanisme untuk bisa memperoleh kekuasaan,dimulai atau diawali dengan paham. Paham menimbulkan massa, berlanjut ke kekuata...

Kebodohan Yang Tak Disadari

 Banyak istilah dalam dunia politik  muncul bila situasi politik sedang hangat. Seperti istilah test the water, proof ballon, petahana, coat-tail effect atau ekor jas yang belakangan ini sedang mengemuka. Menurut Wikipedia coat-tail effect adalah suatu keadaan atau hasil yang akan diraih oleh suatu pihak dengan cara  melibatkan tokoh penting atau tersohor baik langsung maupun tidak langsung melalui perhelatan. Tampaknya, inilah yang sedang dilakukan Surya Paloh akhir2 ini : Coat-tail effect. Karena ingin memperoleh ekor jas, sejak dini Surya Paloh melalui rakernas lalu menyodorkan 3 nama yang sedang populer : Anies, Ganjar,  Andhika. Dengan harapan - karena nama2 tsb sedang populer - Nasdem pada pemilu 2024 akan ikut memperoleh ekor jas, sehingga akan menguntungkan pencapaian di legislatif. Teorinya menyodorkan pasangan Anies-Ganjar (kelompok religius -nasionalis) adalah untuk meredam polarisasi dan identitas seperti yang telah terjadi pada 2019, yang mengakibatkan t...

Teka-Teki Politik

 Meski pendaftaran capres/cawapres baru akan dibuka 19 Oktober 2023, namun partai2 politik sudah  pasang kuda2 sudah mulai ada yang membentuk koalisi. Dimulai dengan koalisi Ind.bersatu,(Golkar,PAN dan PPP), lalu (Gerindra dengan PKB), koalisi kebangkitan Indo.Raya. Kedua koalisi tsb meski telah terbentuk namun belum menentukan capres dan cawapresnya. Berbeda dengan Nasdem meski belum berkoalisi, tapi sudah menyodorkan capresnya yaitu : Anies, Ganjar dan Andhika. Aneh. Harapannya, akan ada partai lain yang  melirik  ke 3 calon tsb dan mau berkoalisi dengan Nasdem. Sepertinya ini adalah strateginya Surya Paloh mengajukan Anies-Ganjar. Dengan tujuan agar tak terjadi lagi polarisasi dan politik identitas seperti yang telah terjadi di pilpres 2014 dan 2019. Idealnya memang begitu.Tapi apakah keinginan itu bisa terlaksana?  Dan bila Demokrat serta PKS merapat ke Nasdem, maka koalisi terdiri dari Demokrat ,PKS,Nasdem dengan jumlah kursi 163. Tapi pertanyaannya : mungk...

Menghitung Kekuatan Koalisi

 Menghitung Kekuatan Koalisi, Sampai hari ini peta politik koalisi yang akan mengikuti pilpres adalah : Koalisi kebangkitan Indonesia raya (Prabowo dengan Cak Imin), meski belum tahu siapa yang akan jadi capres/cawapresnya. Nasdem meski sudah menyuguhkan Anies, Ganjar dan Andhika tapi juga belum tahu akan berkoalisi dengan partai apa dan siapa capres/cawapresnya. Koalisi IB,( Airlangga H, Zulkifli Hasan,Suharso Monoarfa). Sama, juga belum ada kepastian  capres/cawapresnya. Dan PDIP, yang sendirian,  juga belum tahu apakah Ganjar atau Puan yang akan diusung jadi capres/ cawapresnya. Bila demikian komposisi yang terjadi, pertanyaan yang timbul: Demokrat dan PKS akan nderek ke koalisi mana? Ke koalisi Surya Paloh ( Nasdem), Airlangga (Indo.Bersatu), atau ke koalisi kebangkitan Ind. Raya, Prabowo + cak Imin Sebab,meski mereka berdua (Demokrat dan PKS) ingin berkoalisi, jumlah kursinya hanya 104,tak memenuhi syarat presidential treyschold. Masih perlu 1 partai lagi. Ke PDIP se...

Belat Belit Orang Politik

Bukan politik namanya kalau tidak lieur,pabeulit, riweuh,begubed, rumit dan jelimet. Karena politik pada dasarnya  seni. Seni ngakalin. Seni berbagai cara atau ngakalin  untuk bisa mencapai kemungkinan . Termasuk kemungkinan hil2 yang mustahal.  Karena itu,politik tak bisa dihitung dengan pasti secara matematis 2x2 = 4.Politik,tapi hanya bisa dihitung oleh asumsi2.  Seperti kita melihat orang yang sedang bermain bilyar. Mensana incorpore Sano, kita tebak kesana,eh, ngga taunya kesono. Seperti yang telah dialami oleh  Machfud MD di th 2019. Busana wapres sudah disiapkan, sudah di-ukur2. Tapi dalam hitungan menit Machfud batal jadi wapres,  digantikan oleh Ma'ruf Amin. Seperti juga pada pilpres 2019 ketika Prabowo berhadapan dengan Jokowi  head to head. Jelas2 betapa miris dan heboh kita lihat saat itu. Seperti akan terjadi perang Baratayudha saja. Tapi kemudian terjadi antiklimaks,Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung ke pemerintah keduanya pun me...

Akankah Terjadi Politik Identitas & Polarisasi?

 Akankah Terjadi Politik Identitas & Polarisasi?  Sampai hari ini sudah 3  partai politik yang mendatangi Nasdem.  Prabowo (Gerindra) Sohibul Iman (PKS) dan SBY/AHY (Demokrat). Dari pertemuan dengan ke 3 ketum itu , Nasdem masih belum mau bicara tentang koalisi kepada mereka yang mendatangi Masih lihat2 situasi. Meski Surya Paloh  sudah mengantongi 3 capres  dari rakernas, tapi masih belum mengerucut ke 1 nama. Karena itu  Surya Paloh tak ingin terburu -buru mendeklarasikannya ke publik. Mereka yang diusulkan  rakernas, Anies,  Andhika, dan Ganjar. Tidak ada nama Prabowo, meski elektabilitasnya tinggi, maupun Cak Imin yang direkomendasikan oleh rakernas Nasdem. Mungkin karena Prabowo merasa tak direspon oleh Surya - meski sampai 5 jam kongkow2 - Gerindra pun lalu  membuka pintu pada cak Imin (PKB) yang ingin berkoalisi. Sementara di koalisi IB juga belum ada partai lain yang mendatangi. Sampai hari ini koalisi IB masih tetap beranggo...

Rocky Gerung Yang Tak Ngagerung

Rocky Gerung Yang Tak Ngagerung, Biasanya Rocky Gerung mengatakan dungu pada presiden Jokowi. Dan itu tak sekali dua kali dia lontarkan kata dungu pada Jokowi. Ber-kali2. Atau mengatakan Jokowi sebagai presiden tidak paham ini itu,beginilah begitulah,gagal paham. Sebenarnya yang jadi presiden bukan Jokowi.. Yang berkuasa perdana menteri, Luhut Panjaitan. Tapi Jokowi diam saja tak melayani.Jokowi  benar.Untuk apa melayani orang yang suka ngagerung (bhs Sunda : ngegas) dan  singit , terus2an ngoceh tak karuan.Hanya buang2 waktu saja.Kalau kata pribahasa kuno,anjing menggonggong kafilah berlalu. Tapi baru2 ini,setelah Jokowi me-reshuffle kabinetnya dengan polosnya dan tak malu2  Rocky berkata kalau Jokowi jenius dalam melakukan tindakannya. Lha......kok bisa begitu? Berbalik 360 derajat dari ucapan2nya semula? Tak biasanya? Rupanya Rocky Gerung terpesona juga dengan langkah politiknya Jokowi, memberhentikan M. Lutfi.Mendag yang digantikan oleh Zulkifli Hasan. Kenapa Rocky ta...

Koalisi Indonesia Raya, Apakah Itu?

Setelah dibentuknya koalisi IB (Koalisi Ind. bersatu oleh Golkar,PPP dan PAN,kini timbul isue baru : akan dibentuknya koalisi Indo.raya.  Isue itulah yang baru2 ini  dicetuskan oleh Sumi Dasco politisi Gerindra dan cak Imin ketum PKB.  Apakah yang dimaksud dengan koalisi Ind.raya? Saya tidak tahu. Tapi kalau boleh saya meraba-raba,menduga, berasumsi maksudnya mungkin ada upaya  untuk membentuk satu koalisi saja dan hanya mengusung  satu capres/cawapres saja. Tujuan  dibentuknya koalisi Ind.raya, agar polarisasi dan politik identitas seperti yang terjadi pada pilpres 2019 diharapkan tak terjadi lagi Tapi bagaimana indikasi untuk membentuk koalisi Ind.bersatu  terendus? Bagaimana pula  asumsi  pembentukannya secara politik? Barangkali  begini : 1.Pagi2 sudah dibentuk koalisi IB (Golkar,PPP, dan PAN) dengan jumlah kursi 148. Sudah melampaui persyaratan presidential treyschold,tapi kok masih belum juga mendeklair capres/cawapresnya. Why? 2.C...

Politik Ada Udang Dibalik Siomay?

Betulkah politik itu penuh taktik? Coba kita telaah secara awam bagaimana perkembangan politik ditanah air. Kini. Kita mulai dengan koalisi KIB (koalisi Ind.maju). Sudah mencapai PT 148 (presidential treyschold ). Lebih malah. Kok  belum mendeklair capresnya?  Malah mengatakan koalisinya masih terbuka bagi partai lain bila ada yang ingin bergabung. Ingin tambah gemuk?  Atau ada apa sebenarnya dibalik itu? Lalu Nasdem. Surya Paloh mengatakan Nasdem sadar diri tak akan mengajukan capresnya dari dalam. Tapi juga capres yang akan diusungnya tidak akan terpengaruh oleh hasil survey. Ingin melalui rakernas. Lha....., buktinya hasil  rakernas  memunculkan nama Anies, Ganjar dan Andhika yang dua nama tsb (Anies,Ganjar) adalah yang diperoleh dari hasil survey yang elektabilitasnya tinggi. Tapi anehnya Prabowo tak disebut - sebut meski dalam survey  termasuk yang ekspektasinya juga tinggi. Malah Andhika yang ekspektasinya rendah disebut. Why? Lalu PKS  yang berk...

Politik Apik Nan Cantik

 Setahun yang lalu kita sudah mendengar bahwa PAN setelah ketua umumnya Zulkifli Hasan, akan merapat ke pemerintah. Orang kemudian menerka dengan merapatnya PAN ke pemerintah, tentu akan terjadi reshuffle kabinet. Karena seperti biasanya dalam politik tidak ada makan siang yang gratis. Baru sekarang terjadi reshuffle.  PAN masuk kabinet,dan Zulkifli Hasan jadi menteri perdagangan menggantikan m.Lutfi. Selain Sofyan Jalil juga digantikan oleh Hadi Tjahyanto mantan panglima TNI. Orang juga menerka akan terjadi perombakan di kabinet karena seringnya Jokowi ngomel tentang kinerja para menterinya yang kurang baik.  Bahkan saking jengkel nya,terakhir dalam suatu pidatonya, Jokowi sempat mengucapkan kata bodoh sampai 3 kali  karena para pejabat lebih mementingkan membeli produk2 import ketimbang produk dalam negeri. "APBN dan APBD adalah uang rakyat,yang diperoleh dari pajak PBB,PPn,PPh,dll yang  dikumpulkan pemerintah" "Kok malah dipake belanja ke negara lain,jadi yan...

Politik Riweuh, Begubed

Mengikuti perkembangan politik ditanah air saya memperoleh kesan : lieur,  sangat membingungkan, riweuh, dan begubed. Coba saja.Yang kita lihat, mula2 dibentuknya (IB) koalisi Indonesia bersatu. Partainya Golkar,PAN,PPP Katanya, meski mereka berkoalisi tapi belum menentukan capresnya. Meski sudah melampaui presidential treyschold.Padahal,jauh sebelumnya Airlangga Hartarto sudah pasang baliho di-mana2 dan mencalonkan diri jadi capres. Belakangan menyatakan, koalisi terbuka menerima partai lain bila ada yang ingin bergabung. Disambut oleh cak Imin : "PKB mau bergabung,tapi ingin jadi capres". Direspon lagi oleh PAN : "kalau ingin jadi capres bikin koalisi sendiri !! ". Lalu dijawab lagi oleh cak Imin : "PKB mau bikin koalisi". Padahal,tokoh2 politik tidak ada yang mendatangi cak Imin. Lantas kita lihat Prabowo wara-wiri ke Jokowi, ke pesantren2 ketemu alim ulama mencari dukungan Lalu menemui Surya Paloh ,kongkow2 sampai 5 jam. Kongkow apa aja sih sampai 5 ja...

Perlunya Sikap Dewasa Dan Kesatria.

Bagaimanakah caranya agar bangsa disuatu negara bisa selalu dalam keadaan tenang, aman, nyaman,tentram dan damai? Jawabannya sangat sederhana: Diperlukan situasi politik yang stabil. Dengan situasi politik yang stabil, pemerintah yang punya niat untuk membangun bangsa dan negara, juga  bisa tenang melaksanakan program2 pembangunannya. Begitu pula rakyat atau masyarakatnya, juga bisa tenang bekerja,mencari nafkah dibidangnya masing2.  Tak ada rasa kuatir atau takut baik dalam bicara,  melangkah, sehingga tiap individu bisa konsen melaksanakan kegiatan usahanya masing2 dengan perasaan aman. Lantas bagaimana caranya agar situasi politik bisa stabil?. Jawabannya juga sangat sederhana : Diperlukan sikap dewasa dan kesatria dalam berpolitik. Apa itu sikap yang dewasa dan kesatria? Gampang. Perlu perilaku yang jujur dan merasa bertanggung jawab maju mundurnya suatu bangsa. Sebab,dalam suatu pemerintahan,maju atau mundurnya suatu bangsa sangat tergantung pada situasi politiknya. ...

Koalisi Yang Terlalu Dini

Baru kemarin ditulis kalau pemilu masih 1,5 tahun lagi. Masih lama. Tapi tiba2, tadi malam Golkar,PPP dan PAN telah mendeklair kalau ke 3 partai itu telah berkoalisi dengan  menamakan diri : Indonesia bersatu. Agak mengherankan juga pemilu masih 1,5 tahun lagi sudah berkoalisi. Sepertinya terlalu dini. Tapi coba kita telaah secara awam bagaimana kemungkinan peta politik yang akan terjadi nanti.                      * Meski koalisi itu sudah bisa mengusung capres karena jumlah suara148, (Golkar 85,PAN 44 dan PPP 19). Akan tetapi baik dari segi peserta koalisi partai maupun jumlah suara, sepertinya tak begitu signifikan . Sebab,untuk bisa menang dalam pemilu,sepertinya jumlah suaranya kecil. Mengingat total suara di DPR ada 711. (DPR 575, DPD 136). Lagi pula siapa yang akan jadi capres dan cawapresnya?.  Bila kita melihat suara yang dimiliki Golkar, 85, Airlangga lah yang akan  jadi capresnya,meski nama Airlangga selain...

Biaya Politik Yang Mahal

Sudah benarkah sistim perpolitikan di Indonesia? Jawabannya : masih belum. Kenapa belum? Karena hingga saat ini kader dari suatu partai yang ingin  maju menjadi calon legislatif biayanya mahal. Begitu pula yang ingin menjadi cabup dan cagub lebih mahal lagi. Dan bila ditanya kenapa mahal, jawabannya jelas : karena biaya logistik dan biaya promosi untuk bisa ikut dalam pemilu memang cukup besar. Mahal. Karena biayanya besar, dan partai tak memiliki dana, maka biaya untuk ikut  pemilu dibebankan kepada calon peserta. Jawaban itu benar dan logis. Karena itu calon peserta  mengikuti saja apa yang telah ditentukan disyaratkan  partainya. Calon rela keluar biaya besar karena memang begitulah keadaannya. Apa yang keliru dari sistim persyaratan itu? Apa  konsekwensinya? Yang keliru jelas, biaya untuk menjadi peserta pemilu  mahal. Sangat mahal. Konon untuk bisa menjadi caleg, cabup, dan cagub, diperlukan biaya puluhan sampai ratusan milyar.  Itu sebabnya,ada c...