Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 17, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (3)

Sampai disini kita bisa melihat,betapa dahsyatnya ambisi orang2  untuk bisa meraih kekuasaan. Padahal seperti kata pepatah  Suriname :  sebenarnya ora dadi presiden pun ora patheken. Padahal,semua tahu bahwa masa hidup manusia sangatlah terbatas. Apalagi bila yang mempercayai adanya kehidupan setelah mati,bahwa orang akan mendapat "ganjaran" sesuai dengan perbuatannya ketika masih hidup.Akan tetapi, sepertinya orang2 yang berkuasa lupa akan hal itu. Kembali ke masalah copras-capres. Bila kita melihatnya akhir2 ini sepertinya para politisi kita sedang tersesat di hutan belantara. Se-olah2 tidak ada jalan untuk bisa keluar dari hutan. Sebenarnya tidak.Situasi politik kita terang benderang bila semua politisi bersikap dewasa. Misalnya, bila Surya Paloh ingin mengusung Anies sebagai capres dan anggota koalisinya  Demokrat dan PKS yang jelas2 oposisi. It's oke tidak ada masalah.  Tapi Nasdem harus berani resmi keluar dari koalisinya pemerintah. Tinggal nanti dalam pe...

Agar Tak Terbiasa Membuang-buang Waktu

Sampai hari ini kita masih menyaksikan betapa sangat rempongnya para politisi yang menjadi pejabat berakrobat serta bermanuver  memperjuangkan partai dan calonnya masing2 agar bisa memperoleh kemenangan dalam pemilu. Wara-wiri dan kasak kusuk mereka  kesana kemari terlihat sangat jelas, bahkan sengaja diperlihatkan kepada media massa : betapa sibuknya mereka para pejabat dan politisi berkomunikasi terhadap sesama partai lain  dengan melakukan lobi2 politik. Apa yang mereka lakukan itu tentu saja bertujuan  agar masing2 partai bisa meraih,meningkatkan suara elektoralnya, memenangkan partainya  dalam kaitannya dengan pemilu 2024 mendatang. Sah2 saja mereka melakukan itu. Dan itu hak mereka. Akan tetapi para politisi yang sekaligus juga merupakan pejabat publik, yang sedang mengemban tugas dibidangnya masing2, hendaklah selalu ingat dan menyadari, bila terlalu rempong dengan kesibukan politiknya  mau tidak mau tentu akan menyita waktu,tenaga serta pikiran...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (2)

Sementara Ganjar adalah kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi tapi belum tentu disetujui dan direstui Megawati untuk maju sebagai capres/cawapres. Karena Mega sebenarnya menginginkan  Puanlah yang maju sebagai capres. Mega pun menginginkan agar di PDIP  yang maju sebagai capres selain dari kadernya sendiri, tak ingin kadernya maju sebagai cawapres. Dan ini harga mati. Maka,ketika Hashim Djojohadikusumo sebagai wakil ketua pembina Gerindra yang juga adik Prabowo mengatakan : " ......kalau Ganjar ingin bergabung dengan Prabowo boleh2 saja dan Gerindra terbuka untuk itu, asal sebagai cawapres....",maka ini berarti Gerindra menutup pintu bagi Ganjar untuk bergabung bila ingin jadi capres. Kasus ini sepertinya serupa meski tak sama dengan koalisi perubahannya Surya Paloh. Dead lock. Bila di koalisi perubahan yang diperebutkan Demokrat dan  PKS adalah cawapres,di koalisi PDIP dengan Gerindra (bila mereka berkoalisi) yang diperebutkan capresnya. Masalah inipun mirip...