Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 20, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Permasalahan Yang Complicated (7)

Masalah berikutnya  pertanyaan : bagaimanakah  sebenarnya  politik Jokowi setelah kelak  ia tak lagi menjadi presiden,tak memiliki power? Langkah politik Jokowi belakangan inilah barangkali yang kemudian bisa menimbulkan multitafsir dikalangan para politisi dan para pengikutnya. Seperti multitafsir tentang manuver2 yang sedang dilakukannya. Orang bisa  saja beranggapan kalau dansa2 politik yang dilakukan Jokowi, sebagai cara untuk meninggalkan PDIP, membentuk kekuatan baru.  Karena terlihat lebih berpihak dan mendukung Prabowo ketimbang Ganjar. Jokowi juga selain menempatkan Kaesang sebagai Ketum PSI, juga mengarahkan  relawan Projo dan Samawi agar  mendukung Prabowo. Ketika para kader senior di PDIP melihat apa yang sedang dilakukan Jokowi dan bertanya kepada Mega : sampai kapan Jokowi akan melakukan  dansa2 politiknya? Dengan tenang dan diplomatis Mega  menjawab : "sampai musiknya selesai....". Tetapi ada juga yang menafsirkan kalau la...

Permasalahan Yang Complicated (6)

Maka ketika Jokowi melakukan manuver2 politik seperti sekarang ini : bermain di 2 kaki,mendukung Prabowo dan Ganjar.  Menjadikan Kaesang Pangarep jadi ketum PSI, Gibran jadi walikota kota Solo, adalah merupakan strategi politik pribadinya menjelang berakhir masa jabatannya sebagai presiden.  Agar dirinya memiliki tameng, tak mudah difitnah dan dibinasakan oleh lawan politiknya yang dulu sangat mengharapkan kejatuhannya. Bahkan bukan itu saja, isue yang pernah heboh yaitu adanya gagasan agar Jokowi menjadi presiden 3 periode (yang kempes ditengah jalan) adalah mungkin merupakan keinginan dan kelompoknya agar kekuasaannya selalu exis. Tentu,meski Jokowi sudah tak lagi jadi presiden ia sangat tak ingin proyek2 yang telah dibangunnya dan belum selesai terbengkalai dan mangkrak ditengah jalan  karena tak dilanjutkan atau dihentikan presiden berikutnya. Sebagai politisi keinginan seperti ini adalah lumrah dan manusiawi. Bukan saja terjadi di negara2 berkembang seperti Ind. akan...

Permasalahan Yang Complicated (5)

Harus mempersiapkan diri melakukan strategi politik pribadinya seperti yang sedang dilakukan Jokowi sekarang ini. Yaitu masih tetap memiliki power meski sudah tak menjadi presiden lagi. Seperti juga yang sedang  dilakukan oleh  mantan presiden SBY, dengan selalu berusaha mempertahankan partainya Demokrat,mengorbitkan anaknya Ahy dan Ibas agar bisa  menjadi penguasa. Mengapa harus begitu? Karena sebagai mantan presiden memang harus mempersiapkan diri ,jaga2,bila suatu saat  ada kelompok2 yang akan memfitnahnya, membinasakannya. Maklum, ketika sedang berkuasa tentu  ada  kelompok2 politik yang menjadi rivalnya dan  selalu berusaha untuk menjatuhkan,merebut kekuasaannya. Kita bisa lihat orang2 seperti Rizal Ramli, Amin Rais, organisasi KAMInya Dien Samsudin dan Gatot Nurmantyo (yang kini tak terdengar lagi), juga kelompok ekstrim kanan dll,yang tak henti2 menggoyang agar   pemerintahan Jokowi jatuh sehingga  mereka bisa berkuasa. Memang sep...