Postingan

Menampilkan postingan dari September 24, 2021

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Yang adil, Seimbang

Secara elementer teori ekonomi adalah : bila terlalu sedikit uang beredar di masyarakat, kegiatan ekonomi akan seret.  Tetapi bila uang terlalu banyak beredar,maka akan terjadi inflasi. Bahkan inflasi bisa gila2an seperti yang pernah terjadi diera orde lama dijaman bung Karno. Sebagai solusinya,pemerintah orde baru kala itu tahun 1966,melakukan sanering. Uang dikurs atau dipotong Rp1000 menjadi Rp1.  Akibatnya,banyak orang yang punya uang banyak pada stres,bahkan gila karena nilai uangnya jadi sangat anjlok. Kala itu inflasi bisa mencapai 600%,karena tiap hari harga2 naik, akibat  terlalu banyaknya uang beredar di masyarakat.  Ini terjadi,karena Yusuf Muda Dalam, menteri keuangan waktu itu, tiap saat mencetak uang. Sehingga uang beredar terlalu banyak tak ubahnya dengan uang monopoli. Jadi harus bagaimana? Berapa banyak pemerintah harus mencetak uang agar tak terjadi inflasi? Itu pertanyaannya. Saya tidak tahu persis bagaimana seharusnya. Jujur  saya tak qualifi...

Berpikir sendiri

Apa sebab kebanyakan orang mudah sekali terpe ngaruh oleh pemikiran2 orang lain? Lagi2 Itu per- tanyaan dalam hati. Barangkali penyebabnya macam2. Bisa karena faktor pendidikan yang terbatas, sehingga wawasannya pun jadi sangat terbatas. Pendidikan yang terbatas, wawasan yang terbatas, bisa mengakibatkan jadi malas berpikir sehingga tak ada keinginan untuk punya  pendapat sendiri. Atau bisa juga karena pendidikan dan wawasan terbatas,maka tingkat kecerdasan  dan kreativitas pun jadi terbatas juga sehingga tak lagi bisa menggunakan logika dan akal sehat dalam berpikir. Yang akibat berikutnya : lebih baik menelan saja apa yang telah didengar  yang dikatakan orang lain dan tak ada keinginan untuk mencernanya lagi.  Ketimbang harus susah2 menggunakan pikirannya sendiri, dan menganalisa benar tidaknya pendapat orang lain. Karena memang menelan mentah2 pendapat orang lain lebih mudah, lebih enak, ketimbang harus berpikir dan mempunyai pemikiran sendiri.Selain beranggapan: ...

Enak dibaca dan perlu

Pernah timbul pertanyaan dalam hati :  kenapa ya  sepertinya sekarang orang2  tak berminat lagi  membaca media cetak? Beberapa agen koran mengatakan, oplag koran dan majalah sekarang turun drastis, tinggal 30%  karena sepi pembeli.  Kenyataan ini sangat memprihatinkan, sekaligus juga menghawatirkan Kasian,bila bangkrut,mereka harus cari usaha lain. Padahal,mereka termasuk yang berjasa juga karena telah menyediakan koran dan majalah, yang dalam bacaan itu isinya banyak tentang  pengetahuan. Apakah masalah itu terjadi karena perkembangan teknologi,sehingga orang sekarang lebih senang melihat yang visual dan virtual ketimbang membaca? Karena katanya membaca itu sangat melelahkan. Saya pikir tidak sepenuhnya begitu. Melakukan kegiatan visual dan virtual pun bila terlalu lama juga sama : akan melelahkan. Bahkan menurut saya membaca buku malah bisa lebih santai, karena kapan saja kita akan mulai dan berhenti membaca, bebas sangat tergantung keinginan kita Be...

Pantaskah........??

 Pantaskah........?? Saya seringkali ingat akan kata absurd nya Albert Camus.  Bagi saya apa yang dikatakan Camus bahwa hidup ini absurd mmg  realistis, tak berlebihan,tak meng ada2, karena memang begitulah kenyataannya. Menurut filsuf Perancis itu hidup ini sebenarnya zonk ,konyol,tidak jelas, tidak bermakna,tak punya arti yg pasti ,tak bisa dimengerti, tak bisa dipungkiri. Bayangkan kita semua berjuang mati2an demi anak,demi masa depan agar hidup bisa sukses. Bisa senang dan bahagia Sekolah belasan tahun,bekerja juga puluhan tahun. Dengan sekuat tenaga. Membanting tulang, tak kenal lelah,bahkan dgn keringat,peluh bercucuran Tapi ketika kita telah menginjak dewasa, dan bertemu dengan sukses kita malah  wassalam Segala apa yg lama kita cita2kan dan impikan, setelah dia datang malah kita tinggalkan. Tanpa permisi. Anak,isteri yang kita cintai selama berpuluh2 tahun, dalam waktu yang singkat dan sangat sekejap  kita juga kita tinggalkan.Juga tanpa pamit dan member...

Paradoks & Hoaks

 Paradoks & hoaks, Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) paradoks diartikan sbb : Suatu pendapat yang seolah2  bertentangan (berlawanan) dengan  pendapat umum, tapi sebenarnya mengandung kebenaran. Paradoks berbeda sekali dengan hoaks. Seseorang bisa dikatakan paradoks, bila pemikiran2nya atau yang diucapkannya itu  nyeleneh ,berbeda dgn org lain pada umumnya.  Sedangkan hoaks adalah berita yg pure bohong, sama sekali tak mengandung kebenaran. Biasanya, paradoks adalah seorang pemikir atau kritikus yang pandangan dan ucapanya tak sama dengan umum.                       * Kalau kita membuka dan membaca berita2 di you-tube,ada banyak kesan yang bisa kita peroleh. Seperti juga di twitter dan diinstagram,di You Tube, orang bisa menulis dan berkata dengan seenak udelnya . Bicara tanpa memperhatikan etika, tatakrama, sopan santun dan budaya,dan tidak benar Budaya kita sebagai org timur berbeda dengan buday...

Karena kebodohan

Saya kaget juga ketika secara tiba2 cucu saya bertanya : "Ki,sebenernya yang paling penting dalam hidup ini apa?". Masya Allah,kata saya dalam hati. Anak baru kelas 2 SD pertanyaanya sudah kayak gitu.  Tapi sebagai orang tua,sebagai kakeknya, saya harus menjawab dan tak boleh membiarkannya, karena secara psikologi itu tidak baik. Diam,tidak memberi jawaban, itu sama saja dengan  tak melakukan edukasi terhadap anak.  Dan karena dia masih kanak2 masih dalam masa belajar,  saya pun harus menjawabnya sesuai dengan kemampuan nalarnya, tapi dari segi pendidikan punya nilai yang positip. "Yang paling penting dalam hidup ini belajar",kata saya mencoba menjelaskan. "Belajar apa Ki",tanyanya lagi. "Ya belajar macam2, banyak yg mesti dipelajari dalam hidup ini , kata saya lagi. Saya kemudian cerita agak panjang tentang belajar. Saya katakan,pertama kali sejak kita lahir dulu,kita tidak bisa apa2 selain,tidur dan menangis Makan,minum,jalan,ngomong saja kita harus...

Berkoalisi = berkuasa?

Politik adalah seni untuk mencapai kemungkinan yang lebih baik.(mantan perdana menteri Jerman Otto Van Bismarck)                   * Tujuan orang berpolitik sangat jelas : untuk  bisa mencapai kekuasaan. Karena,setelah berkuasa orang akan bisa melaksanakan apa yang diinginkannya,dicita2kan nya, tujuannya. Sebab,tanpa kekuasaan tidak mungkin orang akan bisa mewujudkan cita2nya. Karena tak punya kekuatan. Meski punya niat yang luhur :  ingin mewujudkan negara yang adil, aman, tentram, damai, sejahtera. Sekalipun. Dengan kata lain, terciptanya suatu negara yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi, dan titi  tentrem kertoraharjo,hanya  bisa diciptakan oleh yang berkuasa. Yang belum berkuasa pasti tidak, karena tak memiliki  kekuatan. Meski begitu,kekuasaan juga bisa menimbulkan 2 hal : bisa memperbaiki keadaan menjadi lebih baik.Atau malah merusak memperburuk keadaan. Jerman dibawah Hitler dengan Nazi dan paham fasismeny...