Postingan

Menampilkan postingan dari September 29, 2021

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Perbedaan Keyakinan, dan Pengetahuan

 Perbedaan Keyakinan, dan Pengetahuan. Tadi malam saya melihat sebuah topik di YouTube tentang  Keyakinan dan Pengetahuan.  Menurut youtuber nya, keyakinan itu adalah bla bla bla..., dan pengetahuan itu bla bla bla...... Saya tak ingin menuliskannya lagi. Karena itu ada di youtube,mungkin banyak yang sudah melihatnya Dalam membaca atau mendengarkan,sy selalu berusaha netral. Maksudnya saya tidak ingin menelan begitu saja apa yang telah dikatakannya, sekalipun  penulisnya ilmuwan atau cendikiawan.  Tapi saya juga tak ingin apriori. Saya baca dan dengarkan dulu dengan baik sampai saya bisa mengerti apa yang telah dikatakannya. Saya pelajari dulu,  setelahitu saya telaah sesuai dengan kemampuan nalar dan berfikir sy. Krn saya selalu memakai teori : ambil yg baiknya, buang yang buruknya. Siapapun penulisnya,atau  youtubernya yang bicara.                   * Keyakinan menurut saya adlh sesuatu yg  privat yan...

Demokrasi dalih

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sistim diartikan : suatu perangkat unsur yang satu sama lain berkaitan sehingga membentuk totalitas. Sistim juga dikatakan sebagai pandangan yang teratur dari suatu teori, asas dll. Dengan demikian bisa diartikan sistim adalah suatu cara untuk mengatur suatu organisasi agar bisa efektif dan efisien.                  * Republik kita menganut sistim demokrasi yang mau tidak mau harus diakui : hasil nyontek dari  negara2 barat. It's oke kita nyontek. Karena kita memang tidak bisa menciptakan sistim negara yang berdasarkan pemikiran sendiri.  Akhirnya,kita pun nyontek sistim demokrasi di negara2 barat seperti di Amerika, demokrasi liberal. Celakanya,kita nyontek sampai ke "oncom2"  nya, sehingga apa yang dilakukan oleh masyarakt  disana, juga kita lakukan disini. Alias nyontek total. Padahal budaya kita beda dengan budaya mereka. Azas negara kita adalah Pancasila. Jadi seyogyanya demok...

Pripun, Kudu Kumaha?

Pripun, Kudu kumaha? Mari kita berpikir secara sangat2 sederhana saja.  Kita selalu saja dihadapkan dengan pertanyaan : kenapa riuh dan gaduh selalu saja terjadi direpublik ini.Bahkan keriuhan dan kegaduhan itu bisa berkelanjutan dan fatal. Yang dimaksud berkelanjutan disini : dimulai dari konflik kecil,menjadi besar dan kemudian menimbulkan korban. Baik secara ekonomi maupun fisik. Bila kita mengacu pada pendapat bahwa manusia itu binatang yang berfikir,  it's oke. Karena memang sifat2 manusia sebelas dua belas dengan binatang. Akan tetapi perbedaanya,  manusia bisa berfikir,maka tentu bisa memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Khewan tidak bisa karena tak bisa berpikir. Perilaku seperti itulah yang tak bisa kita harapkan dari binatang, karena yaitu tadi : binatang tak bisa berfikir.  Dia hanya mengandalkan instinknya saja. Dan instink cenderung untuk memilih apa yang enak,yang nikmat untuk dirinya sen-diri saja.Menghindari dari yang tak enak...

Gerbong

Kenapa orang banyak yang masuk partai? Ini pertanyaan sederhana. Karena partai  adalah gerbong.Gerbong untuk apa?  Gerbong untuk bisa memiliki kekuasaan baik ditingkat rendah maupun tinggi.Daerah atau pusat. Benarkah? Benar, asal kita memiliki kriteria. Bisa jadi  bupati, gubernur,bahkan menteri. Atau presiden sekalipun seperti Jokowi.Tentu bila partainya menang dalam Pemilu,dipilih oleh rakyat. Apakah setiap yang ikut gerbong bisa  menjadi pejabat?  Tidak selalu. Bisa saja tidak .Bahkan tidak menjadi apa2. Bila tidak menjadi apa2 jadinya bagaimana? Ya tetap anggota partai kalau masih mau. Cuma sekedar ikut rapat, demo, dan wira-wiri saja turut meramaikan suasana  bila sedang ada event atau kasus. Lho? Jadi tidak setiap kader bisa jadi penguasa baik yang rendah atau tinggi. Ditingkat lokal maupun pusat? Ya tidaklah.. Selain kita juga harus instrospeksi diri dengan kemampuan  berorganisasi,juga harus lihat2 kondisi dan situasi.  Coba kita bayangkan...