Postingan

Menampilkan postingan dengan label #Malam

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Dikeheningan Malam

Dikesendirian,dikeheningan malam yang sunyi dan sepi, hati  bertanya : tak bisakah manusia hidup  jujur dan berperilaku baik terhadap sesama? Pertanyaan ini timbul ketika indera melihat riuh dan gaduh tiada henti, ketika setiap orang berlomba mencari rezeki, dengan cara2 yang tak terpuji bahkan sangat  tak manusiawi.  Melihat kenyataan ini hati pun berkata : sepertinya, bila manusia perilakunya baik,jujur, mau bergotong royong. Silih asah silih asih silih asuh,setiap orang yang  melakoni hidup ini tentu akan merasa tenang, tentram, aman,nyaman dan damai.  Namun,suasana hati dan batin tiap orang  akan berbeda bila masing2  akan selalu berprasangka buruk terhadap sesama, saling mencurigai, memfitnah, selalu   berusaha saling menjatuhkan,hanya karena disebabkan  satu sama lain timbul rasa iri benci dan dengki. Padahal,rasa iri, benci dan  dengki seharusnya tak perlu   terjadi bila masing2 menyadari kalau setiap orang...

Bila Malam Bertambah Malam

 Bila malam bertambah malam. Sebelum tidur,bila malam bertambah malam, saya sering teringat akan  para pedagang kaki5 yang  jual masakan dipinggir- pinggir jalan disore hari. Saya membayangkan bagaimana repotnya bila mereka yang baru saja menggelar dagangannya,tiba2 saja hujan turun dengan sangat lebatnya  dalam waktu yang cukup lama. Tentu tak akan ada pembeli yang datang menghampiri untuk membeli masakannya. Boro2 akan ada yang beli. Dalam situasi hujan lebat seperti itu,selain tak akan ada pembeli - karena orang tak keluar rumah - para pedagangpun  tentu sangat sibuk  menutupi barang dagangannya agar tidak  terkena air hujan.Mereka juga beresiko rugi  karena masakannya akan terbuang tak laku. Maklum,keadaan tempat jualan para pedagang kaki5 biasanya sangat sederhana,darurat,karena mereka penuh dengan  keterbatasan. Atau,saya juga sering membayangkan para pedagang gerobak dorong (seperti tukang baso,cilok,asinan,dll)yang terus berjalan berk...