Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 20, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Test the water dalam politik (3)

Sekarang kita bicara hal lain tapi masih berkaitan dengan moral, politik, dilihat dari masyarakat yang puritan dibanding dengan masyarakat kekinian (modern). Secara singkat , di masyarakat yang puritan berlaku nilai2 budaya yang baik dan positip seperti silih asih,silih asah, silih asuh serta sifat serta perilaku kegotong royongan yang  cukup tinggi. Dalam masyarakat kekinian hal2 positip seperti itu tampaknya kini pelan2 sudah mulai pudar dan terkikis, bahkan hampir punah sirna, sudah mulai mengarah ke nilai2 yang negatip. Perilaku negatip ini disadari atau tidak sedikitnya adalah  juga hasil sumbangan dari perilaku orang2 politik yang memang hampir semua urusan oleh behaviournya , dipolitisir hanya untuk kepentingan politik.  Seperti fitnah yang tak berdasar,saling menuduh, menjatuhkan hanya untuk kepentingan politik. Suatu hal yang tak begitu mudah terjadi dikalangan masyarakat puritan, tetapi acap kali terjadi dimasyarakat kekinian sebagai efek dari perilaku orang2 po...

Test the water dalam politik (2)

Bila orang2 politik terbiasa dengan mengabaikan rasa isin, ewuh pakewuh, dan rumongso demi kepentingan. Tapi tidak bagi orang2 biasa. Sebab bagi mereka orang2 politik berprinsip : kepentingan  adalah yang utama dan segalanya. Karena itu semboyan mereka adalah tak ada kawan atau lawan yang abadi. Yang ada hanyalah kepentingan yang abadi. Semua urusan harus berdasarkan kepentingan.  Tak boleh sia2. Selalu. Orang2 biasa yang tak ikut serta dalam  dunia politik praktis  mungkin tak akan bisa berlaku demikian. Karena akan merasa sungkan,isin dan merasa bersalah bila melakukannya. Mungkinkah orang2 biasa bisa berlaku seperti Sandiaga Uno? Berkata tak akan ingin masuk ke kabinetnya Jokowi tapi menjilat ludahnya sendiri? Dan sekarang menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Mungkinkah orang2 biasa bisa berlaku seperti Anies Baswedan, berkata tak ingin menghianati Prabowo karena dirinya bisa jadi gubernur DKI  dibantu habis2an oleh Prabowo/Gerindra, tapi sekarang ...

Test the water dalam politik

Pemilu masih 1 tahun lagi.Tapi masih lama atau sebentar lagi itu sangat relatip sekali. Bila bagi orang2 biasa akan terasa masih lama. Tapi tidak bagi orang2 politik.Terutama para tokoh2nya. Orang2 seperti Surya Paloh,AHY,Zulkifli Hasan,Cak Imin,Prabowo, Megawati,Airlangga Hartato dll pasti sudah kurang tidur karena tak henti2 memikirkan strategi agar partainya bisa berhasil dan  meraih kekuasaan.Sedikitnya di legislatif. Karena menang di legislatif akan merupakan modal utama dalam langkah selanjutnya, terutama dalam hal melakukan  bargaining dengan partai2 lain. Itu sebabnya Surya Paloh sejak dini sudah bilang ke pres.Jokowi "Maaf,untuk pemilu 2024 kita berbeda politik". Presiden Jokowi hanya mengangguk, mengiyakan. Betul saja, tak lama kemudian Surya mendeklarasikan Anies sebagai capresnya,yang sebelum nya juga menyebut nama Ganjar Pranowo dan Andhika Perkasa. Inilah yang namanya strategi dan manuver dalam dunia politik. Meski pemilu relatip masih lama dan menyebutkan nama2...

Banyak Guru Agama Cerita

Banyak guru agama cerita kalau di neraka itu panasnya sangat luar biasa. Tak terkira,sampai sekian ribu derajat mungkin bila diukur dengan alat pengukur panas. Dibanding dengan api kompor dapur yang juga panas, panasnya api kompor belum seberapa dan berbeda. Karena panasnya api kompor sangat  jauh sekali dengan panasnya api neraka. Bila api kompor panasnya hingga ratusan derajat, api neraka bisa ratusan atau mungkin ribuan kali lipat dari panasnya api kompor. Orang2 yang masuk neraka kata guru agama, adalah orang2 yang mendapat hukuman dari Tuhan yang semasa hidupnya didunia fana penuh dengan dosa, dzolim, jahat tak pernah berzakat,amal ibadah dll. Pendeknya orang2 seperti ini kelak kalau sudah mati akan masuk neraka,disiksa dan akan merasakan betapa panasnya api neraka sebagai hukuman ketika didunia yang selalu berbuat jahat Semua orang tahu cerita tentang ini. Tapi tampaknya, orang lebih takut panasnya api kompor ketimbang api neraka.  Faktanya, terlalu banyak orang yang men...