DUDUK PERKARA (4)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perlukah paradigma nasional?
Sepertinya sampai disini menarik untuk dibahas dan ditelusuri - meski secara awam : mengapa sampai terjadi begitu? (yang lalu).
Sejak jaman dahulu kala,meski masih jaman batu dan masih primitif pun sepertinya orang2 yang merasa dirinya pintar sudah memiliki naluri kekuasaan dan sudah mengerti bagaimana caranya untuk bisa meraih kekuasaan.
Jauh sebelum adanya teori Trias Politika Montesque,barangkali orang sudah mengenal apa itu artinya kekuasaan dan kenapa orang harus berkuasa.
Orang juga sudah paham bahwa untuk bisa memiliki segala hal yang diinginkan, dibutuhkannya, diperlukan suatu kekuasaan.
Salah satu teori yang ditemukan adalah : untuk bisa berkuasa orang harus memiliki kekuatan.
Dan agar bisa memiliki kekuatan orang harus menguasai massa.
Selanjutnya orang menemukan ide bahwa untuk bisa menguasai massa diperlukan suatu cara agar bisa meyakinkan sekaligus mengikat orang lain. Cara itu adalah : ajaran, yang kemudian dicreate menjadi suatu paham.
Paham inilah yang kemudian oleh orang yang ingin berkuasa diolah dan dipelajari,bagaimana caranya agar suatu ajaran atau paham bisa meyakinkan orang lain dan bisa meresap kedalam hati sanubari, bahkan masuk, merembes ketulang sumsum.
Bila ini telah terjadi,maka secara perlahan-lahan akan tumbuh fanatisme didalam diri yang juga akan sangat kokoh dan tak mudah di-koyak2 oleh orang lain. Ajaran atau paham yang kokoh dan tak mudah di koyak2 oleh orang lain itulah yang kemudian dinamakan sebagai dogma.
Bila sudah sampai ketitik ini maka sangat mudah bagi orang2 yang ingin memiliki kekuasaan mengendalikan orang lain,dan memiliki massa.
Ibarat kerbau yang dicocok hidung, massa pun akan manut dan taat saja akan apa yang dikatakan sang penguasa. Karena paham atau ajaran yang ada dalam dirinya yang sudah mengkristal,sehingga sulit bagi orang lain untuk mengotak-atik paham yang dianutnya karena memang sudah tumbuh menjadi fanatisme didalam dirinya.
Sebagai suatu paham atau ajaran, fanatisme sebenarnya positip karena fanatisme akan membuat orang menjadi tegak lurus akan ajaran, paham yang dianutnya.
Sayangnya,fanatisme yang tegak lurus itu bisa dimanfaatkan oleh sang penguasa untuk hal2 yang negatip dan tak terpuji.................
More
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar