Postingan

Menampilkan postingan dengan label Akankah AHY Jadi Cawapres?

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (8)

 Sudah kadung mesra dengan PKS dan Demokrat kenapa mesti lama2 mendeklarasikan koalisi berikut capres dan cawapresnya? Begitu mungkin pendapat publik. Tapi justru itu, karena belum ada kesepakatan siapa yang akan jadi cawapresnya yang membuat koalisi berjalan sangat alot dan belum ada tanda2 akan segera berkoalisi.Padahal Surya Paloh sudah menjanjikan deklarasi cawapres akan diumumkan pada hari pahlawan 10 November ini. Faktanya,masing2 (PKS dan Demokrat) ngotot pa-keukeuh2 ( bahasa Sunda : tak ada yang mengalah) ingin menjadikan calonnya jadi cawapres karena kursi mereka di DPR memang tak jauh berbeda. Bahkan ada yang mengatakan bila PKS mau mengalah,menarik mundur cawapresnya (Aher),bila Anies menang jadi presiden akan diberi jatah 2 menteri. Tapi PKS tetap tidak mau. Menolak. Isue lainnya,salah satu partai oposisi kabarnya malah akan berbalik mendukung pemerintah. Apakah ini akan terjadi? Kembali ke adagium politik : tak ada yang tak mungkin dalam dunia politik. Bila ini terjadi...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (7)

Karena Aher yang kini menjadi wakil ketua majelis syuro PKS itu pun tampaknya tak menjanjikan tak tercatat elektabilitasnya  tak bergemuruh dilembaga survei. Dengan kata lain Aher tak lagi berdengung dikancah dunia politik nasional. Karena itu tak ada kelompok partai lain yang mengusulkannya selain PKS. Pada titik ini  tampaknya Anies bingung, mengingat kedua calon yang diajukan dilihat dari teori marketing tak memenuhi syarat. Dan sebenarnya juga itu  tak dia inginkan.Tetapi  karena pilihannya baru ada Ahy dan Aher, sepertinya komunikasinya pun hanya sekedar basa-basi saja. Itu sebabnya Anies lalu berkata : "jangan ter-buru2 menentukan cawapres". Sepertinya dia sedang blunder menghadapi situasi yang sedang terjadi saat ini. Masalahnya,Demokrat keukeuh mencalonkan AHY yang tak bisa ditawar lagi. PKS pun akhirnya mengerucutkan nama jadi Aher dari sebelumnya 5 nama yang disodorkan : Hidayat Nur Wahid, Akhmad Syaihu,Sohibul Iman,Irwan Prayitno dan Aher. Apakah akan ada ...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (6)

Sepertinya Ahmad Heryawan pun boleh dibilang setali tiga uang dengan AHY : tak memiliki selling point untuk pemilu 2024. Mantan gubernur Jabar 2 periode ini memang sempat harum dan populer juga dijamannya,ketika  masih menjadi gubernur Jabar. Dua periode jadi gubernur 2008-2013 bersama Dede Yusuf sebagai wagubnya, dan 2013 - 2018 bersama Dedy Miswar. Tapi begitu masa jabatannya selesai, rupanya selesai juga popularitasnya. Bak spirtus yang dituang,menguap, hilang lenyap dalam waktu sekejap. Karena tak memiliki panggung lagi. Juga tak terdengar karyanya yang spektakuler dan bergema selama jadi gubernur. Karena itu setelah kehilangan panggung publik pun cenderung dan akan cepat sekali melupakannya. Sampai disini saya ingat produk obat sakit kepala ditahun '60an. Ketika itu siapapun yang merasa demam dan pusing kepala selalu beli Naspro. Saking terkenal dan lakunya Naspro kala itu, sampai lupa, mengabaikan promosinya. Dalam keadaan begitu muncul bodrex yang fungsinya sama dengan Naspr...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (5)

AHY yang nama lengkapnya Agus Harimurti Yudhoyono adalah berlatar belakang militer. Resign dari militer  ia lalu mengikuti pertarungan gubernur DKI pada 2017 yang diusung oleh kelompok Cikeas  (Demokrat,PPP PAN dan PKB), namun hanya meraih 17,02% yang kalah diputaran pertama melawan Ahok-Jarot dan Anies -Sandiaga Uno. Meski memiliki sederet gelar dan prestasi di militer, AHY sama sekali tak pernah menduduki jabatan sipil dipemerintahan baik eksekutif,legeslatif , yudikatif. Karena itu AHY tak populer di publik. Selain belum lama terjun dalam politik praktis, publik pun tak mendengarnya di posisi bupati,gubernur maupun di DPR. Maka bisa dimaklumi bila AHY kalah dalam Pilgub DKI tahun 2017. Akan tetapi kekalahan ini bukan saja pelajaran politik bagi dirinya, tapi  juga bisa menimbulkan efek psikologis bagi publik. Karena itu, taklah berlebihan bila  publik lalu memiliki kesan: di pilgub aja keok bagaimana di pilpres nanti? Barangkali sedikit banyak inilah yang jadi per...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (4)

Persoalannya sebenarnya sangat sederhana bila kita melihat lagi rekam jejak  Demokrat dan PKS. PKS ,yang sebelumnya bernama Partai Keadilan,yang presidennya kala itu Nurmahmudi Ismail, diawal dibentuknya sekitar Juli 1998 sebenarnya sangat populer. Munculnya sebuah partai Islam di-tengah2 masyarakat yang mayoritasnya juga kaum muslimin terutama  masyarakat Betawi, hadirnya PKS bak gayung bersambut. Selain getol berkampanye dan melaksanakan syiar Islam, PKS juga acap kali mem-bagi2kan beras juga penjualan sembako murah melalui bazar. Tak heran PKS kala itu mendapat tempat di hati rakyat setempat,di DKI Jkt. Namun ketika presiden PKS tergelincir dengan kasus daging, yang dilakukan oleh presiden PKS kala itu Luthfi Hasan Ishaq, PKS kemudian mengalami slow down.  Ditambah lagi dengan terjadinya konflik para kadernya, membuat penurunan PKS semakin merosot.Jika pada pemilu 2019 perolehan suaranya di DPR 57 kursi (7,88%) kini hanya 50 kursi. Begitu pula Demokrat bila pada era ya...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (3)

 Padahal sepertinya Surya Paloh sudah ngebet banget  kalau koalisi yang dinamakannya sebagai koalisi perubahan itu ingin segera terbentuk. Tak berjalan alot seperti sekarang ini. Karena itu,soal siapa yang akan jadi cawapresnya diserahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilihnya.  Surya Paloh tentu hanya akan mengamini saja. Apakah Anies akan memilih AHY yang diajukan Demokrat atau Ahmad Heryawan dari PKS. Dan sampai hari ini Anies masih belum.menentukan siapa yang akan dipilihnya. Tapi pertanyaannya, kenapa Surya begitu terkesan ter-buru2 mendeklarasikan Anies meski kedua partai itu, PKS dan Demokrat, belum menyatakan koalisinya dengan Nasdem karena terbentur cawapresnya. Sebagai politisi senior ini adalah manuver dan strateginya Surya. Selalu lebih dulu melangkah. Ketika Jokowi dicalonkan jadi capres oleh PDI 2014,Nasdemlah   pertama kali mendukungnya. Dengan dipercepatnya deklarasi  mengusung Anies,diharapkannya peta politik akan segera berubah.  Ap...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (2)

 Dan partai yang mau bergabung  berkoalisi dengan Nasdem yang mengusung Anies sampai hari ini sepertinya Demokrat dan PKS.  Partai2 lain kelihatan hoream(bhs Sunda : males). Tapi meski hanya PKS dan Demokrat yang akan dan mau bergabung,koalisi telah memenuhi syarat pt 20%, karena jumlahnya sudah 163. Tapi kenapa partai2 lain hoream? Mungkin.ada beberapa sebab. Pertama, partai2 lain yang telah  beranggapan, program yang akan dilaksanakan Anies bila dia jadi presiden,dinilai antitesis dengan programnya Jokowi yang kini sedang masif dilaksanakan. Faktor berikutnya adalah, semua tahu Anies dekat dengan  HRS dan alumni kelompok 212, sehingga partai2 lain kuatir akan terulangnya lagi politik identitas  pemilu 2019 yang sangat riuh dan bergemuruh itu ,yang telah  menimbulkan ekses antar sesama warga dan bangsa. Faktor lainnya,selain Anies adalah mantan Mendikbud yang diberhentikan Jokowi, juga prestasinya sebagai gubernur DKI  dinilai tak ada yang sangat...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (1)

Isue politik yang masih menarik dipenghujung minggu ini adalah pertanyaan : bisakah Demokrat berkoalisi dengan Nasdem dan PKS? Akankah AHY  yang jadi cawapresnya? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua spekulasi.Spekulasi pertama yaitu  dengan adagium bahwa :  politik itu cair dan dinamis, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak 2x2 = 4. Karena itu dalam politik apapun bisa terjadi dan diluar dugaan. Spekulasi kedua, secara logical thinking, secara logika.  Yang logis yang bisa diterima secara akal sehat.Untuk itu coba kita telaah secara sederhana , awam, bagaimana kemungkinannya.                           * Kita semua tahu perwakilan Nasdem di DPR hanya 59    kursi, PKS 50  dan Demokrat 54 kursi. Dengan jumlah itu perwakilan ke 3 partai di DPR  dboleh dikatakan  hampir sama, berimbang.  Perbedaannya kecil, 1 digit saja.  Bila mereka berkoalisi baru bisa mengusu...