Postingan

Menampilkan postingan dengan label #Partai

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Machfud MD: Republik Ini Rusak Karena Partai.

Menkopolhukam Machfud MD dalam suatu kesempatan berkata : "Republik ini rusak karena ulah partai  ........." Ucapan Machfud terdengar  vulgar, sangat vulgar malah. Sebagai seorang pejabat negara sekaligus politisi orang akan berkata ,tak seharusnya Machfud  bicara seperti itu karena bisa membuat keadaan jadi geger. Tetapi,salahkah apa yang telah diucapkan Machfud? Berbedakah dengan fakta ?Bertolak belakangkah ucapannya dengan kenyataan? Sepertinya tidak. Bahkan bila semua orang mau berkata jujur,apa yang dikatakan Machfud benar, adalah suatu kenyataan,suatu fakta yang tak terbantahkan. Tetapi apa argumen dasar yang  bisa disimpulkan  demikian? Sederhana saja.  Suatu negara bisa terbentuk  bila ada bumi,penduduk dan pemerintahan. Salah satu saja tak ada,tak 'kan ada negara. Ibarat hutan yang penuh dengan pepohonan dan binatang,tapi tidak ada pemerintahan.Tidak ada yang mengatur.Tak  yang memerintah, juga tak ada yang bisa diperintah.Semua berjalan ...

Partai.....oh Partai...!!

Dalam tulisan yang lalu, dikemukakan bahwa partailah yang powerful, rakyat tidak.  Karena partai  selain riil dan konkrit secara politik,  dia adalah organisatoris. Sedangkan rakyat  meski riil secara fisik, dan ada juntrungannya,tetapi secara politik dia abstrak, tak punya kekuatan. Ibarat sapu lidi yang berserakan dijalan karena tak diikat, tak bersatu, sehingga tak bisa untuk menyapu atau memukul. Bila terjadi gerakan2 atau demo, tokoh2 partailah (tokoh organisasi massa) yang bisa menggerakkan rakyat karena rakyat an sich  tak bisa bergerak dengan sendirinya.  Jelasnya : harus ada yang menggerakkan, karena rakyat  bisanya hanya mengeluh,alias tak bisa berbuat apa2. Dengan kata lain  yang menjadi andalan rakyat adalah partai.Bila partai sehat,kuat, berfungsi dengan baik , membela rakyat, maka rakyat  tertolong. Sebaliknya bila tidak, rakyat tak bisa berbuat apa2,hanya akan kaing2 dan mengeluh  seperti anjing yang sedang kejepit pintu. ...

Oke Didukung Tapi Kita Akan Dapat Apa?

 Oke Didukung Tapi Kita Akan Dapat Apa? Sedikitnya ada 2 event yang agak mengejutkan dibidang politik akhir2 ini. 1.Dibentuknya  koalisi Indonesia bersatu (Golkar PPP dan PAN) yang secara ujug2 dan surprise karena dinilai terlalu dini. 2.Ucapan Jokowi Ojo kesusu dihadapan para peserta rakernas Projo juga membuat banyak komentar dan tafsir dikalangan para politisi serta pengamat politik. Sebetulnya, ke 2 point itu biasa2 saja. Dibentuknya koalisi Indo.bersatu itu juga biasa karena, bila tak berkoalisi tak memenuhi syarat untuk bisa mengajukan capres. Selain,itu  lempar balon dan  test the water  adalah trik dalam dunia politik dan lumrah serta acap dilakukan  sebagai strategi. Pembentukan koalisi Indo.bersatu bisa ditafsirkan sebagai ambisi Airlangga Hartarto untuk bisa  menjadi capres dan Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Karena kalau PPP pasti tidak karena perolehan suaranya kecil. Akan tetapi koalisi ini juga berharap bisa menjadi gemuk. Karena itu s...