Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 12, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

DUDUK PERKARA (5)

Perlukah paradigma nasional?                     Sayangnya fanatisme itu bisa dimanfaatkan oleh penguasa untuk hal2 yang tidak terpuji.(yang lalu). Karena memang pengikutnya yang sudah fanatik dan menjadi vested interest itu akan sangat mudah  "digiring"  kemana saja sesuai kehendak sang penguasa. Padahal jelas2 apa yang telah diperintahkan oleh  penguasa tsb. sebenarnya keliru, akan sangat membahayakan kerukunan dan kehidupan umat manusia. Inilah resiko terbesar sekaligus bahayanya bila orang sudah vested interest dan mengagung-agungkan penguasa/pemimpin. Orang kemudian menjadi buta, macet,mandek,tak kreatif dan tak lagi kritis dalam melihat sesuatu yang terjadi. Segalanya akan tergantung pada sang penguasa yang di-agung2kannya, sekalipun titah dan perintahnya keliru. Karena itu barangkali cara yang terbaik adalah orang seyogyanya menjadi out sider saja dan tak tergantung lagi dari paham yang dianutnya. Apalagi menga...