Postingan

Menampilkan postingan dari September 11, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Berjalan Bersama

Persoalan hidup,melakoni kehidupan, sebenarnya awalnya sangat sederhana. Asal kebutuhan fisik dan biologis bisa terpenuhi, seperti yang telah dilakukan oleh manusia purba, itu sudah cukup. Manusia bisa hidup,meski seadanya. Kebutuhan fisik misalnya makan,minum, dan tidur. Kebutuhan biologis misalnya seks,kasih sayang,sosialisasi dll,yang bisa dikatakan abstrak tetapi sangat diperlukan. Tentu pada awalnya manusia memenuhi kebutuhan fisiknya dengan sangat sederhana sesuai dengan apa yang mereka ketahui kala itu. Dilakukan dengan coba2, trial  and error. Tapi manusia kemudian "mempersulit" dirinya untuk terus menerus mencari dan menemukan yang lebih baik dan lebih baik lagi selama hidupnya, yang pada akhirnya  masalah kebutuhan fisik dan biologis yang sebenarnya sangat sederhana itu lalu menjadi modern,seperti yang kita alami. Salahkah apa yang telah dilakukan manusia dalam hidupnya selama ini? Tidak juga. Bahkan terus menerus berusaha, berpikir untuk lebih baik dan lebih baik l...

Customer is King

Dalam kesendirian dimalam hari,banyak pertanyaan timbul dalam diri. Diantaranya soal kenaikan harga2 komoditas berbagai macam kebutuhan hidup orang banyak. Seperti harga daging sapi  yang di-tahun2 sebelumnya hanya 90rb/kg, kini 140rb/kg tak turun lagi. Begitu pula harga  ayam yang semula 25rb/kg kini 40rb,juga tak turun lagi,dll, masih banyak lagi komoditas lain yang harganya terus naik,tak turun lagi. Mengapa begitu? Kenapa harga2 tak pernah bisa stabil? Selalu naik dari waktu ke waktu?. Coba kita telaah secara awam. Dengan berpegang pada pameo : customer is king, ( bahkan di Jepang customer is God ) maka kedaulatan berada ditangan pembeli.  Penjual sebenarnya hanya melayani atas permintaan pembeli. Yang dibutuhkan pembeli.Jelasnya : pedagang sebenarnya menyediakan yang dibutuhkan pembeli. Tidak ada pedagang kalau tak ada pembeli. Atau tidak ada pembeli kalau tak ada pedagang. Secara sederhana bisa kita katakan : dihutan belantara,tidak akan ada pedagang maupun pembeli....