Postingan

Menampilkan postingan dari April 26, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Megawati Yang Rasional Dan Teliti

Setelah saya berasumsi Jokowi adalah politisi yang piawai dan teliti. Dan melihat langkah politik Megawati akhir2 ini, saya berasumsi Mega pun termasuk politisi yang rasional dan teliti. Kesimpulan ini saya peroleh setelah saya melihat dari cara kedua orang tsb dalam  mencari solusi sekaligus mengeksekusi persoalan yang belakangan ini terjadi. Saya bisa mengerti karena Mega memang politisi senior yang sudah lama malang melintang didunia politik dan sudah cukup kenyang dalam menghadapi berbagai masalah. Sejak era orde baru. Begitu pula Jokowi dengan 2 kali pengalamannya sebagai walikota Solo,jadi gubernur DKI dan sebagai presiden 2 periode,membuatnya telah cukup banyak makan asam garam didunia politik                                      * Persoalan serius yang terjadi akhir2 ini dimulai dengan mengejutkannya langkah politik Surya Paloh yang secara tiba2 mendeklsrasikan Anies Baswedan seba...

Sesudah Idul Fitri Berlalu

Hari Raya Idul Fitri telah berlalu. Ummat muslim yang telah menunaikan ibadahnya, yang ditandai dengan berpuasa menahan haus dan lapar  sebulan penuh, telah berakhir dengan perasaan  sukaria dan gembira. Mereka telah  bergembira menyambut datangnya 1 Syawal Idul Fitri sebagai akhir dari bulan Ramadhan, sekaligus juga merupakan hari kemenangan karena telah usai melaksanakan rukun Islam yang ke 4. Apakah hanya ummat muslim saja yang melaksanakan hari raya yang bersejarah seperti itu.Tidak. Ummat beragama lain pun melakukan hal yang sama seperti ummat muslim, hanya  saja dengan sebutan dan tata cara yang berbeda sesuai dengan caranya masing2.  Dan dalam waktu yang berbeda. Bila kaum muslimin merayakannya dengan sebutan   Idul Fitri atau lebih populer dikenal dengan lebaran. Ummat Budha menyebutnya dengan  Waisak. Hindu  nyepi, Kristen Natal, Kong Hu Cu, Imlek  dll, ini menandakan bahwa setiap ummat   memiliki kepercayaan sesuai de...

Mengukir Langit Membelah Samudra (2)

Lantas apa dan bagaimana selanjutnya kemungkinan yang akan terjadi? Kemungkinannya,baik Koalisi Perubahan, KIB ,KKIR maupun Koalisi besar akan pecah dalam bentuk sempalan bahkan mungkin bisa ber-keping2. Misalnya KIB, Bisa saja Airlangga jadi capres,cawapresnya Zulkifli Hasan dan Zul akan mengalah karena Golkar kursinya di DPR 88,PAN hanya 44. Kedua partai itu bila berkoalisi sudah bisa mengusung capres/cawapres karena jumlah kursinya 132. Melebihi PT 20%.  Bahwa elektabilitas keduanya rendah,itu soal lain. Lalu KKIR, Prabowo bisa jadi capres dan cak Imin cawapresnya karena total kursi di DPR 136. Juga lolos dari PT. Tapi apakah Prabowo mau? Kalau mau cawapresnya cak Imin dari dulu tentu sudah deklarasi. Bagaimana dengan PDIP? Ini cerdiknya Mega. Menunggu jaga muntah.PPP yang kecewa tak bisa jadi cawapres di KIB yang kini didatangi Sandiaga Uno kemungkinan besar PPP akan bergabung ke PDIP. Oleh Mega, karena Sandiaga dokunya tebel ,juga cukup populer,mungkin akan  dijadikan...

Kepiawaian Jokowi Dalam Berpolitik

Kemampuan Jokowi dalam berpolitik cukup mencengangkan juga. Betapa tidak. Sebagai politisi yang tak bisa dikatakan  senior dari Megawati - bahkan yunior - langkah Jokowi akhir2 ini tampaknya telah membuat Megawati cukup  kewalahan. Pasalnya,semula Mega - seperti juga SBY terhadap AHY - sangat menginginkan agar anaknya  Puan Maharani sebagai trah bung Karno,di pilpres '24 bisa melanjutkan prestasi bapaknya,yaitu menjadi presiden. Ini adalah rencana lama Mega. Sebelum uzur dan tiada untuk selamanya, Mega ingin melihat Puan bisa mencapai puncak prestasi politiknya yaitu sebagai presiden. Akan tetapi faktanya, dari segi popularitas, Puan meski telah lama terjun dalam dunia politik,dan kini menduduki jabatan sebagai ketua DPR, elektabilitasnya tak begitu cemerlang dan tak bisa memenuhi syarat bila harus bertarung ditingkat pilpres. Sehingga bisa dipastikan, meski Mega memaksakan diri Puan   ikut serta dalam pertarungan pilpres,dikuatirkan akan menderita kekalahan. Pa...

Mengukir Langit Membelah Samudra (1)

Tentu judul tulisan diatas hanyalah sekedar kiasan. Suatu hil yang mustahal. Mana bisa langit diukir,samudera dibelah. Kiasan tsb hanyalah  sebagai perumpamaan terhadap situasi politik yang sedang terjadi sekarang ini. Kita mulai saja dengan Koalisi Perubahan (KP) yang digagas oleh Surya Paloh dengan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres sejak 3 Oktober tahun lalu. Koalisi yang beranggotakan Nasdem, Demokrat dan PKS ini, sudah hampir 7 bulan berjalan ditempat,meski sudah membuat piagam kerjasama, tapi masih belum mendeklarasikan siapa cawapresnya. Koalisi ini macet,karena saling ngototnya PKS dan Demokrat dalam mengajukan kadernya, tak ada yang mau mengalah. Selain adanya  masalah lain : logistik misalnya. Kedua Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) yang beranggotakan Golkar,PAN dan PPP. Juga masih belum mendeklarasikan siapa capres dan cawapresnya,meski santer terdengar Airlangga Hartarto lah yang berambisi jadi  capres,tapi belum ada cawapresnya.Sama,terjadi rebutan...