Postingan

Menampilkan postingan dari November 1, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (7)

Karena Aher yang kini menjadi wakil ketua majelis syuro PKS itu pun tampaknya tak menjanjikan tak tercatat elektabilitasnya  tak bergemuruh dilembaga survei. Dengan kata lain Aher tak lagi berdengung dikancah dunia politik nasional. Karena itu tak ada kelompok partai lain yang mengusulkannya selain PKS. Pada titik ini  tampaknya Anies bingung, mengingat kedua calon yang diajukan dilihat dari teori marketing tak memenuhi syarat. Dan sebenarnya juga itu  tak dia inginkan.Tetapi  karena pilihannya baru ada Ahy dan Aher, sepertinya komunikasinya pun hanya sekedar basa-basi saja. Itu sebabnya Anies lalu berkata : "jangan ter-buru2 menentukan cawapres". Sepertinya dia sedang blunder menghadapi situasi yang sedang terjadi saat ini. Masalahnya,Demokrat keukeuh mencalonkan AHY yang tak bisa ditawar lagi. PKS pun akhirnya mengerucutkan nama jadi Aher dari sebelumnya 5 nama yang disodorkan : Hidayat Nur Wahid, Akhmad Syaihu,Sohibul Iman,Irwan Prayitno dan Aher. Apakah akan ada ...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (6)

Sepertinya Ahmad Heryawan pun boleh dibilang setali tiga uang dengan AHY : tak memiliki selling point untuk pemilu 2024. Mantan gubernur Jabar 2 periode ini memang sempat harum dan populer juga dijamannya,ketika  masih menjadi gubernur Jabar. Dua periode jadi gubernur 2008-2013 bersama Dede Yusuf sebagai wagubnya, dan 2013 - 2018 bersama Dedy Miswar. Tapi begitu masa jabatannya selesai, rupanya selesai juga popularitasnya. Bak spirtus yang dituang,menguap, hilang lenyap dalam waktu sekejap. Karena tak memiliki panggung lagi. Juga tak terdengar karyanya yang spektakuler dan bergema selama jadi gubernur. Karena itu setelah kehilangan panggung publik pun cenderung dan akan cepat sekali melupakannya. Sampai disini saya ingat produk obat sakit kepala ditahun '60an. Ketika itu siapapun yang merasa demam dan pusing kepala selalu beli Naspro. Saking terkenal dan lakunya Naspro kala itu, sampai lupa, mengabaikan promosinya. Dalam keadaan begitu muncul bodrex yang fungsinya sama dengan Naspr...