Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 21, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (3)

Kembali kepasangan  yang  bisa menjadi barrier bila terjadinya politik identitas, siapakah yang jadi capres-cawapresnya? Bila kita melihat begitu intim dan sangat mesranya Jokowi dengan Prabowo-Ganjar pada panen raya di Kebumen,orang akan menduga kalau Jokowi memang sedang meng-endors Prabowo- Ganjar untuk jadi capres 2024. Pasangan ini secara matematika politik memang merupakan pasangan yang bisa diandalkan untuk bisa memenangkan pertarungan karena elektabilitas keduanya yang memang tinggi. Akan tetapi seperti halnya koalisi perubahan yang sedang menghadapi masalah siapa yang akan dipilih jadi cawapresnya, pasangan Prabowo-Ganjar pun mengalami masalah serupa : siapa yang akan jadi capresnya,karena keduanya merasa masing2 berhak dan pantas untuk jadi capresnya. Seperti yang telah dikatakan Hashim Djojohadikusumo,adik Prabowo,dalam komentarnya,Prabowolah yang lebih pantas jadi capres,karena selain lebih senior pengalaman pun berbeda dengan  Ganjar. Dilain pihak PDIP tentu ...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (2)

Karena bila pemerintah tak bisa menciptakan barrier,maka peristiwa Pilgub DKI 2017 dan pilpres 2019 yaitu politik identitas yang hampir memecah belah bangsa ini bisa terulang lagi. Inilah yang sangat tak diinginkan dan yang dikuatirkan  pemerintah karena resikonya terlalu besar. Bisa dibayangkan, andaikan Jokowi tak merangkul lawan politiknya kala itu,dan tak menjadikannya Prabowo menjadi menhan,mungkin situasi tanah air akan chaos karena demontrasi yang tak henti2. Beruntung, situasi kelam seperti itu bisa teratasi,dan situasi politik hingga saat ini bisa dikatakan relatif aman dan terkendali. Sebab,bila terjadi chaos, akan berdampak pada masalah ekonomi dan akan terjadi inflasi yang membumbung tinggi seperti yang telah terjadi pada 1998. Krismon. Apalagi tak lama setelah pilpres terjadi pandemi Corona. Ini tentu merupakan hal yang pelik. Karena selain pemerintah kesulitan mengatasi pandemi,juga pandemi akan  merupakan momentum bagi pihak lawan untuk terus menerus menyerang p...