Postingan

Menampilkan postingan dari November 22, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Little Bit Complicated (7

Sebenarnya syarat PKS harus bisa memenangkan pertarungan itu lucu juga. Memang ada yang bisa tahu kalau pertarungan  akan menang atau kalah? Tak ada. Diatas kertas mungkin bisa, tapi bagaimana  pastinya tak ada yang bisa tahu. Barangkali syarat ini adalah cara untuk tak mendukung Anies jadi capres bila cawapresnya bukan dari PKS (Ahmad Hermawan).  Begitu pula AHY sangat keukeuh untuk bisa jadi cawapres, padahal secuil pun belum pernah duduk dipemerintahan baik di legislatif maupun eksekutif. Seharusnya sadar diri kalau pengalaman itu belum diperoleh,ditempuhnya. Karena keduanya berpendirian seperti itu maka komunikasi ibarat rel kereta api yang sejajar, tak kan bisa bertemu. Karena keduanya saling kunci.  Itulah yang telah terjadi hingga saat ini. Koalisi tak akan bisa dibentuk bila Demokrat tak setuju. Begitu pula bila PKS tak setuju. Karena salah satu saja tak ikut,tak setuju,  presidential treyschold 20% tak tercapai. Jadi sebenarnya persoalannya sangat simpe...

Little Bit Complicated (6)

Semula berhembus isue capres yang akan bertarung pada 2024 hanya 2 pasang saja,diharapkan pesertanya dari koalisi Ind.maju.  Ini dimaksudkan agar selain  tak terjadinya 2 putaran, menghemat biaya, juga agar tak terjadinya politik identitas seperti yang telah dialami pada 2019 lalu. Isue ini kontan membuat mantan presiden  SBY berang.  Karena   menurut Sby  ini adalah upaya untuk menjegal  agar oposisi serta  AHY  tak bisa mengikuti kontestasi pilpres. Itu sebabnya, setelah Nasdem  mendeklarasikan Anies jadi capres, Demokrat dan PKS sebagai partai oposisi segera merapat ke Nasdem untuk membentuk koalisi serta  mendeklarasikan cawapresnya. Tapi seperti yang telah terjadi, 2 kelompok ini yaitu PKS dan Demokrat tak kunjung sepakat dan pa-keukeuh2 (bhs Sunda : saling ngotot) masing2 kepingin jadi cawapresnya. Inilah yang  menyebabkan koalisi tak kunjung terbentuk yang kemungkinan akan terjadi deadlock. Bahkan perkembangan terak...