Postingan

Menampilkan postingan dari April 5, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kini Pertalite Langka

 Setelah kata harga ke-ekonomian,kita sekarang mendengar lagi kata yang se-akan2  baru yaitu shifting. Kata shifting yang berarti pergeseran sebetulnya bukanlah kata yang baru. Sudah ada dalam kosakata bahasa Inggris. Hanya karena jarang sekali digunakan dalam percakapan se-hari2 jadi tak begitu populer. Baru setelah  harga Pertamax naik,  Pertalite tidak,( karena disubsidi), maka para pengendara kendaraan roda 4,sedan, yang semula menggunakan Pertamax kini shifting ke Pertalite. Pertanyaannya : kenapa para pemilik mobil yang semula biasa mengisinya dengan Pertamax, lalu shifting ke Pertalite. Padahal pemilik mobil2 sedan adalah orang2 kaya, dan sedan  sebenarnya tak layak  menggunakan Pertalite. Sepertinya ada beberapa sebab. Orang sekarang memiliki mobil bukanlah benar2 kaya, tapi selain mengejar status  juga bisa memiliki mobil dengan mudah : kredit, juga memaksakan diri. Artinya, sebenarnya penghasilan dari gaji hanya pas2an untuk bisa membayar cic...

Kapitalisme yang malu2

 Siapakah sebetulnya yang menentukan harga?  Di-negara2 demokrasi liberal, yang menganut sistim ekonomi  kapitalis harga ditentukan oleh pasar.  Tapi bukan pasar Johar, pasar Klewer atau pasar Tanah Abang, melainkan market,  berdasarkan suplai and demand. Dalam sistim ini teorinya pemerintah tidak banyak ikut campur soal harga.Tapi di-negara2 sosialis komunis,  pemerintahlah yang mengatur. Karena itu berbagai  kebutuhan hidup rakyatnya banyak diatur oleh negara dan serba dibatasi.  Ditahun 1960an, dikita, kepemilikan sawah/tanah pernah diatur dengan sistim  land reform. Tiap keluarga hanya boleh memiliki tanah/sawah maksimal seluas 4 ha. Yang memiliki lebih dari itu diambil  negara. Jadi RI  pernah menganut sistim ekonomi sosialis komunis.Kebutuhan hajat hidup orang banyak diatur oleh negara dengan prinsip : sama rasa sama rata. Kala itu disetiap RT/Rw dibentuk toko Sandang Pangan yang berfungsi mendistribusikan barang2 kebutuhan po...

Harga ke-ekonomian

 Harga ke-ekonomian. Apakah itu? Mungkin banyak yang belum jelas artinya istilah seperti itu. Kalau harga ekonomi semua pasti sudah tahu: harga yang paling rendah Kelas ekonomi kelasnya rakyat jelata. Diatasnya ada lagi kelas bisnis, executive,VIP, dan VVIP. Harga ke-ekonomian. Kedengarannya memang agak aneh. Seperti istilah energi terbarukan. Aneh juga kan? Kenapa tidak energi yang terbaru saja? Tidak usah pake kan. Tapi ya memang begitulah maunya orang2 pintar. Kita sih ikut saja. Ternyata harga ke-ekonomian itu adalah harga yang secara bisnis,(secara ekonomi pasar) itungannya masuk,artinya pengusahanya untung. Kalau ketentuan semula pemerintah menentukan HET untuk seluruh merk minyak goreng kemasan,14rb/ltr. Itu bukan harga ke-ekonomian,karena katanya pengusahanya rugi. Kalau harga 48rb/2ltr,itu baru harga ke-ekonomian. Karena dengan harga tsb pengusahanya untung. Jadi singkatnya : harga ke-ekonomian adalah harga ekonomi pasar yang secara bisnis pengusahanya  untung. Bahwa ...

Pengawasan yang lemah

 Dalam mengatasi masih langkanya minyak goreng (migor) curah dipasaran, pemerintah akhirnya memutuskan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Bantuan akan diberikan kepada para pedagang gorengan,kelompok PKH  (Program Keluarga Harapan) sebesar 100 rb/bln yang akan diberikan sekaligus untuk 3 bln. Kenapa pemerintah akhirnya memberikan BLT ?.  Jawabannya : pemerintah kewalahan dalam mengatasi langkanya migor curah yang meskipun sudah disubsidi dengan harga 14rb/ltr,tapi masih tetap langka dipasaran. Dan rakyat harus antri berjam2 untuk bisa membelinya. Itupun tak semua yang antri bisa kebagian karena stoknya yang sangat terbatas. Kenapa stok migor curah masih terbatas,padahal harga 14rb itu sudah disubsidi pemerintah? Jawabannya juga mudah,  karena migor curah pun masih tetap menghilang karena banyak ditimbun. Kenapa masih ditimbun? Karena migor murah bisa  "disulap"  jadi minyak kemasan yang harganya bisa dijual hampir 2 kali lipat (24rb/ltr) dari harga mi...

Ini Yang Sering Terjadi,

Pertanyaan yang harus dilakukan ketika akan berbuat sesuatu adalah : adakah ini manfaatnya untuk kehidupan? Ini penting dan perlu dihayati karena tidak semua yang kita lakukan itu perlu dan bermanfaat untuk kehidupan. Minum2 sambil mabok jelas sangat tidak ada manfaatnya.Merugikan. Barangkali ketika minum akan terasa puas,nikmat dan  menyenangkan. Akan tetapi setelah itu?  Bila berakhir dengan mabok sambil ngoceh tak karuan,sama sekali tidak ada manfaatnya. Malah berbahaya bagi kesehatan tubuh. Begadang bersama teman2 sambil ngobrol ngalor ngidul tak karuan juga tak perlu. Kecuali bila begadang dengan target mempelajari ilmu pengetahuan. Itupun tentu tidak tiap malam. Jangankan berbuat sesuatu yang tak ada manfaatnya. Berkata sesuatu yang hanya meng-copy paste dari ucapan2, hasil pemikiran orang lain yang tak jelas kesahihannya, juga tak perlu dilakukan dan diikuti. Karena belum tentu pasti kebenarannya. Bisa saja ucapan2, pemikiran orang lain itu tendensius dan punya maksud2 ...

Berpikir Common Sense

 Mengapa banyak masyarakat Indo. sering tertipu oleh berbagai hal? Misalnya dimasa lalu tertipu oleh biaya umroh yang sangat murah yang dilakukan oleh First Travel. Yang sampai sekarang tak begitu jelas apakah mereka yang tertipu itu telah memperoleh pengembalian dana atau tidak? Tak jelas,karena tak ada release soal itu. Ini bisa terjadi karena kebiasaan media massa dikita : issue mudah menggaung, bergema ke-mana2, semua pihak bicara,tapi setelah itu isuenya menghilang tak jelas bagaimana akhirnya Seperti kasus anak konglomerat di Palembang yang mau menyumbang 2 trilyun, tapi bodong. Juga tak jelas bagaimana endingnya. Padahal, masyarakat ingin tahu bagaimana sebenarnya persoalannya. Kasus penipuan penggandaan uang yang dilakukan Taat Pribadi yang sangat menghebohkan,juga tak diberitakan bagaimana persisnya nasib korban yang uangnya telah ikut amblas? Dan belakangan yang baru2 ini terjadi kasus Indera Kenz dan Doni Salmanan yang kini masih diproses.Juga masih jadi pertanyaan : apa...

Budaya Mengkritisi

Budaya Mengkritisi, Sepertinya dikita tidak ada budaya mengkritisi masalah2 sosial yang sepele, yang kecil2 yang terjadi dalam kehidupan.  Padahal,dalam kehidupan se-hari2 sering kita temui dan alami hal2 yang keliru , yang tak seharusnya terjadi baik itu yang disadari atau tidak disadari. Dalam kenyataannya, orang sering disibukkan oleh kegiatannya se-hari2 baik itu yang bekerja di kantor, berangkat pagi pulang sore atau malam.  Yang berjualan,karena kesibukannya, juga  menghabiskan waktunya seharian. Atau kegiatan2 lain yang bisa membuatnya sangat sibuk,sehingga masalah2 sosial yang kecil2  acapkali terlupakan dan barangkali terabaikan karena menganggap masalah2 seperti itu tak penting, tak perlu dikritisi.  Dan walaupun tahu ada hal2 yang tak benar dan tak seharusnya terjadi,  selalu diabaikan, karena  mempermasalahkan hal2 seperti itu hanya akan mem-buang2 waktu saja karena dinilai tak perlu dan tak ada gunanya.  Kita misalnya tak pernah mengk...

PENGATURAN

 Saya gaptek dibidang teknologi,khususnya dalam menggunakan hp android. Untuk belajar,diusia yang sudah segini otak sudah bebal,sudah mudah lupa. Sekarang bisa ingat cara2 nya, tapi 1jam kemudian lupa. Belajar apapun sudah  begitu. Sudah susah. Cucu saya malah lebih pintar,lebih tahu macam2 dalam menggunakan hp. Padahal,dia tidak belajar, dan tak ada juga yang mengajari. Ngutak-ngatik sendiri. Ngulik kalau istilah  sekarang. Ketika   menggunakan hp jadul, dulu, sepertinya tidak ada masalah karena sangat sederhana hanya sms dan telepon. Tapi hp android? Wah, repot. Saya tahunya hanya wa, telepon,instal aplikasi diplaystore, buka YouTube,foto,video,dan beberapa lagi. Lain2nya tidak tahu. Padahal di hp android sangat banyak cara2 untuk bisa tahu macam2 dan salah satunya bisa dicari dengan membuka stelan atau pengaturan. Tapi sepertinya hp pun sebenarnya meniru dari cara2 kehidupan manusia. Bila hp error,bermasalah, bisa juga diatasi melalui stelan atau pengaturan. ...