Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 26, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Menghitung Kekuatan Koalisi

 Menghitung Kekuatan Koalisi, Sampai hari ini peta politik koalisi yang akan mengikuti pilpres adalah : Koalisi kebangkitan Indonesia raya (Prabowo dengan Cak Imin), meski belum tahu siapa yang akan jadi capres/cawapresnya. Nasdem meski sudah menyuguhkan Anies, Ganjar dan Andhika tapi juga belum tahu akan berkoalisi dengan partai apa dan siapa capres/cawapresnya. Koalisi IB,( Airlangga H, Zulkifli Hasan,Suharso Monoarfa). Sama, juga belum ada kepastian  capres/cawapresnya. Dan PDIP, yang sendirian,  juga belum tahu apakah Ganjar atau Puan yang akan diusung jadi capres/ cawapresnya. Bila demikian komposisi yang terjadi, pertanyaan yang timbul: Demokrat dan PKS akan nderek ke koalisi mana? Ke koalisi Surya Paloh ( Nasdem), Airlangga (Indo.Bersatu), atau ke koalisi kebangkitan Ind. Raya, Prabowo + cak Imin Sebab,meski mereka berdua (Demokrat dan PKS) ingin berkoalisi, jumlah kursinya hanya 104,tak memenuhi syarat presidential treyschold. Masih perlu 1 partai lagi. Ke PDIP se...

Belat Belit Orang Politik

Bukan politik namanya kalau tidak lieur,pabeulit, riweuh,begubed, rumit dan jelimet. Karena politik pada dasarnya  seni. Seni ngakalin. Seni berbagai cara atau ngakalin  untuk bisa mencapai kemungkinan . Termasuk kemungkinan hil2 yang mustahal.  Karena itu,politik tak bisa dihitung dengan pasti secara matematis 2x2 = 4.Politik,tapi hanya bisa dihitung oleh asumsi2.  Seperti kita melihat orang yang sedang bermain bilyar. Mensana incorpore Sano, kita tebak kesana,eh, ngga taunya kesono. Seperti yang telah dialami oleh  Machfud MD di th 2019. Busana wapres sudah disiapkan, sudah di-ukur2. Tapi dalam hitungan menit Machfud batal jadi wapres,  digantikan oleh Ma'ruf Amin. Seperti juga pada pilpres 2019 ketika Prabowo berhadapan dengan Jokowi  head to head. Jelas2 betapa miris dan heboh kita lihat saat itu. Seperti akan terjadi perang Baratayudha saja. Tapi kemudian terjadi antiklimaks,Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung ke pemerintah keduanya pun me...