Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 30, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah Harga Minyak Goreng Kembali Normal?

 Akankah harga minyak goreng kembali normal?  Berpikir sederhana,jernih sistematis,  analisis, dan lugas sangatlah menarik perhatian saya.  Karena itu menulis pun saya lebih tertarik dan senang yang sederhana ketimbang yang ruwet, ber-belit2 sehingga susah dibaca, dimengerti. Berpikir untuk menulis dan mengungkapkannya secara akademis,ilmiah, selain  tak mampu,bagi saya juga akan terasa  sangat melelahkan. Itulah sebabnya tulisan2 saya tak ilmiah dan tak berbobot.                    * Sekarang kita rewind,kita bicara lagi tentang langkanya minyak goreng yang belakangan ini lama  lenyap dipasaran.  Teori klasik para produsen adalah : bila harga akan dinaikkan, suplai harus disetop sehingga akan terjadi kelangkaan barang dipasaran. Selanjutnya  beberapa lama kemudian, barang dikeluarkan sedikit demi sedikit tapi dengan harga yang sudah dinaikkan. Kenapa harga minyak goreng naik? Karena harga CPO...

Case Closed

 Ini istilah umum. Tapi jarang sekali terdengar dalam kehidupan se-hari2. Karena  istilah itu jarang  digunakan, jadi  tak terdengar familiar. Yang sering terdengar, bila kasus tak ada solusi adalah kata deadlock. Padahal, pengertiannya berbeda. Deadlock artinya macet, buntu. Case closed kasus yang ditutup. Orang berpendapat : bila suatu permasalahan atau kasus sulit ditemukan solusinya harus case closed. Harus ditutup, karena hanya akan mem-buang2 waktu.                     * Kasus langkanya minyak goreng bukanlah kasus yang harus case closed, karena sebenarnya solusinya  mudah.  Tapi terkesan menjadi sulit karena memang dibikin sulit sehingga  deadlock. Maka, ketika Mendag Lutfi di DPR berkata bahwa pemerintah tak bisa mengatasi mafia minyak goreng,karena sifat manusia memang rakus, memberi kesan : kasus tak ada solusi, jadi masalahnya harus case closed. Aneh. Dan lucu. Padahal seharusnya tidak k...

OPPORTUNITY

Masalah kelangkaan minyak goreng ternyata tidaklah sederhana tetapi sangat complicated.  Ruwet. Kita kini hanya melihat minyak goreng lagi seret, langka dipasaran ,bahkan menghilang. Mendadak. Sehingga emak2 tiap hari harus antri, mengular sampai ber-jam2 hanya untuk bisa mendapatkan minyak goreng yang bersubsidi. Itupun hanya boleh membeli  2liter minyak curah dengan harga rp.15ribu/ltr. Lewat dari harga yang ditentukan pemerintah  yaitu rp.14ribu.Minyak kemasan meski banyak,tak ngantri, tak terjangkau karena harganya duakali lipat. Masalah lain,banyak produsen minyak goreng yang juga terpaksa tutup, berhenti beroperasi,dan merumahkan sementara karyawannya. Karena  bila terus beroperasi,akan merugi akibat harga beli CPO nya yang tinggi. Sementara harga jual minyak goreng Rp.14ribu kepasaran  tidak sesuai dengan biaya produksi. Bila dipaksakan produksi, akan terus merugi. Dipihak lain Alvian Arahman ketua APKASINDO (Asosiasi petani kelapa sawit Ind.) juga berter...

Sebuah Pertanyaan

 Ada sebuah pertanyaan. Bila distributor tidak mampu mendistribusikan produknya ke retailer,apa yang harus dilakukan? Menggantinya dengan distributor lain yang lebih capabel,yang selama ini sudah teruji dan terbukti kemampuannya.Dalam hal ini pemerintah bisa melihat distributor swasta mana yang sudah  terbukti mampu, bisa  mendistribusikan produknya kepara retailer dengan baik. Maka distributor itulah yang harus ditunjuk dan diberi  kepercayaan. Jelasnya begini.Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng,semua produsen minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri, yang besarnya sudah ditentukan pemerintah,  wajib menyerahkan minyak goreng tsb ke hanya beberapa distributor saja yang dinilai capabel  untuk mendistribusikanya keseluruh retailer di seluruh Indonesia. Dengan demikian, pemerintah cq kemendag beserta aparat, akan mudah melakukan kontrol, berkonsentrasi, melakukan pengawasan kepada lembaga tsb berikut mengenakan sanksinya bila terjadi penyimpangan/manip...

Mari Berpikir Logika

Sudah 4 bulan minyak goreng langka. Harga minyak goreng dipasar umumnya naik menjadi.19ribu/liter dari semula yang hanya 13ribu/liter. Dengan kejadian ini pemerintah kemudian menetapkan HET minyak goreng 14ribu/liter, dan.mendistribusikannya ke masyarakat ditempat2 tertentu, namun dengan jumlah sangat terbatas. Penyaluran dilakukan oleh distributor,sub distributor dan agen2 resmi atas perintah dari memperdag Lutfi.Para subdistributor pun lalu menuruti perintahnya. Tapi apa yang terjadi? Masyarakat lalu terpaksa harus rebutan,antri, untuk bisa memperoleh harga 14ribu/liter. Itupun pembelian  dibatasi hanya maks.2 ltr/ orang. Pertanyaannya : kenapa ini bisa terjadi?  Ini sebenarnya masalah klasik  dalam dunia perdagangan. Teori pedagang : untuk bisa menaikkan harga, barang harus hilang dulu dipasaran. Setelah beberapa lama hilang lalu barang dikeluarkan oleh penimbun dengan harga yang sudah naik. Para pedagang yang bermodal besar mampu untuk menimbun, kreatif dalam berspeku...

Bila Malam Bertambah Malam

 Bila malam bertambah malam. Sebelum tidur,bila malam bertambah malam, saya sering teringat akan  para pedagang kaki5 yang  jual masakan dipinggir- pinggir jalan disore hari. Saya membayangkan bagaimana repotnya bila mereka yang baru saja menggelar dagangannya,tiba2 saja hujan turun dengan sangat lebatnya  dalam waktu yang cukup lama. Tentu tak akan ada pembeli yang datang menghampiri untuk membeli masakannya. Boro2 akan ada yang beli. Dalam situasi hujan lebat seperti itu,selain tak akan ada pembeli - karena orang tak keluar rumah - para pedagangpun  tentu sangat sibuk  menutupi barang dagangannya agar tidak  terkena air hujan.Mereka juga beresiko rugi  karena masakannya akan terbuang tak laku. Maklum,keadaan tempat jualan para pedagang kaki5 biasanya sangat sederhana,darurat,karena mereka penuh dengan  keterbatasan. Atau,saya juga sering membayangkan para pedagang gerobak dorong (seperti tukang baso,cilok,asinan,dll)yang terus berjalan berk...

Blunder

Hidup adalah ada. Karena keber-ada-anyalah maka dikatakan adanya hidup. Tapi dalam keberadaanya manusia harus selalu ada bersama. Sebab, hanya dengan ada bersama seseorang dapat menghayati dan mengembangkan adanya sendiri.Tanpa ada  bersama hidup menjadi zonk, tak berarti apa2. Itulah yang dikatakan Martin Heidegger,1889, dalam bukunya Being in time ketika memaknai tentang arti kehidupan manusia. Sebenarnya, melakoni hidup sangatlah mudah, sederhana dan simpel. Dilahirkan, ada,tumbuh, berkembang, lalu tiada.  Dalam menjalankan kehidupan sebenarnya yang diperlukan hanyalah bergotong royong,saling bahu membahu terhadap sesama, berperilaku baik.  Karena seperti halnya yang terjadi dalam hukum alam semesta, kehidupan adalah : dari ada menjadi tiada. Inilah aksioma dalam hidup yang terjadi secara terus menerus, berkesinambungan. Tapi faktanya orang lalu mempersulit diri sendiri. Selalu men-cari2 sesuatu yang tak diketahui,yang tak dimiliki. Tak henti2. Padahal yang dicari,dan ...