Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 11, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

DUDUK PERKARA (4)

Perlukah paradigma nasional?                     Sepertinya sampai disini menarik untuk dibahas dan ditelusuri - meski secara awam : mengapa sampai terjadi begitu? (yang lalu). Sejak jaman dahulu kala,meski masih jaman batu dan masih primitif pun sepertinya orang2 yang merasa dirinya pintar sudah memiliki naluri kekuasaan dan sudah mengerti bagaimana caranya untuk bisa meraih kekuasaan. Jauh sebelum adanya teori Trias Politika Montesque,barangkali orang sudah mengenal apa itu artinya kekuasaan dan kenapa orang harus berkuasa. Orang juga sudah paham bahwa untuk bisa memiliki segala hal yang diinginkan, dibutuhkannya, diperlukan suatu kekuasaan. Salah satu teori yang ditemukan adalah : untuk bisa berkuasa orang harus memiliki kekuatan. Dan agar bisa memiliki kekuatan orang harus menguasai massa. Selanjutnya orang  menemukan ide bahwa untuk bisa menguasai massa diperlukan suatu cara agar bisa meyakinkan sekaligus  mengikat or...

DUDUK PERKARA (3)

Perlukah paradigma nasional     ...........Kesalahan yang berlanjut sampai sekarang tanpa ada yang berani mengoreksi.(yang lalu). Pertanyaannya : kenapa kesalahan2 itu sampai sekarang  tak ada yang berani mengoreksi?  Karena sangat beresiko, dan resikonya pun sangat besar sekali. Hanya seorang yang bersedia menjadi martir yang telah berani mengoreksi. Itupun taruhannya tak hanya sekedar dicaci maki,dihina, dihujat dan dikucilkan tetapi jiwa dan raga. Kisah Socrates yang harus mati dipaksa minum racun oleh kaisar Romawi. Yesus Kristus yang mati disalib. Munir yang mati diracun. Brigadir Joshua yang juga mati ditembak, adalah orang2 yang dianggap berbeda dan sangat membahayakan pada jamannya masing2. Tapi apa saja kesalahan yang telah terjadi sejak jaman dahulu kala itu (primitif) yang sampai kini  bisa dikatakan tidak atau belum teratasi dan belum berubah? Jawabannya banyak. Sangat banyak,dan terjadi dalam  sosial kemasyarakatan.Jelasnya,hal2 yang irasional ...