Postingan

Menampilkan postingan dari April 10, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah Sejarah Berulang?

Ditahun 1966, menjelang kejatuhan presiden Sukarno, situasi politik nasional ditanah air sangat keruh dan gaduh. Setiap hari mahasiswa yang menamakan dirinya KAMI (Kesatuan Aksi mahasiswa Indonesia) yang kala itu dipimpin oleh tokoh2 mahasiswa seperti Akbar Tanjung, Abdul Gafur,Fahmi Idris dll, demo turun kejalan.  Mula2, mereka berjalan berbaris tertib. Sambil  membawa spanduk dan membentangkan yel2 yang mencemoohkan, mereka  menyanyikan lagu2 dengan syair yang menghina bung Karno. Belakangan demo disusul  oleh kelompok anak2 sekolah menengah yang menamakan dirinya KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia). Juga melakukan hal yang sama,demo  dan bergabung dengan KAMI. Tiap hari mereka demo, turun kejalan. Semakin hari, demo semakin beringas, brutal dan anarkis.Sambil berjalan dan membakar foto bung Karno, mereka berteriak mengajukan 3 tuntutan : "bubarkan PKI, turunkan harga2 dan bubarkan kabinet Dwikora !!" Beberapa hari mereka berdemo sehingga bung Karno...

Tamak Dan Serakah

Barangkali tak terlalu salah kalau dikatakan, sebenarnya awalnya kehidupan manusia itu simple dan sederhana. Bisa diprediksi,awalnya kehidupan manusia itu begitu. Simpel,tak neko2, tak banyak tingkah dan ulah. Segalanya serba sangat sederhana, apa adanya. Sebab,memang segala sesuatu  awalnya dimulai dengan ketidak tahuan. Karena ketidak tahuan inilah maka manusia sebenarnya tak lebih dari binatang. Tapi binatang yang  "lahir kepagian" kalau menurut istilahnya seorang sosiolog Martin Heidegger.  Tapi,dia lahir tidak dalam dunia yang kosong dan sendirian,melainkan lahir dalam dunia bersama dunia yang sudah ada. Dunia bersama inilah yang menurut Martin dalam bukunya Being and time dinamakan sorge.  Suasana yang penuh dengan ketidak pastian, ketidaktahuan. Tapi dengan kodratnya, melalui evolusi,manusia per-lahan2 berubah. Yang pada suatu saat seiring dengan berjalannya waktu, perubahan sampai kepada suatu titik dimana kehidupan manusia pun menjadi ruwet dan rumit. Apa pe...