Postingan

Menampilkan postingan dengan label Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!!

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (5)

Begitu pula money politik atau uang mahar yang dilakukan oleh partai2 terhadap para calon walikota,caleg cabup,cagub  sangat marak terjadi. Para calon tsb sebelum mengajukan diri jadi peserta walkot, cabup,cagub dan caleg,harus bersedia melakukan transaksi dengan partai untuk kebutuhan logistik,  dengan nominal yang luar biasa besar. Bahkan menurut Bambang Susatiyo yang kini ketua MPR,dulu ketika jadi ketua DPR pun ia  telah mengeluarkan biaya 50 M. "Sekarang mungkin bisa mencapai 100M" kata Bambang Susatyo di podcastnya Abraham Samad beberapa waktu lalu.Bila untuk menjadi caleg saja dulu diperlukan biaya puluhan milyar,bisa dibayangkan  apalagi menjadi cabup, cagub.Sekarang. Maka tak mengherankan bila mereka telah menjadi walikota, anggota DPR, bupati , gubernur, yang ketahuan (masih banyak yang tak ketahuan), harus memakai baju oranye, berurusan dengan KPK dan masuk hotel prodeo karena melakukan perbuatan yang  tak terpuji : korupsi. Ini memang sangat terpaksa...

Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (4)

 Bagaimana keadaannya sekarang setelah reformasi? Telah terjadi perubahan diberbagai bidang secara signifikan.  MPR yang sebelumnya lembaga tertinggi negara,kini tidak lagi memiliki kekuasaan untuk memilih dan mengangkat presiden melainkan hanya menetapkan. Setelah dipilih oleh rakyat secara langsung ,one man one vote. Begitu pula fraksi ABRI kini ditiadakan dan ABRI dinyatakan netral tak boleh berpolitik. Partai juga tak bisa lagi secara langsung memilih dan mengangkat caleg. Tetapi hanya mengusulkan caleg ke KPU yang selanjutnya dipilih oleh rakyat.  Pemilihan capres dan cawapres dilakukan oleh partai atau koalisi partai yang kemudian diajukan ke KPU untuk dipilih oleh rakyat.  Penerbitan media massa diberi kebebasan untuk menyatakan pendapat,tak lagi harus memiliki SIT (Surat  Izin Terbit). Kebebasan  berbicara dan menyatakan pendapat warga negara pun dijamin oleh undang2, dstnya2. Masih banyak lagi perubahan yang terjadi. Terlalu panjang untuk  dik...

Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (3)

Itupun kedua partai tsb (PPP dan PDI ) terus menerus di-obok2, diadu domba sehingga dintern partai konflik tak henti2.  Ini tentu dimaksudkan agar partai jadi lemah sehingga tak memperoleh simpati dari rakyat. Yang efek berikutnya,partai tak bisa berkembang dan hanya sedikit memilliki pengikut. Sementara Golkar terus berkembang maju karena para bupati dan gubernurnya harus anggota Golkar. Bahkan pegawai negeri pun (ASN )dipaksa harus masuk Golkar agar pesertanya semakin banyak. Bila tak mau dikenakan sanksi.  Maka taklah mengherankan bila setiap pemilu Golkar selalu menang, sidang MPR selalu menetapkan Suharto sebagai presiden. Karena suara Golkar di DPR/MPR memang selalu terbanyak. Bagaimana mekanisme pendaftaran para caleg baik di Golkar maupun  di partai2 diera orde baru? Seperti telah diutarakan,untuk jabatan kepala daerah dan lembaga2 strategis pemerintah pejabatnya selalu ditunjuk atas restu presiden Suharto. Sedangkan untuk anggota legislatif ditentukan oleh partai...

Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!!, (2)

Partai & politik di Ind. : lieurrrrr.......!!  (2). Sekarang kita bicara tentang tata cara atau prosedur pemilu yang merupakan dasar dari terbentuknya pemerintahan. Dulu,diera orde baru,pemilu hanya merupakan formalitas belaka. Karena meskipun diadakan setiap 5 tahun sekali, tetapi faktanya yang terpilih  itu-lagi2. Karena memang tidak ada batasan masa jabatan presiden. Sebab,selain partai Golkar,fraksi ABRI dan utusan golonga kala itu menguasai 80% suara di parlemen. Sisanya,20% dimiliki PPP dan PDI. Sehingga jauh sebelumnya sudah bisa dipastikan Golkar lah yang akan jadi pemenang, dan Suharto yang akan jadi presiden lagi karena memang sudah disetel sedemikian rupa. Selain itu,pemilihan presiden ditentukan oleh MPR,bukan one man one vote seperti sekarang.MPR kala itu adalah lembaga tertinggi negara yang sangat berkuasa dan menentukan. Dan itu terjadi selama 6x pemilu ber-turut2. Partai kala itu betul2 tak berdaya. Karena sudah diberangus. Begitu pula pengangkatan para kep...

Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (1)

 Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (1) Banyak orang lupa - juga para politisi - kalau pemilu sekarang, setelah reformasi, pencoblosan dilakukan secara one man one vote. Ini artinya, para voters tidak lagi memilih partai an sich tapi memilih figur. Meski capres dicalonkan oleh partai. Figurlah yang kini diutamakan oleh para pemilih, bukan hanya partai. Figur yang cocok,yang mengena,yang bisa memenuhi selera,itulah yang dipilih. Boleh dibilang tak peduli dia capres dari mana,dari partai apa. Karena itu koalisi gemuk yang sekarang banyak diinginkan  oleh koalisi partai sebenarnya tidaklah sangat dominan dan bukan merupakan jaminan akan menang. Sangat tergantung siapa yang dicalonkan oleh koalisi tsb. Tergantung figurnya. Bila koalisi itu mencalonkan sosok yang disenangi,disukai oleh voters itulah yang akan terpilih dan menang. Sebaliknya,bila calonnya tak disukai, tak sesuai dengan selera mayoritas voters, dari partai apapun dia, berapa banyak partai pun yang me...