Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dibelakang Panggung

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Dibelakang panggung (3)

Atau mungkin juga amandemen yang diajukan adalah, diundurnya pemilu 3 th lagi  menjadi 2027  dengan dalih tak adanya kepastian kapan pandemi akan berakhir,karena bisa saja lanjut. Pendeknya dengan berbagai alasan,kelompok yg menginginkan adanya status quo selalu memperjuangkan agar Jokowi tetap jadi presiden karena ini akan menguntungkan bagi kelompoknya. Ini bisa terjadi bila usulan itu datangnya dari mayo- ritas partai pendukungnya. Dan minoritas tak akan bisa berbuat apa2 karena akan kalah dalam voting. Apalagi dengan alasan bahwa dalam demokrasi tak ada aturan berapa tahun masa jabatan presiden dan itu bisa diubah berdasarkan situasi yg ada.  Demi stabilitas politik. Selain ada yang bersuara, status quo sangat diperlukan, demi kelancaran pembangunan dan pemulihan ekonomi, masa jabatan presiden perlu 8 tahun. Karena untuk mengatasi itu diperlukan waktu yang memang tidak sebentar. Kini tinggal tergantung : apakah Jokowi mau atau tidak dgn adanya wacana tsb. Konsisten at...

Dibelakang Panggung (4)

Selain itu adalah  Anies Baswedan yang kini juga ekspektasinya tinggi,bila koalisi Ind.pecah kongsi bisa saja bergandengan dgn AHY sebagai cawapres Demokrat, meski hanya memiliki 54 suara, bisa saja berkoalisi dgn PKS  50 suara ditambah Nasdem 59 suara. Dengan jumlah 163 suara sudah bisa mengusung Anis dan AHY menjadi capres dan cawapres. Dipihak lain Golkar dengan 85 suara, bisa berkoalisi dengan PKB dan PPP yang total suaranya 162 suara, bisa mengusung Airlangga Hartarto,yang juga sangat berambisi menjadi presiden, yang sejak kini sudah memasang baliho meski pemilu masih 3 th lagi. Pendeknya, bila koalisi Ind.maju pecah kongsi, sedikitnya akan ada 3 capres/cawapres yg akan tampil dalam pemilu 2024. Yaitu: Prabowo yg diusung PDIP, PAN dan Gerindra 250 suara,  Anies 163 dan   Airlangga Hartato 162 suara Tentu,baik Anies, Ganjar maupun Airlangga bisa saja didukung oleh partai2 degan cawapres  yang berlainan,dan itu tergantung dari deal2, kesepakatan mereka m...

Dibelakang Panggung (2)

Yang bisa dipastikan, setelah pertemuan di istana, dalam waktu 2 tahun ini sesama partai akan sibuk berkomunikasi dibelakang panggung tentang macam-macam masalah. Yang paling diutamakan tentu masalah : siapa capres dan cawapres yg akan diusung. Variantnya mungkin akan macam2.  Bisa1pasang saja. Misalnya pasangan Jokowi - Prabowo (JokPro). Bila usulan masa jabatan presiden 3 periode goal diamandemen. JokPro sepertinya akan melawan kotak kosong karena tak kan ada calon lain yang akan mau maju. Kalau ini sampai terjadi apa kira2 untung ruginya? Untungnya,pembangunan yang sudah direncanakan pemerintah akan lanjut dan berkesinambungan karena tak adanya pergantian pemerintahan, bukan presiden baru. Kemungkinan situasi politik di tanah air akan stabil krn tak ada lagi polarisasi.Dan sebutan kampret - cebong berakhir. Pemerintah akan bisa lebih konsen membangun ekonomi tanpa banyak gangguan. Tapi apakah scenario ini akan bisa terwujud?  Itu masalahnya.Mngingat ada beberapa calon yang ...

Dibelakang Panggung (1)

Dalam dunia politik,kita mengenal ada 2 istilah : diatas panggung dan dibelakang panggung. Diatas panggung adalah yang dipertontonkan,yang diperlihatkan,dipublish. Kita semua bisa melihat. Dibelakang panggung kebalikannya. Tak dipertontonkan. Tapi disitulah sebenarnya yg sebenarnya terjadi.Isinya, inti yang akan dibicarakan. Loby2nya. Pertemuan presiden Jokowi dengan ke 7 ketum di istana beberapa hari lalu yang belum lama ini dipublish dan disiarkan juga oleh tv dan YouTube, adlh pertemuan diatas panggung. Disitu kita melihat para ketum,semuanya,memuji Jokowi dlm hal penanganan pandemi covid. Karena dianggap telah on the track dalam mengatasinya,juga dianggap berhasil meski pandemi masih belum selesai. Yang kita lihat hanya baru itu. Tapi sebenarnya masih banyak hal2 lain yang akan dibicarakan oleh Jokowi dan para ketum partai2. Misalnya : apa makna dari merapatnya PAN ke koalisi. Untuk tujuan apa? Apakah dengan masuknya PAN akan terjadi reshuffle kabinet? Amandemen UUD tentang apa saj...