Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 25, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Dilema 4 King Maker (2)

Maka pertanyaannya,mengapa elektabilitas Nasdem kini anjlok menjadi 3,2%. Padahal,pada 2019 mencapai 9% dan pada bulan2  sebelumnya 5,1% lalu 4,8 dan kini hanya 3,2% ? dengan resiko tak bisa memenuhi parlianmentary threshold yang 4% atau tak akan lolos di DPR. Barangkali masih terbelahnya pengikut Nasdem diakar rumput yang disebabkan politik identitas ketika Pilgub DKI, dimana ketika itu Nasdem mendukung Ahok,tak mendukung Anies. Inilah kebiasaan para partai politik yang selalu ber-ubah2 tak punya pendirian ideologis yang konsisten. Sementara pengikut atau loyalis diakar rumput selalu konsisten dan stagnan dengan pendiriannya. Dengan bahasa yang sederhana, mereka para loyalis diakar rumput mungkin berkata : kok Nasdem yang ketika Pilgub DKI mendukung Ahok (tapi kalah oleh Anies karena politik identitas sampai2 Ahok masuk penjara), sekarang Nasdem  mendukung Anies yang menurut mereka politik Anies  antitesa dengan kebijakan pemerintahan Jokowi. Dengan kata lain menurut da...

Dilema 4 King Maker (1)

Dipenghujung pekan ini ada perkembangan yang menarik dalam peta dunia politik. Seperti diketahui tahun ini dan tahun 2023 esok sudah bisa dikatakan  tahun politik. Karena itu hampir semua partai yang ada direpublik ini kini sudah mulai berakrobat dengan taktik dan caranya masing2. Hasil survei Lembaga Survei Ind. Denny JA tentang  4 king maker :  Prabowo, Surya Paloh, Megawati dan Airlangga Hartato telah mengatakan, semuanya sedang menghadapi dilemma untuk menentukan capresnya di 2024. Bila kita melihat data hasil survei terakhir dari SMRC, elektabilitas Nasdem kini anjlok menjadi 3,2%. Dengan angka itu maka Nasdem berpotensi untuk tidak akan bisa memperoleh kursi di  Senayan.  Inilah dilema serius bagi Surya Paloh. Siasat Surya Paloh yang mencapreskan Anies dengan  bertujuan  agar bisa memperoleh cottail efect, ternyata yang terjadi malah sebaliknya. Ini disebabkan karena Surya bermain di 2 kaki. Bila koalisinya ingin perubahan, maka Nasdem harus kel...