Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Apakah anda ekstrovert atau introvert?

Sifat,watak, dan perilaku anak tak akan selalu sama persis dengan sifat dan perilaku ortunya. Meski secara genetik dia adalah anak kandung, merupakan keturunannya darah daging dari kedua orang tuanya.

Sebagai contoh nyata : sifat,watak  dan perilaku saya misalnya,tidak sama dengan sifat dan perilaku anak. Malah berbeda,atau banyak perbedaannya.

Contoh yang paling nyata  dalam hal makan. Saya, sejak kecil sampai sekarang sangat rewel dalam hal makan. Kemelinthi kalau dalam bahasa Perancis, ogoan kata orang Sunda, atau belagu  kalau kata orang Betawi.

Saya masih ingat,waktu masih SMP setiap pulang sekolah bila ibu menyuruh makan, saya selalu membuka tudung saji, melihat masakan yang tersedia dimeja makan.

Bila masakan yang telah tersedia dimeja tak sesuai dengan selera makan hari itu, saya lalu menggenjot sepeda,pergi dan makan diluar.

Tapi Ibu tak pernah berkomentar apa2 dan tak berkata sepatah katapun tentang kebiasaan saya yang kemelinthi itu karena  sudah tahu kebiasaan jelek saya seperti itu.

Bahkan sampai sekarang pun, meski sudah aki2, saya masih sering protes dan sangat sulit dalam hal makan,krn selalu saja ingin yang sesuai selera.

Berbeda dengan anak. Bila setiap pulang sekolah ditawari ibunya makan, dan setelah dia melihat masakan yang tersedia dimeja makan menurutnya  tak sesuai dengan selera makannya saat itu,dia tak banyak komentar, hanya berkata : ya nanti. 

Kita sebagai ortu sudah  paham, bila sudah 3 kali ditawari makan dan jawabnya selalu : ya nanti itu berarti dia tak akan makan. Dia lalu merebus Indomie, melakukannya  tanpa banyak cingcong.

Secara keseluruhan,sifat, watak atau kebiasaan seseorang bersikap dalam hidupnya orang menamakannya kepribadian.

                  *

Carl Gustaf Jung,seorang akhli psikologi analitik  dgn singkat mengatakan : kepribadian seseorang dibagi dlm 3 kesadaran.

Kesadaran dan ego, Tak sadar pribadi dan komplek, serta Tak sadar kolektif dan arkhetipe.

Kepribadian,menurut pria kelahiran Swiss 1875 ini, adalah merupakan keseluruhan dari pikiran, perasaan,dan tingkah laku baik sadar maupun tak sadar. 

Dikatakannya pula, kepribadian adalah berfungsi untuk membimbing orang  menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Carl Jung juga berpendapat,terdapat pengelompokkan kepribadian dalam diri manusia yaitu : yang ekstrovert ,yang mendapat gairah dlm interaksi sosial. Biasanya ciri tipe ini memiliki kepribadian yg terbuka dan senang bergaul,serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi disekitar mereka.

Sementara introvert menurut Carl Jung adalah orang yang memfokuskan energinya ke "dalam", menuju pada aktivitas dirinya sendiri.

Energi psikisnya berputar dan berkutat hny didalam dirinya sendiri dan sering berorientasi ke hal2 yang subyektif.

Itu sebabnya mereka suka merenung,dan sibuk dengan biasnya sendiri, fantasi, imajinasi,mimpi dan persepsi sendiri yang selalu ramai dikepalanya.

Orang introvert,lanjut Carl Jung kelihatannya suka menyendiri. Akan tetapi sebenarnya bukan hanya asyik dengan dunianya sendiri saja, orang2 introvert juga memahami dunia diluar diri mereka.

Mereka juga tampaknya memahaminya lebih selektif sesuai dengan pandangan mereka,dan lebih reflektif ketimbang orang2 ekstrovert.

                   *

Hanya Catatan Kecil  dibuat pada saat sedang introvert. Ketika situasi diri dlm keadaan  sendiri, sunyi,sepi. Ketika tanpa diinginkan, disengaja, terbangun dimalam hari atau menjelang pagi.

Hanya Catatan Kecil juga sengaja dibuat selain merupakan  katarsis ,agar mata jadi ngantuk dan tertidur lagi, juga merupakan saat2 yang tepat untuk berkontemplasi. 

Karena, kotemplasi adalah moment yang tepat, suatu kesempatan untuk  bertanya : kenapa suatu hal perlu dan harus dilakukan, kenapa tidak. 

Pertanyaan2 ini selain akan bisa membuat kita menambah wawasan, juga introspeksi : apakah yang sedang dan  telah kita lakukan itu benar atau keliru.

Karena itu,dia seringkali dibuat ditengah malam atau menjelang pagi, setelah tidur terasa penat Disiang hari, selain kita hanyut dengan kegiatan rutinitas,suasana pun ramai dan riuh, sehingga bukanlah saat yang tepat untuk  berkontemplasi.

                   **

Kembali ke pendapatnya Carl Jung. Apakah setiap orang bisa dengan pasti dan jelas diklasifikasikan sebagai seorang yang ekstrovert atau introvert?

Menurutnya, didunia ini tidak ada orang yg 100% ekstrovert atau introvert. Faktanya, mereka umum- nya memiliki keduanya.  Hanya  memang ada orang yang kecenderungannya lebih ekstrovert, ketimbang introvert,atau sebaliknya. Atau ada juga yang ambivert,yaitu di-tengah2, antara introvert dan ekstrovert. Bila orang2 introvert   tak begitu senang bergaul dan lebih nyaman menyendiri, karena itu mereka yang introvert  tak memiliki banyak teman. Sedikit tapi akrab.

Sedangkan ekstrovert mereka senang bergaul memiliki banyak teman, karena itu pergaulannya luas.Tetapi mereka pun pada suatu saat kadang2 menyendiri.

                *

Komentar