Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Pertanyaan-Pertanyaan

Apakah republik ini dimasa mendatang akan lebih maju atau lebih mundur? 

Apakah situasi ekonomi akan lebih baik atau lebih buruk? 

Apakah pengangguran akan lebih banyak atau akan lebih sedikit?

Apakah hidup kita akan lebih senang atau lebih susah?

Apakah pandemi ini akan segera berakhir?

Itulah pertanyaan2 yang barangkali sering timbul didalam diri kita,bila kita sedang menyendiri, sepi, hening atau nganggur seorang diri.Tak ada yang sedang kita kerjakan.

Sepertinya perkataan tak ada yg sedang dikerjakan patut dipertanyakan. Karena meski kita terlihat sedang diam  tapi sebenarnya didalam diri kita berkecamuk,berseliweran berbagai pemikiran dan perasaan.

Sebenarnya dalam diri ini  tak pernah diam dan sepi Kelihatannya diam, tapi sebenarnya tidak, kata Walker William Atkinson, penulis buku  Seven cosmic laws .

Dalam bukunya Atkinson mengatakan bahwa ada 7 hukum semesta yang  terjadi  didunia  berkaitan dgn kehidupan manusia.

Apakah ke 7 hukum semesta itu? 

Pertama 

Menurutnya adalah the law of vibration (hukum getaran) Menurut William Atkinson.segala sesuatu yg terjadi didunia ini ter- masuk diri manusia sebenarnya tak.diam, tetapi  bergetar.

Kita bisa saja mengatakan tidak sedang mengerjakan apa-apa,diam. Tapi sebenarnya pikiran dan perasaan kita tak diam. Berkecamuk dan bergetar terus.

Ini bisa kita buktikan dan rasakan kalau dalam hitungan menit saja kita akan merasa begitu banyak yang sedang kita pikirkan dan rasakan.

Misalnya,hari ini kita akan kemana, bertemu siapa? 

Bagaimana keadaan ortu kita disana yang jauh dari tempat kita. Apa sehat2 saja dan tak kurang suatu apa?

Apa yang akan kita kerjakan nanti? Apakah ingin atau ada rencana ke mall atau membeli sesuatu dll,dan masih banyak lagi yang dipikirkan. Tanpa kita  ingini, sadari.

Hal hal seperti ini menurut penulis sekaligus ocultis Amerika 1862 ini, orang tak menyadari bahwa sebenarnya diri manusia itu selalu bergetar,dan satu sama lain saling mempe- ngaruhi.Hanya tak terlihat

Ini bisa kita rasakan bila kita misalnya sedang berada dirumah sakit  menjenguk ibu atau kekasih kita yang sedang sakit parah, kitapun akan ikut bersedih merasakan kesedihan ibu atau kekasih. 

Tapi sebaliknya bila kita sedang  berada di suatu pesta misalnya, dimana suasananya penuh dengan keceriaan dan kegembiraan yang menyenangkan maka perasaan kita pun serta merta akan ikut merasa senang, gembira.

Jadi getaran yang ada dalam diri kita (kesedihan atau kegembiraan) akan mempengaruhi pihak lain,atau sebaliknya

Berikutnya ....

Kedua,

Seringkali tidak kita sadari adalah :  the Law of Relativity. Hukum relativitas.

Seperti juga yg dikatakan Albert Enstein bahwa apa yang terjadi didunia ini,yang kita capai dan peroleh sangatlah tidak mutlak. Atau dengan kata lain relatif  

Karena itu, kita tidak bisa mengatakan segala sesuatu itu secara absolut. Tinggi ada yang lebih tinggi. Rendah ada yg lebih rendah, kaya ada yang lebih kaya,miskin ada yang lebih miskin, dstnya2.

Misalnya: apakah suami atau isteri kita ganteng atau cantik? Menurut kita iya. Tapi belum tentu kata orang lain. Karena sebenarnya penilaian kita itu sangatlah subyektif.

Kita hanya menilai diri kita sendiri,mengabaikan yang lain2,  tanpa relasi, tolok ukur dan parameter.Padahal,diluar sana  masih banyak yang bisa kita lihat sebagai parameter.

Kita tidak bisa mengatakan si A adalah yang paling kaya, karena pasti akan ada yang lebih kaya bila kita membandingkannya dengan yang lain2. 

Begitu juga pintar, bodoh, semua akan menjadi relatif, tak absolut bila segala sesuatunya memakai parameter , perbandingan.

Biasanya,  keterbatasan pendapat,penilaian,terjadi karena faktor ego. Maka kita  selalu beranggapan kitalah yang terbaik,yang benar. Yang lain itu salah dan keliru.

Apakah itu pendapat,paham,pemikiran dll. Padahal semua itu subyektif.

Dan kebenaran itu sendiri sebenarnya subyektif sangat tergantung dari masanya. Ada masa2 tertentu yang sesuatu dianggap benar, dan ada masanya sesuatu dianggap kuno,salah.

Dalam hal ini menurut William Atkinson kita harus pandai2 menempatkan relativitas sebagai suatu hal yang positip. Karena itu, ada baiknya kita bersyukur dan bisa menikmati apa yang sudah kita peroleh,meski apa yang kita dapat masih terbatas.

Melihat parameter,masih ada yang lebih baik,harus digunakan sebagai stimulant,agar kita bisa menjadi lebih baik dari yang ada.

Sebab,tanpa parameter selain kita akan subyektif juga stagnan karena tak adanya tolok ukur atau perbandingan.

Dikatakan bijaksana bila: bisa menikmati dan mensyukuri yang sudah ada yang sudah kita peroleh agar hidup tak selalu gelisah krn selalu merasa kurang bahkan tak pernah puas.

Tetapi lihatlah parameter sebagai perbandingan, agar kita bisa memiliki semangat untuk bisa me- langkah yang lebih baik lagi.

Selanjutnya,sebagai hukum semesta yang ketiga adalah : the law of cause and effect..................

Ketiga

The law of cause and effect  atau hukum sebab dan akibat. Sebenarnya hukum tsb bisa dikatakan merupa-kan hukum semesta yang merupakan konsekwensi logis dari perbuatan kita.

Artinya, siapa yang berbuat dialah yang memperoleh Siapa  menanam dia yang akan memetik buahnya. Ada aksi ada reaksi.Ada sebab ada akibat. Siapa menabur angin dia yang akan menuai badai.

Oleh sebab itu dalam hidup ini, sebaiknya ciptakanlah yang baik-baiknya saja.

Karena sebab sebab yang baik akan berakibat baik. Juga sebaliknya sebab-sebab  yang buruk akan menghasilkan yang buruk.

Sangat tak mungkin dari kejahatan akan lahir kebaikan. Kalau ada sebab yang baik akan lahir sebab yang baik juga. 

Memang ada peribahasa air susu dibalas dengan air tuba.Tapi itu kasuistik dan kecil sekali kemung- kinannya.Umumnya tiap orang  merasa senang bila kita berbuat kebaikan.

Bisakah dimengerti bila kita berbuat jahat terhadap orang lain, orang  lain akan merasa senang dan berterima kasih?  Yang terjadi bahkan sebaliknya

Orang2 lain pasti akan menjauhi kita karena merasa kuatir dan takut. Tapi sebaliknya orang2 lain akan senang dan mendekat bila kita selalu berbuat kebaikan. At least tak jahat terhadap orang lain.

Keempat

Hukum semesta yang keempat adalah the law of Polarity. Segala sesuatu dalam hidup akan selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam.Ada pria ada wanita. Adanya tinggi karena ada rendah. Ada atas ada bawah dll.

Ini adalah kepastian yang sekaligus juga hukum alam semesta. Aksioma.

Pasangan ini saling mengadakan. Tidak mungkin dikatakan siang bila tak ada malam. Tak bisa dika takan panas bila tak ada dingin. Justru dikatakan panas karena  adanya dingin. Dikatakan terang karena adanya gelap. Itulah yang dimaksud dengan saling mengadakan. Karena itu segala sesuatu akan lebih baik bila kita selalu melihatnya juga dari sudut pandang lain. 

Dengan begitu kita bisa mengerti dari apa yang kita lihat dan saksikan,dan tak merasa heran mengapa segala sesuatu itu terjadi. Yang baik atau yang buruk. Yang menyenangkan atau yang tak menyenangkan.

Karena sekali lagi sangat tidak mungkin segala sesuatu itu selalu  baiknya saja, atau yang buruknya saja. Orang baik sekalipun akan selalu ada jeleknya atau kurangnya. Karena yaitu tadi, segala sesuatu selalu ada pasangannya.

Kelima

Hukum semesta yang kelima menurut William Atkinson adalah the law of Rythm. yang dimaksud adalah : hidup ini........

Ke 5 the law of Rythm atau secara sederhana bisa dikatakan ritme atau irama.Hidup ini sebenarnya mempunyai ritme. Berirama. Tidak stagnan, diam dan statis.

Hidup ini ada siklusnya masing-masing. Ada perputaran.

Seperti ada kelahiran,ada kematian.Ada kedatangan,ada kehilangan dsbnya. Ini yang namanya Rythm.

Suatu saat kita mengalami good time,tapi disuatu saat yang lain kita juga bisa mengalami  bad time ,karena memang masing2 situasi tidak akan terus menerus mengalami hal yang sama.

Akan selalu silih berganti. Kadang senang, kadang juga susah. Berubah.

Perubahan sifatnya kontinyu. Karena itu bila kita sedang terpuruk,dibawah, kita jangan putus asa. Sebaliknya bila sedang diataspun kita jangan jumawa. 

Karena suatu saat pasti akan berubah. Tak ada yag tak berubah didunia yang fana ini, kecuali perubahan itu sendiri. Segala sesuatunya pasti berubah

Keenam

Sedangkan hukum alam semesta yang ke 6 adalah the law Gestation. Segala sesuatu yg terjadi didunia ini memerlukan waktu.Perlu proses,tidak ujug-ujug. Apapun.

Sebab itu dalam segala hal kita harus sabar,tekun dan telaten melakukanny  menunggu waktunya tiba. Ibarat kita menanam tdk  mungkin begitu ditanam langsung bisa berbuah. Tentu butuh proses. Perlu waktu.

Ketujuh

Dan yangg terakhir yang ke 7 adalah the law transmutation. Transmutasi.

Kita semua tahu segala sesuatu yg terjadi didunia ini juga dinamis. Karena itu setiap yang akan kita lakukan sebaiknya harus dirancang,direncanakan terlebih dulu,sebelum dilaksanakan.

Kita merancang arahnya sesuai dengan yang kita inginkan,Agar tak liar,dan sesuai dgn yangkita ingin kan. Agar bisa berhasil dan sukses kita hrs kerap   menjaga dan mengawa- sinya.Jangan biarkan pe- rubahan jadi liar dan tak terkontrol.

Begitulah,sekilas tentang pendapat dari Walter William Atkinson tentang 7 cosmic laws.

Tentu ini hanya sekedar pendapat dari seorang ilmuwan, penulis barat yang dilontarkan sesuai dengan kemampuan pemikiranya

Sebagai pendapat sah- sah saja,seperti juga penulis lain yang melontarkan pemikiran dan pendapatnya.

                   *








Komentar