Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Prabowo Nyapres Lagi

 Prabowo Nyapres Lagi Untuk 2024. Ini disampaikan oleh sekjen Gerindra Ahmad Muzani secara resmi kemarin.

Penjelasan ini dibenarkan oleh ketua harian Gerindra Sufmi Dasco."Atas permintaan akar rumput Prabowo agar maju lagi sebagai capres 2024", kata Sufmi menjelaskan.

Dengan nyapresnya 2024 nanti,(kalau nyapresnya jadi) maka Prabowo untuk yang ke 5 kalinya nyapres. Dengan rincian , yang lalu : 3 x nyapres kalah, sekali nyawapres - juga kalah.Total nyapres dan nyawapres sudah 4x.Gagal.

Kapok kah Prabowo nyapres?  Sepertinya tidak. Meski ditahun 2024 nanti usianya akan mencapai 73 tahun.  Saya kira Prabowo masih semangat dan berbesar hati meski nanti pada saat nyapres sudah sepuh, dan jalannya mungkin akan  semakin tertatih tatih. Prabowo akan tetap bersemangat meski usianya sudah lanjut. Apalagi bila  melihat mantan perdana menteri Malaysia Mahatir Mohamad, diusia 94 th masih tetap aktif didunia politik. Karena itu bagi Prabowo tidak ada alasan untuk  berkecil hati dan berputus asa, meskipun sudah gagal berkali2. 

Seperti kata peribahasa : dalam hidup ini, gantungkanlah cita2 mu setinggi langit2.Jadi sah2 saja dan tidak ada masalah bila Prabowo masih ingin nyapres lagi di th 2024.

Dengan adanya informasi ini,maka sedikitnya akan ada 3 skenario yang sangat menarik tentang capres cawapres th 2024. Pertama isue jabatan presiden 3 periode yang  dihembuskan  Nasdem dan dikembangkan oleh mohamad Qodari,dan telah ramai dibicarakan.  Andaikan amandemen jabatan presiden 3 periode berhasil  dan Jokowi berubah pikiran,bersedia lanjut 3 periode, bagaimana jadinya peta politik?

Sebab,bila itu yang terjadi (Jokowi & Prabowo) akan banyak pertanyaan yang akan timbul. Seperti bersediakah Prabowo jadi wapresnya Jokowi?.

Bukankah ambisi Prabowo sangat menginginkan jabatan presiden? Suatu jabatan yg sudah sangat lama sekali dipendamnya. Lantas bagaimana jadiny keadaan peta koalisi Indonesia maju,masih akan solidkah? Bukankah akan banyak tokoh2 partai yang akan jelous?.....................

Untuk bisa mengamandemen jabatan presiden 3 periode sangatlah mudah

Dengan koalisi 7 partai  yg solid,amandemen hanya tinggal menjentikkan jari saja. Karena 7 partai pendukung pemerintah suaranya di DPR 82%. PKS dan Demokrat sudah tak berdaya.Tinggal 18%.

Hanya mungkin bila ini yang terjadi, mereka, tokoh2 partai banyak yang akan jealous,dan bisa beraki- bat koalisi  pecah kongsi. Masing2 partai mungkin membentuk koalisi agar bisa memenuhi presiden- tial treyshold 20%,supaya masing2 koalisi bisa mencalonkan capresnya.

Kecuali PDIP yang bisa mengusung capresnya sendiri,karena.partainya sudah memenuhi syarat presidential treyshold. Meski demikian,riskan bagi PDIP bila tak didukung oleh partai2 lain.

Bila pecah kongsi,mgukin akan ada 3 koalisi  yang masing2 mendukung Prabowo, Anies Baswedan Ganjar Pranowo, yang akan menjadikannya capres.

Dengan wapresnya bisa : Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan AHY.  Besar kemungkinan posisinya akan seperti itu. Sebab, sampai hari ini merekalah yang memiliki ekspektasi

Tentu saja mengingat pilpres masih 2,5th lagi,tak tertutup kemungkinan ekspektasi mereka akan berubah.Misalnya ekspektasi Ganjar menyalib Prabowo & Anies Baswedan.

Kemungkinan besar Prabowo akan berhadapan dengan Anies dan Ganjar. Dan kemungkinan besar pula Prabowo akan dikalahkan Ganjar. Karena ekspektasi Ganjar semakin hari semakin meningkat, sedangkan Prabowo tampak semakin menurun.

Bagaimana dengan Anies?

Ditahun 2022 jabatannya sebagai gubernur DKI selesai.Akan diperpanjangkah? Kemungkinan tidak, karena rivalitas bagi PDIP. Gubernur DKI Pltnya akan ditentukan oleh Mendagri yang akan mendukung capresnya pemerintah (PDIP).

Bila ini yang terjadi,Anies akan kesulitan mencari panggung untuk bisa meningkatkan popularitasnya. Sehingga ekspektasi Anis kemungkinan  merosot. Lalu bagaimana kemungkinannya dgn Prabowo?

Nah... ini dia.

Yang jelas Prabowo akan didukung PDIP bila berpasangan dengan Puan Maharani.  Tapi bukankah Puan bisa masalah bagi Prabowo? 

Mengingat Puan sampai hari ini ekspektasinya sangat rendah. Namun bila Pra- bowo berpasangan dgn Sandiaga Uno,juga riskan. Besar kemungkinan akan dikalahkan Ganjar. Sampai disini tampaknya Prabowo dipersimpangan jalan. Bila kelak 2024 ada 3 koalisi dengan 3 capres yang  maju,  dan terjadi 2 putaran, besar kemungkinannya  dikalahkan lagi.

Lain soal bila amandemen jabatan 3 periode lolos dan Jokowi berubah pikiran lalu berpasangan dengan Prabowo sebagai cawapres. Bisa dipastikan aman.  Karena bila pasangan ini yang maju, kemungkinan besar akan menang, krn  bukan tak mungkin pula akan berhadapan dengan kotak kosong.

Tapi apakah Prabowo bersedia jadi wapres? Itu masalahnya. Karena menjadi presiden adalah ambisi dan idamannya sejak dahulu kala.

Dan bila 2024 dia kalah lgi, tapi dia keukeuh ingin  jadi presiden, dia harus menunggu 5 tahun lagi.  Suatu  hil yang mustahal  karena pada saat itu dia sudah uzur.Tak mungkin bisa nyapres lagi.

Maka , pada titik ini Prabowo harus bisa memilih  harus berpasangan dengan siapa bila ingin menang

Tahun 2024 adalah kesempatannya yang terakhir bila ingin menjadi presiden.

                  *

Komentar