Jalan Pagi Dipasar Kaget (1)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kemarin ini kita sekeluarga berangkat ke Bandung. Saya,isteri,anak,mantu dan cucu, Sabtu sudah berada disana,bertemu dengan sanak saudara.
Sudah jadi kegiatan rutin setiap 3 bulan sekali kami ke Bandung,dan berkumpul dengan sanak saudara. Dalam rangka silaturahim,menjaga hubungan persaudaraan agar tetap harmonis antar sesama keluarga.
Di-tengah2 suasana yang semakin modern, dimana budaya individualistis semakin kental,hubungan sosial sesama manusia harmonisasinya semakin luntur,saya pikir, at least, pertemuan antar sesama saudara dan keluarga menjadi suatu keharusan.
Untuk mencairkan ikatan persaudaraan yang bila dibiarkan dan terabaikan barangkali akan semakin luntur dan membeku. Ditengah hiruk pikuknya situasi sosial yang berjalan begitu cepat,se-olah2 tak terkendali, baik kesibukan dan permasalahannya, bertemu dan berkumpul dengan sesama saudara barangkali merupakan escape mechanism, sebagai salah satu solusi yang positip untuk bisa mencegah terjadinya individualistis
Begitulah,hari itu kita bertemu dan berkumpul dengan sesama saudara dan keluarga dalam suasana yang ceria dan gembira.
Meluapkan rasa kangen, melepas kerinduan, karena jarangnya bertemu bertatap muka disebabkan kesibukan masing2,dan jarak masing2 yang relatif jauh.
*
Keesokan harinya,Minggu pagi,seperti kebiasaan dan merupakan rutinitas, saya jalan pagi,olah raga menjaga stamina tubuh. Pagi itu saya berjalan menelusuri jalan raya alternatif yang tak begitu jauh dari lokasi rumah saudara, dimana para pedagang kaki 5 sudah siap menjajakan barang dagangannya masing2.
Saya sengaja berjalan agak lambat sambil menengok dan melihat2 para pedagang kaki 5 yang masih menata barang2 dagangannya.
Mereka semua berjualan dipinggir jalan raya alternatif yang tak begitu lebar,sementara lalu lintas kendaraan sepeda motor dan mobil berlalu lalang tak henti2, nyaris menyerempet peserta jalan kaki yang lalu lalang yang akan berbelanja.
Barangkali karena situasi seperti inilah - dimana kendaraan lalu lalang tiada henti, dan bisa menyerempet para pejalan kaki - sehingga, tempat dimana para pedagang kaki 5 berjualan setiap minggu pagi itu dinamakan pasar kaget.
Saya melihat begitu tekun dan telatennya mereka menata barang dagangannya. Dimulai dari menggelar tikar yang dilapisi kertas koran atau alas lainnya seadanya, mereka dengan tabah dan sabar melakukannya tanpa sedikitpun terlihat kesal
diwajahnya. Padahal bila kita....................
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar