Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Panen Besar Investor Untuk RI (3)

Pertanyaan berikutnya : Kenapa tersedianya lapangan kerja yang luas sangat dibutuhkan oleh pemerintah Ind.(yg lalu).

Ini adalah pertanyaan yang tidak cerdas  dari orang awam seperti saya. Karena sebenarnya jawabannya  sangat sederhana, mudah, dan banyak diketahui orang.

Tapi untuk memperlihatkan ketidak cerdasan, pertanyaan ini saya lontarkan juga,sekaligus dengan jawabannya.

Sampai disini saya lalu teringat akan ucapannya Thomas Alfa Edison, prof.Selo Sumarjan, guru besar UI almarhum, dan penulis M.A.W.Brouwer dari Belanda yang sudah lama tinggal di Indonesia.

Thomas Alfa Edison mengatakan , seseorang bisa dikatakan jenius bila bisa mengungkapkan masalah yang sulit  jadi sederhana sehingga  mudah dimengerti oleh orang lain.

Jokowi sepertinya juga ingin membuat masalah yang pelik dan rumit itu, menjadi sederhana khususnya di birokrasi. Ini terbukti hampir dalam setiap pidatonya Jokowi melontarkan: agar birokrasi yang berbelit2 dan panjang harus segera dipangkas agar tidak menyulitkan masyarakat pengguna. 

Identik dengan Thomas Alfa Edison, prof. Selo Sumarjan,guru besar UI almarhum, sambil berkelakar mengatakan bahwa tulisan yang ilmiah adalah tulisan yang ruwet dan sulit dimengerti orang lain. Karena ingin dianggap ilmiah, tulisan atau sesuatu yang sebenarnya sederhana itu lalu dibikin menjadi sulit dan ruwet. 

Sedangkan.m.a.w.Brouwer ketika masih hidup dalam sebuah tulisannya pernah mengatakan kalau Indonesia adalah negara pegawai

Negara pegawai? Ya itulah yang dikatakannya.

Dengan sangat sarkasme,  Brouwer mengungkapkan setiap orang di Indonesia.yang telah menyelesaikan studinya (sekolahnya) selalu saja ingin jadi pegawai,sekalipun telah jadi sarjana. Ingin jadi pejabat, agar terpandang,terhormat dimasyarakat. Sedikit sekali yang ber-cita2 ingin berwirausaha, jadi pengusaha yang mandiri atau entrepreneur. Karena mereka beranggapan selain gengsi, berwirausaha, jadi entrepreneur itu sulit. 

Sedangkan jadi pegawai selain terpandang dan terhormat juga bisa santai, tanpa resiko,dan

bisa.............

Padahal,seyogyanya, seorang sarjana harus bisa menemukan sesuatu sesuai dengan disiplin ilmunya,bukan sekedar hanya jadi pegawai. Ini mungkin warisan dari nenek moyang kita, yang sampai sekarangpun bila seorang ibu atau ayah menimang2 anak cucunya sambil berkata : "Biar banyak rejekinya ya nak,biar jadi insinyur jadi dokter...."

Akan tetapi,untuk bisa menjadi pegawai,apalagi pegawai negeri,sekarang tidaklah mudah. Selain terbatasnya lowongan, persaingan pun luar biasa hebat. Dan kalau mereka akhirnya berwirausaha sebenarnya hanyalah keterpaksaan bukan impian atau cita2- nya. Karena tak sedikit mereka akhirnya memilih menganggur,ketimbang berwirausaha karena kuatir akan resikonya.

Ini terjadi karena memang sangat terbatas dan sulitnya lapangan kerja. Sebagai akibat dari terbatasnya  perusahaan swasta yang bisa menampung lulusan sekolah. Itulah sebabnya  pemerintah kini berusaha semaksimal mungkin agar  para investor asing mau berdatangan dan menanamkan modalnya di republik ini agar masalah lapangan kerja, pengangguran dan kemiskinan bisa teratasi.

   *




Komentar