Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Lawakan Cak Imin

Saat ini yang punya perwakilan di DPR ada 9 partai. Sementara Golkar, PPP dan PAN sudah membentuk koalisi Indonesia bersatu (IB). Diperkirakan Demokrat akan berkoalisi dengan PKS, tapi perlu 1 partai lagi karena hanya 104 kursi, masih belum memenuhi syarat untuk presidential treyschold.

PDIP mungkin berkoalisi dengan Gerindra. Yang masih teka teki adalah Nasdem dan PKB, akan berkoalisi dengan siapa?

Koalisi IB  mencapai presidential treyschold (PT )20% jadi sudah bisa mengusung capres dan cawapresnya karena sudah memiliki 148 kursi Yang dibutuhkan oleh PT hanya 115 kursi.Dengan demikian, kemungkinan akan ada 3 poros peserta pemilu,tiga capres dan cawapres.

Tapi koalisi IB ibaratnya, mereka sudah menikah  belum menentukan maharnya. Sudah berkoalisi tapi belum membahas siapa capres dan cawapresnya.

PDIP bila mengacu pada perjanjian Batutulis dan diplomasi nasi goreng, bila berkoalisi dengan Gerindra, mencapai 208 kursi. Juga sudah bisa mengusung capresnya.

Bahkan tanpa Gerindra pun PDIP sudah bisa mengusung capresnya sendiri. Hanya memang riskan karena 128 kursi.

Andaikata peta politik untuk pemilu 2024 sudah terbentuk seperti itu, pertanyaannya : PKB dan Nasdem akan berkoalisi dengan partai apa? 

Karena suara mereka di DPR : PKB hanya 58 dan Nasdem 59 kursi.Tapi andai mereka berdua mau berkoalisi, sudah memenuhi syarat untuk bisa mengusung capres karena memiliki 117 kursi.

Sekarang pertanyaannya :

Partai apa yang mau bergabung dengan Demokrat dan PKS agar bisa memenuhi presidential treyschold? 

PKB rasanya tak mungkin karena cak Imin ingin jadi capres karena PKB memiliki 58 kursi,lebih banyak dari Demokrat atau PKS.

Begitu pula PKS, bersedia berkoalisi dengan Demokrat bila capres dari partainya.Dan itu katanya harga mati.Meski kursinya hanya 50 lebih kecil dari Demokrat.

Apakah AHY bersedia menjadi cawapresnya? Karena jumlah kursi di DPR Demokrat 54 ,PKS 50 kursi.Lebih tinggi Demokrat ketimbang PKS. Inilah persoalan buat Demokrat dan PKS.

Di-tengah2 peta politik yang masih samar2, PKB ditawari : apakah mau bergabung dengan koalisi Indonesia bersatu?

Dengan cepat cak Imin menjawab : "Mau asal saya capresnya", katanya dengan santai.

Inilah lawakan Cak Imin yang kemudian direspon oleh PAN : kalau ingin jadi capres PKB bikin koalisi sendiri saja.

Tentu cak Imin hanya melawak,karena diapun sadar elektabilitasnya hanya 0,3% dibawah AHY yang 1,6% dan Prabowo 13,1%. 

Tapi lawakan Cak Imin jadi promosi gratis untuk bisa meningkatkan elektabilitasnya,karena banyak dibicarakan orang, ketimbang harus mengiklankan diri dengan membayar mahal 

                    *

Komentar