The Art Of Living
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Malam ini saya ketemu Erich Fromm. Anda kenal Erich Fromm? Saya kenal, tapi hanya lewat buku he he.....
Bukunya yang best seller, The art of living adalah membahas berbagai hal tentang cinta (tapi bukan cinta birahi), melainkan bagaimana sebaiknya seseorang bisa mencintai orang lain dengan baik.
Menurut psikoanalisis beken ini, orang yang baik dalam mencintai adalah : yang bisa mencintai orang lain, tapi juga bisa mencintai dirinya sendiri.
Dan mencintai,bukan hanya karena suka atau menyenangi sesuatu. Atau apa yang dia suka atau yang telah dia cintai. Melainkan bagaimana sebaiknya orang harus bisa mencintai orang lain.
Karena cinta adalah art, seni. Sesuatu yang harus diupayakan Bagaimana caranya mencintai yang baik dan benar. Bukan sekedar melakukan yang disukai,atau yang dicintai
Menurut Erich,1900-1980, yang juga murid dari seorang psikoanalisa terkemuka Sigmund Freud, love is.an activity not a passive affect. It's standing in,not a falling for.
Dengan kata lain jelasnya mencintai sesuatu harus merupakan watak,atau karakter. Maka sarannya, jadilah manusia yang memiliki watak,karakter sebagai seorang pecinta.
Ibarat pelukis yang pintar, obyek lukisan yang jelek sekalipun bila dilukis dengan baik hasilnya tentu akan jadi baik.
Sarannya , bentuklah watak menjadi pecinta yang baik. Bila kita sudah memiliki watak, karakter mencintai, apapun dan terhadap siapapun, kita akan bisa mencintai.
*
Analog dengan hal tsb, apa yang dilakukan oleh para politisi dan pejabat pada umumnya mereka belum memiliki karakter .mencintai dengan baik.
Ini terbukti sebagai pejabat mereka selalu saja korupsi. Gila2an bahkan. Padahal, yang dikorupsi jelas2 uang rakyat yang telah mereka peroleh,upayakan dengan sangat bersusah payah.
Mereka,para pejabat juga seringkali mengelabui, menipu, dan tak segan2 mengorbankan rakyat kecil sehingga rakyat jadi sengsara, menderita.
Karena perbuatan para pejabat, politisi yang tak memiliki karakter dan tak mencintai rakyatnya. Dan hanya mementingkan kebutuhan diri sendiri itulah, maka rakyat selalu susah, menderita.
Pertanyaannya : akankah para pejabat itu nanti, suatu saat bisa mencintai rakyatnya dengan benar?
Tidak hanya merayu bila akan Pemilu?
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar