Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Vested Interest, Monoloyalitas

 Secara premis hukum alam semesta  selalu berpasangan  : ada siang - malam, baik - buruk, tinggi - rendah, pria - wanita, salah - benar, dll. 

Begitu pula manusia yang hidup didunia yang fana ini dan termasuk bagian  dari isi alam semesta, tentu tak luput darihukum alam :  benar - salah.

                   *

Vested interest atau monoloyalitas adalah suatu sikap atau perilaku yang sangat me-muja2 seseorang atau nilai2 lama, sehingga sulit untuk bisa melakukan perubahan,menyesuaikan diri dengan perubahan jaman yang terjadi.

                   *

Ketika bung Karno berkuasa orang me-muji2 dan memujanya luar biasa,sehingga kala itu bung Karno sempat diangkat  sebagai presiden seumur hidup, wali'ul Amri, pemimpin besar revolusi dll.

Bahkan ketika terjadi G 30 S  PKI dan situasi politik  kacau beberapa  pengikut fanatiknya mendeklair : berdiri dibelakang bung Karno tanpa reserve.Tapi kemudian  kita juga melihat apa yang terjadi dengan diri bung Karno.

Begitu pula ketika pak Harto berkuasa.  Para pembantu, serta bawahannya sempat berlaku vested interest,  monoloyalitas, karena kala itu bila tak bersikap seperti itu dan kritis, akan disingkirkan. Kita juga melihat hal yang sama terjadi dengan pak Harto.

                 *

Bila kita mengingat pada  premis hukum alam,dan  manusia adalah bagian dari isi alam semesta. Bila kita ingat manusia adalah insan yang juga tak luput dari kesalahan, maka pertanyaannya : perlukah kita berlaku vested interest dan monoloyalitas terhadap seseorang? 

Kiranya, dikatakan bijaksana bila dalam menempuh kehidupan ini, kita tak me-muji2, memujanya, serta vested interest dan bersikap monoloyalitas terhadap seseorang.Apalagi bila kita paham bahwa semua manusia adalah fana (baca : mati, tak kekal).

Barangkali dia seorang pakar. Barangkali dia ahli, kampiun.Tapi yang harus dan selalu kita lakukan : mengambil  yang baiknya, membuang yang buruk,serta melihat   yang telah terjadi dimasa lalu sebagai pelajaran. Cukup begitu,biasa2 saja.

                 *

Komentar