Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Politik Apik Nan Cantik

 Setahun yang lalu kita sudah mendengar bahwa PAN setelah ketua umumnya Zulkifli Hasan, akan merapat ke pemerintah.

Orang kemudian menerka dengan merapatnya PAN ke pemerintah, tentu akan terjadi reshuffle kabinet.

Karena seperti biasanya dalam politik tidak ada makan siang yang gratis.

Baru sekarang terjadi reshuffle.  PAN masuk kabinet,dan Zulkifli Hasan jadi menteri perdagangan menggantikan m.Lutfi.

Selain Sofyan Jalil juga digantikan oleh Hadi Tjahyanto mantan panglima TNI.

Orang juga menerka akan terjadi perombakan di kabinet karena seringnya Jokowi ngomel tentang kinerja para menterinya yang kurang baik. 

Bahkan saking jengkel nya,terakhir dalam suatu pidatonya, Jokowi sempat mengucapkan kata bodoh sampai 3 kali  karena para pejabat lebih mementingkan membeli produk2 import ketimbang produk dalam negeri.

"APBN dan APBD adalah uang rakyat,yang diperoleh dari pajak PBB,PPn,PPh,dll yang  dikumpulkan pemerintah"

"Kok malah dipake belanja ke negara lain,jadi yang untung mereka?" ungkap Jokowi dengan nada kesal.

Ternyata reshuffle yang terjadi kemarin,diluar dugaan orang. Ibaratnya, orang menunggu dentuman meriam tapi yang terjadi bunyi letusan pistol. Karena reshuffle hanya untuk kestabilan politik belaka ketimbang  ke perbaikan kinerja.

Pertanyaannya : kenapa Jokowi terkesan lebih mementingkan stabilitas politik ketimbang kinerja

para menterinya? 

Meski pergantian Zulkifli jadi Mendag antara lain juga ditugaskan untuk membereskan migor dan  sembako. 

Dan diangkatnya Hadi Tjahyanto jadi menteri BPN ditugaskan untuk membereskan mafia2 tanah yang tampaknya tak bisa diselesaikan oleh Sofyan Jalil.

Jawabannya sederhana: karena stabilitas politik adalah kunci utama bagi pemerintah agar bisa melaksanakan program2nya dengan baik.

Tanpa situasi politik yang stabil,mantap, sulit bagi pemerintah untuk bisa melaksanakan program2ny - sebaik apapun program tsb. Karena dalam pelaksanaannya akan mendapat gangguan.

Sampai disini saya lalu teringat akan ucapan pak Harto ketika masih berkuasa kepada Edy Nalapraya, pangdam Jaya kala itu :

 "Kamu boleh punya uang satu koper. Tapi stabilitas politik harus terjaga",ucap pak Harto wanti2.

Barangkali dengan mempertahankan situasi politik yang stabil lah pak Harto bisa berkuasa sampai 32 th, karena diera orde baru stabilitas politik memang betul2 dijaga.

Dari langkah yang telah dilakukan saya melihat,  dengan reshuffle,Jokowi berusaha keras untuk membereskan migor yang tak selesai2.

Sambil melakukan konsolidasi partai dan  menambah kekuatan politik untuk menghadapi pilpres 2024

Dengan langkah tsb,kini  ada 7 partai politik yang berkoalisi dalam Indonesia maju dan 2 partai oposisi yaitu PKS dan Demokrat.

Bila demikian yang terjadi (bila tak ada partai yang bergabung ke PKS dan Demokrat) kedua partai tsb tak bisa mengusung capres,dan besar kemungkinan hanya 2 koalisi yang bertarung di pilpres, dan  akan terjadi dalam 2 putaran. 

Karena yang akan bertarung kelak hanya 7 partai,kemungkinan partai Demokrat dan PKS pun ikut bergabung ke 2 koalisi tsb.

Pertanyaan berikutnya: dengan dicopotnya menteri dari Golkar, akankah Airlangga Hartarto ngambek? Bisa jadi. Tapi ini adalah punishment bagi Lutfi,dan apalah artinya ngambek bila Lutfi tak bisa mengatasi migor.

Sedangkan dicopotnya Sofyan Jalil secara politik tak kan ada efek apa2 karena dia jadi menteri tak memiliki partai,hanya independen.

Disinilah cantik dan apiknya permainan politik Jokowi, bisa memperoleh ikan tanpa keruh airnya.

              *

Komentar