Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Terjerat Nilai-nilai Kekinian

Sekarang ini apapun yang aneh2,bukan yang casual, tidak biasanya,berbeda dari yang lain,atau yang  menyimpang dari yang sudah ada,dari  biasanya orang lalu mengatakan : ini produk  kekinian.

Tak peduli apapun itu. Pokoke,yang baru dan berbeda, menyimpang dari yang ada orang lalu berkata  : ini kekinian. 

Dalam berbusana saja orang sekarang tidak lagi berpegang pada aturan yang baku pada nilai2. Dan tak merasa malu melakukannya, meski busana  yang dipakainya berbeda, menyimpang dari nilau2 yang ada,dari biasanya.

Orang sekarang se-mau2. Bisa berpakaian dengan motif dan warna macam2  dengan model semaunya. 

Tak heran bila busana wanita yang dipakainya dibagian dada sebelah kiri tertutup,tapi di dada kanan,terbuka, blong, tanpa busana sama sekali saking kepinginnya disebut model kekinian

Motif dan warnanya pun se-mau2,tak peduli serasi atau tidak. Sebelah kanan berwarna merah,yang kiri biru juga taklah peduli. 

Atau kemeja pria yang motifnya bunga berwarna warni,yang biasa dipakai wanita, juga bukan soal. Bila ditanya kenapa bisa begitu,jawabnya juga sangat singkat: ini busana kekinian.

                  *

Sekarang ini orang juga bisa bicara, mengartikan   demokrasi dan aspirasi se-mau2,seenak perutnya

Sehingga dengan dalih aspirasi dan demokrasi orang lalu bertingkah, berperilaku seperti orang 

barbar.

Padahal demokrasi yang berasal dari kata demos-kratos (bhs Yunani: kekuasaan ditangan rakyat) bukanlah berarti orang jadi bisa bebas se-bebas2nya melakukan apapun tapi tetap ada aturan,ada kisi2 yang harus dipatuhi.

Tapi sekarang  yang terjadi,atas nama dan dengan dalih aspirasi dan demokrasi,orang lalu merasa bebas berkata apapun, semaunya.

Dengan dalih demokrasi pula orang jadi  bebas berkata dan menghina, menghujat  semaunya terhadap orang lain,dan tak peduli orang lain akan merasa terluka atau tidak.

Tak ada lagi tatakrama, sopan santun dan etika. Bahkan dengan dalih demokrasi, orang juga bebas berkata presiden dungu,  bebek lumpuh, dll yang sebenarnya tak pantas diutarakan oleh orang berbudaya timur.

Apakah begitu yang namanya kekinian dalam demokrasi? 

Orang memang bisa bebas mengutarakan pendapatnya,tapi tetap harus berpegang pada kisi2 pada nilai2 sosial ketimuran dimana dia berada,bukan ikut2an hanyut dengan kekinian.

                 *

Komentar