Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Untuk Apa Bikin Partai?

Mari kita bicara secara sangat sederhana,lugas gamblang,dengan bahasa awam yang mudah,dan bisa dimengerti. Begini.Nyawa pemerintah suatu negara ada di partai2. Ibarat tubuh manusia, partai adalah jantungnya.

Bila jantung berhenti berdenyut,tamatlah orang tsb. Begitu pula negara/ pemerintah. Sama. Bila tak ada partai,tak akan ada negara/pemerintah.

Sebab,bagaimana akan ada negara bila tak ada pemerintahan.Begitu pula bagaimana akan ada pemerintahan bila tak ada pejabatnya. Dan bagaimana pula akan ada pejabat bila tak ada partai. 

Siapa, dan bagaimana caranya memilih para pejabat yang akan duduk dipemerintahan kalau aturan mainnya tidak lewat partai. Karena itu partai mutlak sangat diperlukan bila ingin ada dan  terciptanya suatu pemerintahan.

Jelasnya : Bagaimana caranya untuk memilih dan menentukan calon para pejabat bila tak ada/ tak lewat partai.

Karena itu adanya partai sangatlah penting. Fungsi dan tugas partai  selain menciptakan kader2 yang berkualitas,  memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, mengusung, mengusulkan anggotanya untuk dipilih jadi pejabat. 

Gampangnya : tak ada partai tak akan ada   pejabat,yang berfungsi untuk mengelola dan melaksanakan suatu pemerintahan.

Timbul pertanyaan  : Apa yang telah dan sedang terjadi dikalangan partai?

Sejak dulu sampai sekarang,yang namanya partai itu tak pernah sepi dari masalah.  Selalu riuh, gaduh dan bergemuruh.

Antara partai yang satu dengan yang lainnya. maupun didalam tubuh partainya sendiri.

Apakah kegaduhan itu disebabkan  invertensi dari pihak lain, atau  karena masalah internal didalam tubuh sendiri. Macam2 penyebabnya. 

Tapi yang jelas keberadaan partai2 selama ini memang tak begitu teduh, seringkali  terjadi riuh dan gaduh, bahkan kadang2 juga goyah dan bergemuruh seperti yang dialami partai Demokrat tempo hari ketika digoyang oleh para mantan kadernya. 

Begitu pula terhadap   rakyat,masyarakat,partai tampaknya belum bisa memberikan pendidikan dan contoh yang baik terhadap para kader dan konstituennya.

Seperti : selalu memberi angin surga dan PHP kepada masyarakat ketika sedang ada maunya (berkampanye), dengan mengobral janji2 serta fulus, agar mereka bisa terpilih. 

Contoh paling  mutakhir : ketika PAN mem-bagi2- kan migor secara gratis kepada masyarakat, dengan embel2 agar masyarakat memilih calon yang diajukannya.

Padahal,sebagai pejabat, tugas yang diembannya adalah untuk menurunkan serta menstabilkan harga migor curah agar menjadi Rp.14 ribu/ltr.

Seperti juga misalnya dengan mengajukan calon untuk menjadi pemimpin RI 1 dari luar partai yang bukan kadernya. Padahal cukup banyak kader didalam tubuh partainya sendiri.

Dan masih banyak lagi contoh2 lain yang terlalu panjang bisa disebutkan satu persatu,yang tidak atau belum mendidik para kadernya dan masyarakat konstituen  secara politik dengan baik.

Bila demikian faktanya, tak heran bila ada yang bertanya : untuk apa orang mendirikan partai bila sekedar hanya jadi makelar,dan bukan untuk  memperoleh kekuasaan?

                  *

Komentar