Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Duduk Perkara

 Sedikitnya ada 3 isu yang sedang viral dalam pekan ini. Pertama adalah kasus Fery Sambo yang tak selesai2. Kedua masalah SBY yang berkata akan turun gunung, dan ketiga adalah naiknya BBM yang membuat mahasiswa demo di-mana2.

Kasus Sambo memang sangat luar biasa dan mengherankan. Sungguh sangat mengherankan. 

Bagaimana mungkin kasus yang sejak awal dilontarkan ada polisi tembak polisi dan sudah banyak yang menyimpulkan  terjadi banyak kejanggalan dalam kasus ini (seperti yang dikatakan Menkopolhukam Machfud MD) tetapi sudah 3 bulan kasus ini belum juga selesai. Padahal duduk perkaranya sangat simpel. Akan tetapi karena telah terjadi rekayasa skenario masalahnya jadi sangat jlimet dan ruwet.

Sehingga lawyer Komarudin Simanjuntak pengacara korban brigadir J,yang semula sangat agresif dan kontroversial itu kini menyerah dan tak sanggup lagi melanjutkannya, karena kasusnya  berjalan ditempat. 

"Padahal kalau saya yang jadi penyidik, dengan kecerdasan saya, setengah jam saja selesai" ujarnya. Dia berkata begitu karena  menurutnya selain masalahnya simpel dan sudah terang benderang tapi jadi ber-belit2 dan ini membuatnya jemu.

"Sudah capek,sudah lelah,karena sudah sekian lama berjalan ditempat",ujarnya kepada wartawan sepulangnya dari Jambi mengunjungi orang tua J. 

Menurut Komarudin,orang tuanya pun sudah bosan, lelah dan capek memberikan keterangan tentang anaknya. 

"Sudahlah,saya sudah capek. Toh anak saya sudah tidak ada, jadi percuma saja dilanjutkan juga", kata Komarudin mengutip ucapan orang tuanya almarhum brigadir Joshua.

                        *

Ucapan SBY akan turun gunung yang dikatakannya baru2 ini, cukup lucu dan menggelikan juga. Bukankah sudah cukup lama beliau turun gunung?. 

Ini terlihat dalam mengatasi masalah dan kemelut yang terjadi diintern partai Demokrat, SBY sebagai ketua majelis tinggi seringkali tampil ,dan  tak cukup hanya diselesaikan oleh AHY sebagai ketua umum. Padahal, seharusnya ketua majelis tinggi cukup dibelakang layar saja tak perlu turun gunung.Cukup oleh Ketua umum  AHY saja.

Tapi rupanya informasi yang diterima SBY  bahwa peserta pilpres 2024 yang hanya akan ada 2 pasangan saja membuat mantan presiden  2 periode ini menjadi berang. Sebab,ini artinya AHY yang sudah kebelet ingin maju sebagai capres terhambat.

Padahal, informasi ini belum tentu akurat dan belum ada datanya. Duduk perkaranya: partai yang bisa mengusung capres adalah  bila memiliki presidential treyschold 20% yang bisa dilakukan oleh partai itu sendiri, seperti halnya PDIP, atau dengan cara berkoalisi dengan partai2 lain.

Rupanya, setelah Puan Maharani yang diutus Megawati untuk melakukan safari dan personal approach ke Surya Paloh dan Prabowo, SBY lalu segera menyimpulkan: sedang terjadi upaya untuk menjegal dan mengucilkan  Demokrat agar tak bisa mengajukan capresnya.

                       *

Sedangkan naiknya harga BBM akhir2 ini sehingga membuat mahasiswa demo di-mana2 karena berpendapat : rakyat yang sedang susah akan semakin susah karena kenaikan harga BBM akan diikuti dengan naiknya harga barang2 yang lain.

Benar memang,dengan naiknya harga BBM terjadi kenaikan yang diikuti harga barang2 lainnya. Tapi duduk perkaranya,  kenaikan BBM adalah  akibat dari naiknya harga BBM didunia internasional.

Dan Indonesia sebagai negara pengimpor tentu terkena imbas dengan kenaikan harga BBM tsb.

Dan APBN tak sanggup lagi bila harus mensubsidi 700 trilyun,karena akan mengganggu fiskal sebagai akibat dari korupsi yang dilakukan para pejabat yang semakin buas dan ganas. 

Jangan BBM yang masih sangat tergantung dari luar. Migor saja yang diproduksi didalam negeri dan Indonesia penghasil sawit terbesar bisa terjadi kelangkaan didalam negeri akibat naiknya harga CPO di dunia interbasional dan ulah para pejabat dan para pengusaha.

Begitulah duduk perkaranya.

                      *

Komentar