BBM naik lalu demo terjadi di-mana2. Mahasiswa protes agar BBM tidak dinaikkan karena sangat memberatkan rakyat. Sebab, bila BBM naik harga barang2 lainnya pun akan ikut naik. Karena barang2 diangkut oleh kendaraan yang BBM-nya sudah naik. Logis,naiknya harga barang2. Wajar, bisa dimengerti.
Bahkan sebelum BBM naikpun harga barang2 sudah lebih dulu naik. Dan ketika BBM resmi naik, harga2 naik lagi.Jadi naiknya harga2 bisa terjadi dua kali.
Pemerintah memang tak akan melarang mahasiswa demo, asalkan dalam menyampaikan aspirasinya tertib, karena ini hak warga dalam suatu negara yang menganut sistim demokrasi.
Asalkan tak anarki,karena anarki akan mengakibatkan chaos,dan chaos akan menyebabkan terjadinya guncangan politik yang sangat serius dan negara bisa porak poranda.
Pemerintah pun pasti mengerti kesulitan dan penderitaan yang akan dialami rakyatnya dengan naiknya harga BBM tsb.
Tapi seperti telah berulangkali dijelaskan,pemerintah memang tak berdaya, dan kenaikan BBM dilakukan dengan amat sangat terpaksa sekali karena memang harga minyak dunia sedang naik tinggi, sehingga seluruh negara terpaksa harus menaikkan harga jualnya termasuk Indonesia.
Harga BBM di Indonesia dari dulu sampai sekarang memang selalu di subsidi. Harga jual yang tertulis di Spbu2 bukanlah harga yang sebenarnya dan seharusnya dijual oleh pemerintah kepada rakyatnya. Harga yang tertera di Spbu2 memang sudah disubsidi.
Karena itu harga BBM di Indo. relatip lebih murah dibanding negara2:lain. Bila tak disubsidi, bila harga jual yang ditetapkan pemerinrah harga keekonomian, harganya akan sangar tinggi dan tak akan terjangkau oleh rakyat terutama oleh masyarakat yang ekonominya lemah. Yang kismin.
Akan tetapi subsidi yang terlalu tinggi mengakibatkan dana yang tersedia di APBN jebol karena dana yang digunakan untuk menutupi harga jual BBM yang merugi berasal dari APBN.
Konon saat ini pemerintah telah mengalami kehilangan sebesar 502 trilyun hanya untuk menutupi kerugian akibat dari subsidi tsb. Karena pemerintah menjual pertalite seharga Rp. 7650/ltr, yang sebenarnya, harga keekonomiannya rp. 14.500/ liter.
Dan bila subsidi tsb terus dilanjutkan tanpa menaikkan harga jual, maka subsudi akan semakin membengkak, dan akan mencapai sebesar rp.628 triliun.
APBN akan jebol,sudah tak sanggup lagi untuk membiayai.
Pertanyaannya,mengapa subsidi pemerintah untuk BBM menyedot dana begitu besar dan hingga mencapai 502 triliun?
Jawabannya sangat sederhana : subsidi pemerintah yang ditujukan hanya untuk orang2 miskin yang ekonominya sangat lemah itu ternyata juga dinikmati oleh orang2 mampu dan kaya.
Contoh yang paling jelas dan nyata : gas melon 3 kg yang oleh pemerintah dijual rp.16 ribu dan jelas2 ditulis hanya untuk orang miskin, tapi dibeli dan dinikmati oleh orang2 mampu dan kaya.
Inilah sebenarnya inti persoalan yang membuat APBN menjadi jebol sehingga menghabiskan dana yang begitu besar.
Penyebabnya : karena secara managerial pemerintah tak mampu mengawasi para orang2 kaya yang telah ikut menikmati subsidi yang ditujukan hanya untuk rakyat miskin yang tak mampu,yang ekonominya lemah.
*
Komentar
Posting Komentar