Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Hidup mau pilih yang mana?

Banyak orang lupa atau sengaja melupakan diri kalau hidup ini cuma sekedar sandiwara, main2, atau sekedar  mampir ngombe  kalau kata orang Suriname.

Karenanya, banyak juga orang yang serius dalam melakoni hidup ini. Yang akibat berikutnya, hidup menjadi tegang, stress, penuh kekuatiran ,selalu takut dan dihinggapi rasa was2, takut nanti terjadi begini,begitu,miskin, sengsara,dll.

Pendeknya hidup ini jadi penuh dengan rasa kekuatiran, was2.

Salahkah melakoni hidup serius? Tidak juga.

Serius itu penting kata mereka. Karena : bila umur panjang hidup ini bisa saja mencapai diatas 80 tahun. Dan selama 80 tahun itu kita harus bisa memenuhi kebutuhan hidup se-hari2 yang beraneka ragam, yang macam2.

Kebutuhan hidup yang beraneka ragam serta macam2 itu, semua memerlukan biaya, yang kalau di- hitung2 jumlahnya pasti tidak sedikit,besar. Sangat besar. 

Pernahkah kita membayangkan berapa persisnya  biaya hidup yang diperlukan bila umur bisa mencapai 80 tahun? Pasti tidak pernah. Karena sulit dihitung.

Tapi yang pasti hidup selama 80 tahun memerlukan biaya yang sangat besar. Berapa besarnya? Pasti tidak ada yang tahu dan tak pernah ada orang yang mau dan bisa menghitungnya. Bagaimana mungkin orang bisa memprediksi biaya hidup untuk 80 tahun mendatang. Non sense.

Itu orang2 yang beranggapan bahwa hidup ini harus serius. Sekarang kita bicara orang yang hidupnya santai2 saja,easygoing, kumaha engke kalau kata orang Perancis mah. Bagaimana pola hidup dan tingkah lakunya setiap hari? Tentu santai2 juga bukan? .

Filsafat hidupnya akan apa adanya, bukan ada apanya.

Tak lagi memikirkan : hidup ini harus bagaimana sebaiknya. Kalau ingin senang,kaya  dan sukses.Harus begini begitu.Tidak

Tak perlu. Tak perlu rencana dan program atau planning khusus untuk jangka panjang yang ruwet Seketemuna bae saja kalau kata orang belah sonohan.mah.

Gimana dapetnya saja.

Orang2 seperti ini hidupnya tentu ceria dan penuh dengan gembira karena tak merasa ada beban dalam hidup.Hidup jadi enteng.

Mungkin juga tak akan merasa stress dan tak akan kena stroke karena hidupnya mengalir saja apa adanya tak pernah lieur memikirkan yang rumit dan yang ruwet2 yang bikin pusing kepala.

Kedua tipe ini yang serius dan yang santai2 saja memang ada didalam kehidupan manusia.

Karena tiap orang memang beda cara berpikir dan prinsipnya.

Pertanyaannya : kenapa ada orang yang bisa santai seperti itu sehingga hidupnya se-olah2 tak pernah ada rasa kuatir dan takut.

Hidup jadi sangat santai,tak ingin serius,mengalir apa adanya saja.

Berbeda dengan orang2 yang serius. Penuh dengan program, planning untuk masa depannya yang belum terjadi yang masih berapa puluh tahun yang akan datang.Bahkan tak pernah tahu umurnya akan panjang tidak.

Ternyata ketika ditanya kenapa bisa begitu,jawabannya singkat : kumaha ceuk Gusti Alloh we !!

                      *

Komentar