Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (2)

Seperti kasus Binomonya Indra Kenz, Robot trading,Crypto dll adalah kegiatan usaha yang termasuk kategori spekulasi,judi, yang muskyl dan tak masuk akal selain bertujuan mengecoh dan mengelabui para anggotanya.

Dengan menggunakan teknologi yang kini semakin piawai,mereka para petualang avonturir itu lalu memanfaatkannya sehingga bisa mengecoh dan mengelabui mereka  yang haus akan harta kekayaan dengan cara melalui jalan pintas.

Contoh lain adalah hebohnya penggandaan uang yang telah dilakukan oleh Taat pribadi alias Dimas kangjeng,yang juga sangat muskyl dan tak masuk dilogika serta akal sehat.Namun banyak yang  mempercayainya sehingga timbulnya korban yang tak terkira.

Mereka para anggota yang terlibat dengan perjudian Indra Kenz dengan kasus Binomonya, juga para anggotanya Dimas Kangjeng sungguh2 dan sangat jelas sudah tak lagi menggunakan nalar ,logika dan akal sehatnya.

Kasus Binomo misalnya,mana mungkin bisa terjadi fairness bila sang bandar yang berada nun jauh disana dan melakukannya  secara virtual.Sementara para peserta berada ditempat lain, sehingga tak memungkinkan untuk melakukan komunikasi secara face to face. 

Dengan cara ini sang bandar jelas akan sangat mudah sekali mengecoh dan mengelabui para anggota pesertanya,dan melahap habis dana yang telah ditransfer oleh para peserta/anggotanya.

Begitu pula yang dilakukan oleh Dimas Kangjeng. Kalau memang ia bisa menggandakan uang, untuk apa juga dia mesti repot2 ngajak2 orang lain dan memungut dananya. Kan lebih baik ..................


More:

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (1)

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (2)

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (3)

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (4)

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (5)



Komentar