Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akrobat Surya Paloh Yang Membingungkan

Surya Paloh memang cerdik dan cerdas. Dengan pengalamannya berpolitik selama 43 tahun di Golkar,yang dimulainya pada usia 16 tahun, dan ditambah dengan pengalamannya di Nasdem dari 2011 hingga sekarang,Surya memang layak disebut sebagai politikus senior dan kawakan.

Maka,ketika dia tiba2 mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres,yang membuatnya banyak pihak terkejut,orang lalu  bisa mengatakan memang itu ciri khasnya Surya: selalu lebih dulu melangkah sebelum orang lain melakukannya. Contoh yang paling nyata: Nasdemlah yang mendukung Jokowi menjadi presiden sebelum partai2 lain mendukungnya.

Namun idenya kali ini mendeklair Anies menjadi capres bisa dikatakan suatu gagasan yang aneh bahkan bisa dikatakan kontroversi. Betapa tidak,Nasdem sebagai salah satu partai dari koalisi pendukung pemerintah tiba2 mengangkat Anies yang semua tahu kalau Anies itu antitesis terhadap pemerintah.

Tentu saja ini membuat partai2 koalisi, juga istana, terhenyak. Bagaimana mungkin partai pendukung pemerintah mengangkat capres yang antitesis,sementara Paloh masih berkata tetap mendukung pemerintah dan presiden Jokowi hingga 2024. Kedengarannya memang muskyil. Mendukung pemerintah tapi sekaligus mencapreskan yang antitesis terhadap pemerintah kedengarannya aneh.

Wajar bila istana bereaksi. Melalui Luhut lalu diaturlah komunikasi dan Surya pun akhirnya bertemu dengan presiden Jokowi. Sekali lagi tak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan. Hanya mereka berdualah yang tahu.Orang lain hanya bisa menduga,me-ngira2. Tak lebih.

Tapi yang jelas, setelah  bertemu Jokowi, Surya lalu mendatangi KIBnya Airlangga Hartarto dan tim kecilnya mendatangi sekber koalisi Prabowo Indonesia Raya.

Apa tujuan Paloh berkunjung ke kedua koalisi tsb? Apakah akan mengajak KIB bergabung dengan koalisi perubahan?  Atau Paloh yang akan melipir dan bergabung  ke KIB? Inilah yang belum jelas dan belum bisa disimpulkan,alias masih tanda tanya.

Manuver Surya Paloh terlihat sangat aneh serta membingungkan dan sepertinya tak masuk akal.

Mana mungkin KIB mau bergabung dengan koalisi perubahan yang capresnya Anies. Karena KIB sudah serius akan mencapreskan Airlangga. Tapi bila Nasdem melipir dan bergabung ke KIB,

koalisi perubahan dan Anies bisa bubar karena tak mencapai PT 20%.

Bila mengajak koalisinya Prabowo bergabung ke koalisi perubahan juga sama,sangat janggal karena Prabowo sudah pasti capres. Lantas apa maksud dan tujuannya mendatangi ke kedua koalisi pemerintah? Ingin menyatakan kembali "pulang" kerumah?

Lalu bagaimana nanti reaksi dan nasib Anies,

Demokrat dan PKS?*

Komentar