Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Koalisi yang masih calon (5)

Anies pada saat berkampanye tak pernah mengemukakan visi misinya tentang perubahan yang dimaksud. 

Apakah Anies bila terpilih jadi presiden tak akan melanjutkan pembangunan IKN yang bagi Jokowi merupakan legacy  setelah masa jabatannya berakhir. Menghentikan pembangunan infrastruktur atau proyek2 lainnya yang sekarang ini sedang gencar2nya dilaksanakan, atau apa? Tak pernah jelas dan tak terdengar dilontarkan ketika berkampanye.

Tapi bila melihat aktivitasnya ketika masih jadi gubernur DKI, tampak apa yang telah dilakukannya memang  menyimpang dari kebijakan sebelumnya ketika Jokowi dan Ahok masih menjabat sebagai gubernur.

Seperti normalisasi kali Ciliwung yang tak rampung,yang kini sedang dilanjutkan oleh pejabat gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Padahal untuk membangun infrastruktur secara nasional, begitu banyak biaya yang telah digelontorkan pemerintah. Bila  tak terjadi kesinambungan kebijakan antara yang telah dibangun dan direncanakan pemerintah sekarang dengan kebijakan berikutnya, bukan tak mungkin akan terjadi proyek2 mangkrak seperti proyek Hambalang di jaman SBY.

Inilah sebenarnya yang dikuatirkan oleh Jokowi bila Anies terpilih menjadi presiden pada 2024. Proyek2 yang telah dibangun dengan biaya yang sangat besar,bahkan berasal dari dana pinjaman terbengkalai. 

Itu sebabnya,Jokowi tak berkenan bila yang jadi presiden berikutnya tak mau melanjutkan program pembangunan yang telah dirintisnya selama 10 tahun ini. Lain halnya bila penerusnya melanjutkan apa yang telah dikerjakan Jokowi.

Barangkali,kuatir hal seperti itu terjadi Jokowi lalu memanggil Surya Paloh ke istana. Tak diketahui apa yang telah dibicarakan. Tapi tak lama kemudian Surya Paloh mendatangi Golkar dan Achmad Ali Waketum Nasdem juga berkunjung ke sekber Gerindra koalisi KIB.

Sepertinya Surya Paloh sedang berusaha melakukan pdkt dengan Golkar (KIB) dan Achmad Ali dengan (KIR).  Akan tetapi hingga saat ini tak terdengar adanya respon : apakah Nasdem yang bergabung ke KIB atau ke KIR? Atau sebaliknya. 

Sangatlah tidak logis bila Golkar atau Gerindra yang mau bergabung ke koalisi perubahan. Sebab,selain kedua partai tsb adalah papan atas,juga keduanya  telah memiliki koalisi dan capresnya masing2. 

Dilain pihak baik Jokowi maupun Megawati secara diam2 lalu memasang barrier, agar apa yang diperkirakan tak terjadi. Hanya saja,keduanya tak terlihat menyolok , ter-gesa2 memasang barrier.

Seperti kata peribahasa : lain koki lain masakan , baik Mega maupun Jokowi  tampaknya  juga sedang mempersiapkan penangkalnya secara diam2 dan rahasia meski dengan cara,taktik,strategi berbeda.

Apakah yang akan terjadi pada last minute pilpres nanti? Tak ada yang bisa memastikan.Yang jelas,hingga saat ini meski Nasdem, PKS dan Demokrat  telah sama2 mengusung Anies sebagai capres,tapi masih melalui partai masing2.

Dengan kata lain : koalisi perubahan yang terdiri dari Nasdem,PKS dan Demokrat bisa dikatakan koalisi yang masih calon karena selain belum resmi sebagai koalisi juga belum terdaftar di KPU.

                                   *

Selengkapnya:

Koalisi yang masih calon  (1)

Ada banyak kemungkinan. (2)

Inipun sepertinya merupakan. (3)

Sayangnya,manuver Surya ini. (4)

Anies pada saat bersafari kampanye sama sekali tak pernah. (5)

Komentar