Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Games Changer Yang Membuat Politisi Klenger

Sepertinya tak bisa diutak- atik lagi bila Prabowo tetap dengan pendiriannya ingin menjadi capres.Dan itu tak mengherankan

Ada berbagai sebab dan alasan yang membuat Prabowo sangat kukuh dengan pendiriannya. Pertama,dia memang sejak dulu berambisi dan  kepingin sekali jadi presiden. 

Kedua pertarungan ini adalah the last one.  Baginya merupakan peluang terakhir setelah mengalami 2 kali kalah dalam pilpres dan sekali kalah menjadi wapres. 

Ketiga, karena usia sudah lanjut,sehingga sudah tak mungkin di tahun 2029 bisa tampil lagi. Keempat, selain seperti yang telah dikatakannya Gerindra sekarang sudah kuat,karena itu dia memiliki keyakinan. Dan yang kelima adalah penasaran,selain  juga gengsi.

Karena itu taklah mengherankan bila setelah ditetapkannya Ganjar jadi capres, Prabowo lalu all out ,ubyag- ubyug, wara-wiri kesana kemari mengunjungi beberapa tokoh dan para Ketum partai.

Bahkan dihari lebaran pun Prabowo adalah satu2nya menteri yang sowan ke kediaman Jokowi di Solo. Ini jelas menandakan betapa kelimpungannya

Prabowo sekarang2 ini saking inginnya menang - sekaligus juga kuatir kalah meneh - bila harus berhadapan head to head dengan Ganjar.

Kebalikannya dengan Ganjar. Setelah ditetapkan sebagai capres oleh Mega Ganjar tetap santai dan sumringah karena memang sudah merasa kalau PDIP dan dirinya sudah berada diatas angin.

Bahkan ketika ditanya wartawan langkah apa yang akan dilakukannya setelah ditetapkan sebagai capres,dengan singkat dia hanya berkata : "itu urusan partai".

Dan betul, soal siapa yang akan menjadi pendampingnya tentu akan diurus oleh partai. Ganjar boleh dikatakan tinggal duduk manis sambil mendengar dan melihat perkembangan yang terjadi.

Apalagi dengan sudah adanya dukungan dari partai lain seperti dari PPP dan bukan tak mungkin pula kalau  dukungan akan semakin bertambah. PAN misalnya.

Tapi bagaimana keadaannya dengan  sang "Giant" Airlangga Hartarto? 

Itu dia. KIB yang baginya sebelumnya sangat optimis sebagai bumper dan  koalisi yang akan membuatnya maju sebagai capres, tampaknya kini dengan terjadinya game changer, dengan sangat sedih dan prihatin terpaksa harus mengelus dada, meski Golkar adalah partai yang menduduki rangking nomer dua dari 9 partai yang ada.

Kok bisa begitu? Ya memang begitu.Bisa. Dalam politik segala hal mungkin saja bisa terjadi. Seperti kata2 klise yang sering kita dengar : politik adalah seni untuk mencapai berbagai kemungkinan. Karena itu politik selalu dinamis dan cair. 

Termasuk mencairnya harapan untuk bisa menjadi capres, alias pudar , dengan terjadinya perubahan peta politik akhir2 ini

                                 *

Komentar