Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

All President Man, Akankah Terjadi?

Pemilu tinggal 8 bulan lagi,tapi belum terlihat dengan jelas dan pasti berapa poros yang akan  bertarung? siapa2 saja capres/cawapres yang akan tampil? Siapa yang akan jadi pemenangnya? dstnya2. 

Memang,samar2 sudah kelihatan siapa2 saja yang akan jadi capres. Terlihat ada 3 capres yang akan maju : Prabowo,Ganjar dan Anies. Tapi apakah Anies akan lolos sebagai capres? juga masih tanda tanya. Karena perkembangan politik yang sangat dinamis akhir2 ini.

Andaikan Anies tetap lolos sebagai capres dan mengikuti pertarungan, mungkinkah ia akan jadi pemenang? Mengingat koalisi perubahan yang hanya terdiri dari 3 partai Nasdem, Demokrat, PKS, akan bertarung berhadapan dengan 6 partai koalisi pemerintah. Belum lagi partai2 yang non parlemen,seperti Perindo,Hanura dan PSI.

Masalah lain yang sedang dihadapi Anies seperti : adanya ultimatum dari Demokrat ke Nasdem, bila Anies tak segera mengumumkan cawapresnya, Demokrat akan melakukan evaluasi dukungannya terhadap koalisi . 

Kisruhnya didalam tubuh Nasdem akhir2 ini sehubungan dengan kasus Jhoni plate dan Yasin Limpo yang sedang terjerat KPK, membuat Nasdem tak konsen lagi memperjuangkan koalisinya untuk tampil dipilpres 2024.

Begitu pula adanya pertemuan AHY-Puan, terlepas dari dugaan gimmick politik atau sekedar psywar, membuat suasana politik jadi penuh tanda tanya : apa yang akan terjadi selanjutnya? Tapi yang sudah jelas terlihat,Prabowo dengan Ganjar yang akan berhadapan, maju sebagai capres. 

Tapi itupun sebenarnya belum pasti benar, karena isuenya, Jokowi menginginkan  duet Ganjar-Prabowo, atau Prabowo - Ganjar. Tapi seperti kita ketahui, keduanya baik Mega maupun Prabowo, sebagai Ketum partai, masing2 keukeuh dan ngotot  menginginkan agar calonnyalah yang harus jadi capres dengan alasan masing2. Meski bisa saja terjadi pada akhirnya, karena sesuatu hal, Prabowo mengalah dan bersedia jadi cawapresnya Ganjar. 

Itulah pertanyaan2 yang timbul saat ini, yang ingin diketahui masyarakat sehubungan dengan semakin dekatnya pemilu 2024. 

Wajar timbul pertanyaan2 seperti itu karena memang sebagian besar masyarakat  ingin tahu apa yang akan terjadi di republik ini kelak dikemudian hari,sehubungan dengan terjadinya perubahan geopolitik didunia akhir2 ini.

Konon yang dikehendaki Jokowi malah  paslon capres cukup 2 saja. Selain tak akan terjadi 2 putaran, juga menghemat biaya. Faktor lain adanya keinginan: agar pembangunan yang kini sedang berjalan, dilaksanakan,  berkelanjutan, tak terjadi perubahan dan tak dimulai dari nol lagi.

Lantas siapa2 saja capres yang harus maju yang dikehendaki Jokowi? Kita menduga, para Ketum dari partai koalisi pemerintah seperti Prabowo, Airlangga atau kader yang pro rakyat,yang memiliki elektabilitas dan bernyali tinggi serta memiliki kemampuan mengeksekusi.

Mereka:  Prabowo, Airlangga dan Ganjar. Ketiga orang ini bila maju sebagai capres memang merupakan all president man.

Dengan paslon capres seperti ini diharapkan pembangunan berkelanjutan dan situasi politik pun stabil,sehingga tak meragukan pihak asing yang akan menjadi investor didalam negeri.

Apakah keinginan Jokowi ini bisa terwujud?. 

Bila kita melihat konstelasi politik seperti sekarang, hingga pendaftaran paslon capres di KPU Oktober 2024 mendatang masih tetap seperti ini,tak ada hal2 lain lagi yang mendadak,optimis all president man terjadi,dan situasi politik akan  stabil.

                               *

Komentar