Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kesengsaraan Kehidupan Disebabkan Oleh Apa? (3)

Dengan kata lain,kesejahteraan ,sukses seseorang tidak lagi tergantung dari nasib yang ada dalam dirinya atau dari sononya. Kemampuan pemerintah mengelola dan memanage pemerintahan (baca : kemampuan para pejabatnya) yang memimpin negeri  juga sangat menentukan kesejahteraan rakyatnya.

Secara sederhana bisa dikatakan,bila pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja se-luas2nya mulai dari tingkat terendah hingga menengah,maka bisa dipastikan masalah pengangguran akan teratasi. Minimal bisa diminimalisir.

Sebaliknya bila suatu negara para pejabatnya korup, tak mampu mengelola dan memanage pemerintahan dengan baik,maka bisa dipastikan rakyatnya akan sengsara,miskin, sebagai akibat dari terlalu banyaknya pengangguran  karena hilangnya atau tiadanya kesempatan kerja.

Idealnya,pemerintah tak melulu hanya menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi juga memberikan iklim yang kondusif bagi yang ingin berusaha secara swasta atau yang kini lebih dikenal dengan UMKM.

Dengan demikian masyarakat luas bisa memilih : apakah ingin menjadi employe sebagai nafkah,mata pencaharian,meski dalam taraf yang paling rendah sekalipun. Atau ingin berusaha menjadi entrepreneur.

Bila ini terjadi,bisa dikatakan kemampuan pemerintah dalam melindungi serta mengayomi rakyatnya telah berhasil dengan baik. Dan kesengsaraan atau penderitaan seseorang tidak hanya disebabkan oleh nasib yang ada dalam dirinya,akan tetapi juga ditentukan oleh peluang. Kesempatan yang tersedia.

Kalau begitu persoalannya, tak bisa dipungkiri, peran pemerintah dalam hal nasib, kesejahteraan  rakyatnya secara orang per orang maupun keseluruhan  sangatlah penting dan  amat sangat menentukan. 

Orang tidak akan berkata lagi kemiskinan adalah nasib yang sudah terbawa sejak lahir dan sudah dari sononya, akan tetapi sangat tergantung pada kondisi serta situasi dan kemampuan dari pemerintah.

Bagaimana dengan keadaan direpublik ini setelah 78 th merdeka?

Tampaknya peran pemerintah dalam hal melindungi serta mengayomi rakyatnya sehingga bisa terbebas dari kesengsaraan dan kemiskinan, hingga bisa mencapai kesejahteraan  secara menyeluruh masih jauh panggang dari api.

Ini terbukti dengan  adanya data  BPJS, kemiskinan yang terjadi direpublik ini masih 9% atau sekitar 24.300.000 orang. Salah satu penyebabnya adalah karena  ketidak mampuan para pejabatnya dalam mengelola, memanage negeri ini. Selain tak henti2nya bertengkar dan korupsi yang semakin merajalela.

Menurut Menkopolhukam Machfud MD,korupsi yang terjadi diera reformasi lebih gila dibanding orde baru. Bahkan menurut ketua pembina PPP, Romahurmuzy, tanpa malu2 mengatakan, sekarang ini semua pejabat korupsi. Termasuk dirinya.

Inilah yang menyebabkan negara jadi miskin, dengan utang sudah mencapai 7000 trilyun lebih, kemiskinan masih tinggi. Tapi para pejabatnya sangat kaya raya hasil dari korupsi.

Hal seperti ini belum teratasi. Sampai kini.

                                  *

Komentar