Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kembali Ke Titik Nol?

Bagaimanakah cara memberantas korupsi yang efektip? Ini pertanyaan menarik sekaligus juga klasik. Karena,sebagai isue, informasi, masalah ini tak pernah sepi dan selalu saja terjadi. Bahkan semakin men-jadi2 meski sudah 7 kali ganti pemerintahan, tujuh kali ganti presiden.

Mulai dari presiden Sukarno, Suharto, Habibie, Gus Dur, Megawati,SBY ,Jokowi, korupsi tak pernah berhenti, meski di pemerintahan sudah ada yang namanya, Irjen, BPK, BPKP, Irwas, Irwil, KPK dll, tapi tampaknya itu  hanya sekedar variasi atau acesoris dari suatu lembaga pemerintah.

Faktanya,korupsi jadi semakin terstruktur dan menggila. Korupsi sudah dilakukan mulai dari eselon yang paling bawah dan rendah sampai ke yang paling atas,tinggi. Padahal, bila tak ada korupsi bisa dipastikan,tak akan terjadi kemiskinan dalam  kehidupan rakyat kecil seperti sekarang ini.Terutama bila anggaran yang sudah disediakan pemerintah itu tepat guna,menyebar dan merata ke rakyat. Karena anggaran yang telah disediakan memang cukup besar sehingga  bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Banyak pejabat yang bicara :  berantas korupsi2 !!. Tapi itu semua hanya lips service. Karena mereka yang bicara keras seperti itu tak lebih dari  maling teriak maling, karena sebenarnya mereka sendirilah yang korupsi.Mereka sendiri yang telah menggasak uang negara.

Bila mereka,para koruptor itu,menggasak uang negara,padahal uang itu berasal dari pajak rakyat. Maka bisa dikatakan para koruptor itu telah menggasak,maling uang rakyat. 

Maka tidaklah mengherankan meski sudah ada gagasan agar diberlakukannya undang2 perampasan harta dari pelaku korupsi, namun nyatanya untuk dijadikan undang2 macet di DPR,dan sudah 6 kali  sidang undang2 tsb selalu  tertunda, tak urung selesai dan disahkan.

Berbagai program sudah dilakukan seperti waskat (pengawasan  melekat), KAk ( Komite Anti Korupsi) di era Soeharto, Revolusi mental diera reformasi,tapi selalu kandas,berhenti ditengah jalan gagal dan tak pernah membuahkan hasil. Pendeknya, berbagai upaya dan cara sudah dilakukan,namun masalah korupsi tak pernah selesai. Sampai sekarang 78 tahun merdeka.

Lantas bagaimana caranya agar korupsi bisa selesai, hilang, musnah dimuka bumi Pertiwi, di republik tercinta ini?

Ada yang berpendapat dan bilang harus ada revolusi sosial agar masalah korupsi bisa benar2 selesai. Tapi bila ini dilakukan dan terjadi,maka kehidupan manusia Indonesia, akan seperti di SPBU (pom bensin), alias harus kembali ke titik nol. Mulai dari awal.

Anda setuju dengan pendapat ini?

Komentar