Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kritik Akademisi Yang Tak Terpuji

Kali ini saya tak setuju dengan pendapat Hasan Nasbi atas komentarnya tentang Rocky gerung.

Kalau kita mau memperjuangkan revolusi mental, harus included dengan revolusi moral. Termasuk juga adab sebagai budaya bangsa Indonesia. Moral dan mental dalam budaya adalah satu paket dan merupakan karakter dari suatu bangsa yang berbudaya. Khususnya budaya ketimuran yang sejak dulu sudah berbeda dengan budaya barat

Kita tidak usah dan tidak perlu meniru budaya barat yang dalam komunikasi secara individu terkesan arogan dan jumawa. Tanpa adanya tatakrama, tata-titi dan unggah-ungguh terhadap sesama.

Sebagai contoh dalam kosakata bahasa, orang-orang barat dalam bahasa inggris tidak ada perbedaan kata sebutan atau ucapan terhadap orang lain selain you. Sedangkan dalam budaya kita sebagai orang timur, sebutan itu kita bedakan terhadap siapa kita kita berkomunikasi. Dan itu merupakan ciri khas budaya kita sebagai orang timur. Sejak dahulu kala.

Bila hal-hal seperti ini (seperti yang diucapkan oleh Rocky Gerung) dibiarkan begitu saja dan diberikan excuse, maka hal-hal seperti ini akan menular ke generasi-generasi berikutnya yang akhirnya akan menjadi budaya direpublik ini.

Adalah lebih baik kita mempertahankan budaya kita yang sudah ada sejak dulu kala dalam hal mental dan moral. Ketimbang harus meniru budaya lain, yang menurut budaya kita sangat tidak pantas dan tak layak untuk dicontoh dan ditularkan ke generasi-generasi berikutnya.

Kita sebagai bangsa khususnya person to person harus mempunyai karakter tersendiri yang patut dibanggakan sehingga bisa dihargai oleh masyarakat dunia, sebagai budaya luhur yang patut untuk dipuji dan dicontoh.

Sangatlah keliru bila kita harus mencontoh dan meniru budaya lain yang terkesan tak etis dan elegan termasuk juga dalam hal budaya berbusana, aliran serta aliran dan paham. Ini memberikan kesan kalau sebagai bangsa kita tak punya pemikiran, pendapat,dan karakter sendiri yang patut kita banggakan dan pertahankan.*

Komentar