Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Perhitungan Panji Gumilang

Panji Gumilang kini  tersangka. Setelah dilakukan penyelidikan yang cukup lama dan alot,akhirnya lembaga pemerintah cq Bareskrim resmi menetapkan tokoh sekaligus pemilik pesantren Al Zayitun itu sebagai penista agama untuk kemudian diajukan ke pengadilan.

Cukup banyak tuduhan yang diadukan. Satu diantaranya adalah ucapannya yang mengatakan : Al Qur'an bukan kallam Allah, melainkan karangan nabi Muhamad.

Banyak orang kaget dan terhenyak dengan ucapannya itu. Mereka yang mendengarnya tentu berpikir : kok berani benar Panji Gumilang berkata begitu? Tidakkah dia tahu kalau di republik ini 85% penduduknya beragama Islam, dan nabi Muhamad adalah rasul dan sebagai junjunannya?

Ada yang berpendapat kalau keberanian Panji berkata begitu disebabkan karena dia mendapat beking dari para petinggi pemerintah. Karena itu, meski sudah sekian lama pesantren itu didirikan dan meski ajarannya dianggap menyimpang dari ajaran dan syariat Islam, ia tetap selamat bahkan semakin berani dan kontroversial dalam tindakan dan ucapan2nya.

Ada juga yang mengatakan,pesantren yang didirikan diera orde baru itu adalah ciptaan pemerintah yang kala itu dibawah intelegent ternama orang kepercayaan pak Harto  yaitu jenderal  Ali Murtopo.

Pendirian pesantren itu kabarnya dimaksudkan untuk menandingi kelompok yang mendirikan NII, yang kala itu isue tsb sedang hangat2nya dibicarakan.

Pertanyaannya : kenapa Panji gumilang sampai pada kesimpulan bahwa Al  qur'an itu karangan nabi Muhamad? Apakah dia tidak berpikir resiko yang akan dihadapi dengan ucapannya itu?. 

Bila penduduk di republik ini 280 juta orang, dan 85% adalah kelompok Islam yang menjunjung tinggi nabi Muhamad, maka bisa dibayangkan Panji harus berhadapan dengan berapa banyak atas ucapannya yang sangat  kontroversial itu.

Sampai disini barangkali dalil yang harus diutarakan dalam kasus Panji Gumilang adalah : kebenaran versus kekuatan.

Artinya,sesuatu akan dianggap benar dan valid bila memiliki kekuatan. Sebaliknya, kebenaran akan dianggap salah dan  bila kalah dalam kekuatan.

Dan dalam hal apapun, kekuatan ada bila telah terjadi kesepakatan yang dilakukan. Bila tak ada kesepakatan dan  kekuatan, kebenaran akan rapuh. Sekalipun benar.

Tampaknya, inilah yang "lolos" dari perhitungan Panji Gumilang yang kini tampaknya begitu sangat percaya diri dengan berkata kepada para murid2nya di pesantren sebelum meninggalkannya menuju Bareskrim : 

"Belajarlah dengan giat dan sungguh2 seperti biasa. Saya hanya akan memenuhi panggilan, dan akan kembali lagi.......".

                            *

Komentar